Senja telah berlalu. Namun pergantian cahaya langit itu tak mengubah suasana genting dari ke 4 laki laki yang masih mencoba mencari keberadaan Halla. Nona Cleric penyelamat mereka.
Wajah mereka sudah tak karuan. Rambut berantakan. Titik peluh yang mengalir sudah beberapa kali menetes. mata mereka memerah karna kelelahan berlari. Bahkan kini mereka tak tau. Masih berada di Daily Sluth atau tidak. Karna lagi lagi mereka menemukan hutan kumuh yang membuat bingung.
"ARRGGH" Kai mengacak rambutnya kasar. Ia merasa frustasi kelas kakap karna sedari siang tak menemukan keberadaan Halla. Halla menghilang. Bodohnya dia membiarkan perempuan itu melawan Asmodeus seorang diri. Ya, Kai kembali merutuki dirinya sendiri. Sudah berapa kesalahan yang ia perbuat. Terlebih kini menyangkut Halla. Ia masih ingat betul saat tiba tiba Halla menyatakan cinta padanya. Ia menolak secara tidak langsung.
Kau bodoh Kai, sudah berapa kali kau melukai gadis itu. Dan kini Halla menghilang tanpa jejak sedikitpun. Satu pun tidak ada."Ada yang tau, kemana Halla pergi bertarung saat itu,?" tanya Alex pada siapapun yang mendengarnya. Ia pun tak kalah frustasi dengan Kai. Hingga ia lupa bagaimana cara rasa melampiaskan nya, ia terus berfikir kemana ia harus pergi mencari Halla. Halla dalam maslah besar.
"Kita tidak tau," Jo mengidikkkan bahunya bersamaan dengan V. Tak lepas dari wajah pucat yang mengambarkan rasa khawatir pada Halla.
Suasana hening sejenak. Tak ada yang bicara. Tak ada yang bertanya. Semua tenggelam pada pemikiran masing masing tentang dimana Halla berada sekarang.
Kai menatap tajam ke arah tanah. Seraya merobe robek dedaunan yang ia raih dengan asal.
Namun sedetik kemudian. Mata tajam nya memicing, menatap sesuatu yang tidak asing di sela sela rerumputan yang ada di hadapannya.
Kai menundukkan dirinya dan meraih sebuah robekan kain yang berhasil menyita perhatiannya.
"Ini,," Kai membalik robekan kerah baju tersebut. "HALLA,?" gumamnya kaget saat melihat nama Halla di balik robekan kerah baju tersebut.
Kai menolehkan kepalanya cepat ke arah sisi kirinya. Matanya kembali memicing.
"Cairan itu," Kai kembali menunduk meraih cairan berwarna hitam dengan tekstur yang tak asing baginya.
"Asmodeus"
*******************
Halla kembali membuang muka untuk kesekian kalinya. Saat sebuah sentuhan menjijikkan sedang menggeliat di wajah cantiknya. Nafasnya tersengal menahan amarah sekaligus air matanya. Ia tak mau keliahatan lebih lemah di depan iblis biasa itu. Sudah cukup kini dengan tanpa busana ia duduk menelangkup di depan Asmodeus yang entah membuang baju nya kemana.
"Makanlah sayang, kau pasti lapar"
Halla bergeming. Ia jijik. Sangat jijik mendengar suara makhluk gila disampingnya ini. Sayang,? Bedebah.!! Halla jijik setengah mati. Telapak tangan Halla terasa gatal untuk tidak menampar makhluk gila ini. Hanya saja ia tak mau semakin bermimpi buruk setelah apa yang ia lakukan.
Menampar dan berperilaku kasar bukan ide yang Bagus."Makanlah, kau butuh energi untuk bercinta dengan ku nanti malam"
Emosi Halla telah memuncak di ujung ubun ubunnya.
THAKK
"Aghh" Halla memukul kepala iblis itu dengan Batu besar yang entah dimana ia menemukannya.
Erangan kecil itu membuat Halla semakin takut. Ia segera membuang muka karna tak mau mendapati wajah garang sekaligus mata yang menyeramkan dari iblis itu. Halla bodoh. Lebih baik kau diam.!!! Kau mati Halla. Mati!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
The Apperentice Mages (KAI, V, SUNGJAE, HALLA, MINGGYU FANFICTION EXO)
FanfictionDiceritakan di sebuah sekolah dengan 5 murid terpilih yang akan melakukan pencarian atas utusan sang kepala sekolah. Mereka berlima yang terdiri dari Kai, Alex, Halla, Jo, dan V telah berbekal kekuatan yang akan membantu mereka dalam melaksanakan se...