The Real Fight #21

300 29 16
                                    

*

*

*

*

Kai menatap sebuah kalung yg sempat membuat nya ketakutan beberapa waktu lalu. Kalung yg tiba tiba saja berubah menjadi sosok yg ia takuti. Yakni raja kegelapan.
Namun kini, kalung itu tak lagi membuatnya takut. Dengan sangat yakin ia menggenggam kalung tersebut lalu menyimpannya dalam saku.

Perjalanan dimulai.
Kai dan ke 4 kawannya mulai memasuki lorong tempat dimana Kai menemukan jalan pintas menuju istana kegelapan. Ke 5 magician jenius itu berjalan dengan hati hati di bantu oleh Crux milik Kai sebagai penerang jalan.

"Kau yakin ini jalannya Kai,?"
Tanya V yang merasa tak yakin di pertengahan jalan. Pasalnya, mereka berlima sudah memakan waktu lama untuk sekedar berputar putar mencari jalan menuju istana kegelapan. Dan hingga kini, mereka berlima tak kunjung menemukan titik terang.

"Jika kita terlalu lama berada disini, bukankah kita berarti sudah meninggalkan Hogwarts setahun lamanya?" Tanya Jo yg mengingat perbandingan waktu antara lorong dan dunia nyata.

"Benar apa kata Jo, lalu kita harus bagaimana?" Ujar Halla membenarkan.

"Tunggu, yang berkeinginan untuk menuju istana kegelapan hanyalah Kai bukan,?" Terka Alex pada ke lima kawannya.
"Maksudku, yg benar benar ingin menuju istana hanyalah Kai, kita disini hanya mengikutinya"

"Jadi maksudmu, kemungkinan hanya Kai yg bisa melanjutkan perjalanan ini,?" Tanya V.

"Nee, kurasa Alex benar" celetuk Kai membenarkan.

"Tapi Kai,,,"

"Kalian kembalilah ke Hogwarts, aku akan melanjutkan perjalanan ini" pinta Kai pada ke 4 kawannya.

"Tidak bisa, kami tidak bisa menyerahkanmu begitu saja pada Demon" protes Halla khawatir.

"Aku datang bukan untuk menyerahkan diri Halla, aku datang untuk merebut kedamaian dari Demon"

"Tapi Kai-"

"Sebaiknya kita cepat,! Sebelum Adramel menyerang Hogwarts seperti beberapa waktu lalu" tukas Alex tegas.

"Alex benar, ini mungkin hanya tipuan, kita tidak bisa membiarkan Hogwarts hancur untuk kedua kalinya" ujar Kai mencoba meyakinkan ke 4 kawannya untuk segera pergi.
Terutama Halla yg menorehkan wajah lebih khawatir dari ke 4 kawannya. Ia terus menggenggam tangan Kai tanpa berniat untuk melepaskannya sedikitpun.

"Berjanjilah kau akan kembali Kai"

"Aku berjanji,"

Kai tersenyum selembut mungkin pada Halla. Mata nya berusaha untuk meneduhkan kekhawatiran yg kini sedang menggelayuti perasaan wanita yg di cintainya itu. Tak bisa di pungkiri, Kai tau betapa khawatirnya Halla saat ini. Bahkan, Kai sendiri masih belum yakin, ia akan selamat atau tidak nanti.

Akhirnya, Alex, Jo, Halla dan V berbalik arah untuk segera kembali ke Hogwarts. Sementara Kai tetap melanjutkan perjalanannya seorang diri.

Ia melewati lorong lorong gelap yang begitu panjang, hingga ia menemukan sebuah lorong yg mirip pipa raksasa penyaluran air.

"Apa ini jalan menuju Istana kegalapan,?" Gumamnya ragu.
Ia memutuskan untuk melangkah menuju pipa raksasa itu. Tepat ketika ia menginjakkan kaki nya di genangan air, sontak air yg semula bening itu berubah menjadi keruh dan berbau busuk yg mencekat.

"Mwoya,?! Air macam apa ini"

Kai tetap melangkah meski ia harus berusaha menutup hidung nya rapat rapat. Bau busuk dari air itu semakin menusuk hidung saat Kai melangkah semakin dalam.

The Apperentice Mages (KAI, V, SUNGJAE, HALLA, MINGGYU FANFICTION EXO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang