=
=
=
Jam makan malam telah tiba. Halla dan kawan kawan sontak berlari ke aula utama begitu mendengar bel jadwal makan malam bersama beribu murid yang lain. Mereka berlima sangat merindukan suasana dimana sudah beberapa bulan tidak mereka rasakan. Baju hangat, makan malam yang layak dan tidur di kasur yang empuk, tak lupa kegaduhan ala sekolah yang biasa mereka dengar. Itu mengagumkan, tak mereka sangka mereka akan kembali dengan selamat tanpa lecet sedikitpun.
Kedatangan mereka di sambut hangat oleh murid murid yang lain, bahkan ada beberapa yang mengira bahwa mereka dikirim untuk berlibur karna merupakan siswa terpilih. Percayalah, itu tidak akan pernah terjadi.
Namun, berbeda keadaan dengan Kai, ia merasa ini bukan sebuah kabar gembira. Kembalinya ia bersama ke lima kawannya bukanlah pertanda baik. Keyakinannya semakin memuncak tatkala melihat Mr. Poor tak begitu lega melihat nya datang ke sekolah bersama ke 4 kawan nya. Kai sedikit banyak bisa membaca apa yang menjadi alasan Poor tidak senang bahwa murid nya sudah kembali. Mungkin ini benar benar pertanda buruk. Tapi tentang apa itu, Kai masih belum tau. Dan ia tak tau harus mencari informasi kepada siapa. Sejak sore Mr. Poor enggan menemuinya meski ia telah meminta izin beberapa kali. Sikap kepala sekolahnya ini membuat Kai menjadi semakin bingung, apa ia harus tetap terdiam seperti ini dan menunggu Demon menyerang. Jika tidak, apa yang harus ia lakukan.
"Mr. Poor masih belum ingin menemuimu,?" sebuah suara tak asing menyeruak keheningan malam di ujung menara tempat Kai bergeming. Tanpa menoleh sekalipun ia tau siapa pemilik suara itu.
"belum, dia seolah olah menghindar dariku,"
Alex -sang pemilik suara menyandarkan tubuhnya ke dinding menghadap Kai. Mungkin bukan Kai satu satunya siswa yang merasa ada yang tidak beres dengan kembalinya mereka secara tiba tiba ke Hogwarts tanpa hasil apapun. Alex pun merasakan demikian, aneh, sangat aneh.
"kau sudah mendengar sesuatu,?" tanya Alex.
"mwoga,?" jawab Kai tanpa mengalihkan pandangannya ke luar.
"Xostree meninggal, banteng berkepala empat itu meninggal sehari sebelum kita kembali" ujar Alex mengabarkan.
Kai menoleh kasar. "raksasa itu meninggal, bagaimana bisa,?"
Alex mengdikkan bahunya. "Molla, tapi setelah aku bertanya pada Jack, kematiannya sangat aneh"
"aneh,?"
"Xostree mati tanpa ada luka satupun pada tubuhnya, bahkan Jack telah memeriksa kemaluan hewan tersebut, tapi hasilnya nihil,"
"apa ada tanda seperti pusaran angin di badannya,?" Kai mulai menyelidik.
"Demon maksutmu,? Kukira bukan, karna ketika Demon membunuh makhluk, akan ada bekas menghitam pada matanya, dan itu tidak terjadi pada Xostree. Ku kira ia di racun"
"racun,?"
"ne, aku memeriksa lantai empat dimana Xostree dikandangakan, aku menemukan sesuatu yang mengejutkan disana, mungkin tak banyak orang tau. Mungkin mereka terlalu berduka atas meninggalnya hewan yang telah di rawat oleh Hogwarts selama ratusan tahun"
"apa yang kau temukan,?"
Alex mengeluarkan sesuatu dari saku jubah nya. "kau pasti mengenal ini Kai,?"
Kai terbelalak ketika melihat sebuah tabung cairan yang bentuknya sangat khas dang tentunya ia kenal siapa pemiliknya.
"ini ..."
"Ne, ini milik Mr. Poor"
Kai semakin tercengang mendengar pengakuan Alex. Tidak,tidak mungkin Mr. Poor yang membunuh peliharaan sekolah. Ia tau seperti apa Mr. Poor. Seseorang seperti dia tidak akan melakukan hal sekeji ini, dan lagi pula apa tujuannya membunuh Xostree.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Apperentice Mages (KAI, V, SUNGJAE, HALLA, MINGGYU FANFICTION EXO)
Fiksi PenggemarDiceritakan di sebuah sekolah dengan 5 murid terpilih yang akan melakukan pencarian atas utusan sang kepala sekolah. Mereka berlima yang terdiri dari Kai, Alex, Halla, Jo, dan V telah berbekal kekuatan yang akan membantu mereka dalam melaksanakan se...