The Choosen One #15

392 32 6
                                    


BRUKK

Kai terbangun seketika saat merasa tubuhnya terguling ke lantai. Sedikit demi sedikit ia membuka matanya seraya mencoba untuk berdiri. Kai mengedarkan pandangannya ke sekitar dengan tatapan asing. Bukan sebuah lautan dan pasir putih yang ia dapati, melainkan sebuah altar luas dengan suasana serab putih dengan pernak pernik blue sapphire.

Kai melangkahkan kakinya menulusuri jalan yang ia yakini benar. Entah tempat apa yang akan menyambut kedatangan nya kali ini.

Langkahnya terhenti saat kakinya berpijak dj atas sebuah lambang yang tergambar di lantai altar. Sebuah lambang yang tak asing baginya gambar lambang itu tergambar sangat besar di kramik White dengan nuansa Blue sapphire yang terukir Indah .

"Wizard,?" terkanya menebak siapa pemilik lambang yang kini ia pijaki.

"Kai,?"

Kai menoleh saat namanya di panggil oleh seseorang. Ia mendapati sosok perempuan berjubah Merah Maroon dengan gambar lambang yang sama persis dengan milik dirinya.

"Ibu,?" celetuk Kai.

Perempuan itu tersenyum tipis, sangat tipis. "Kau mengenaliku,?"

Kai mengangguk meski sedikit canggung. Selebihnya ia hanya terdiam memandang perempuan itu berjalan mendekatinya.

Cantik.

Begitu kiranya batin Kai berkata saat ini, saat ia melihat sang ibu lebih jelas dan semakin jelas.

Lena -ibu Kai memiliki rambut hitam legam yang terurai panjang, mata yang tajam, wajah yang dingin serta mempunyai karisma tersendiri yang terpancar dari aura nya. Kai yakin, ini adalah jawaban kenapa ia sama sekali tidak mirip dengan sang ayah. Karna memang ia menemukan banyak kemiripan dengan sang ibu saat pertama kali saling melempar tatapan.

"Aku senang bisa melihat mu, Kick merawatmu dengan sangat baik". Ujarnya seraya mencoba sedikit mengulas senyum meski yang akhirnya terpancar adalah wajah nya yang datar.

Sementara Kai masih saja terdiam seribu bahasa. Ia merasa asing dan canggung untuk mengucapkan salam atau harus membungkukan badannya kepada sang ibu. Karna ini adalah pertama kalinya ia melihat wajah seorang perempuan yang melahirkannya.

"Ibu, tempat apa ini,?" tanya Kai mencoba menetralisir kecanggungan yang terselubung di antara dirinya dengan Lena.

"Wizard, ku kira kau sudah mengetahuinya"

Kai sedikit terjengat meski dugaannya benar bahwa ini istana Wizard. Tapi kenapa ia berada disini?

"Akan ku tunjukan sesuatu padamu"

Kai mengekor sang ibu yang berjalan mamsuki istana Wizard. Dengan begitu, kesempatan untuk melihat lebih jelas istana Indah itu tidak ia sia sia kan. Kai terus mengedarkan pandangannya dan sesekali berdecak kagum.

Lena menghentikan langkahnya.

"Kau lihat sesorang yang tertidur disana?" . Lena menunjuk ke arah sebuah singgasana yang elegan berawarna putih. Di kursi tersebut ada seseorang berpakaian serba putih yang sedang tertidur.
Kai menatap orang tersebut dengan seksama. Lalu, ia memicingkan matanya saat mendapati tanda Wizard di leher orang tersebut.

Apa dia juga Wizard,?

Kai tak begitu yakin karna keadaannya sangat lemah dan bibir nya membiru. Lalu, ia juga mendapati dua orang lainnya yang tertidur di kasur kecil di samping kanan dan kiri singgasana.
Keadaan mereka sama saja, lemah, pucat dan bibirnya membiru.

The Apperentice Mages (KAI, V, SUNGJAE, HALLA, MINGGYU FANFICTION EXO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang