Untitled Part 2

1.1K 52 8
                                    

======

======

======

"apa dia benar benar akan ikut dengan kita ?"

"entahlah, tapi aku bisa menjamin bagaimana perjalanan kita nanti"

"memang bagaimana ??? Ya !! eodiga ??!! Kepala sekolah akan segera datang !!!" 

"toilet !!!" 

Jo menoleh pada sosok yang baru datang dari arah pintu masuk ruang rapat kecil. Senyumnya yang lebar dan gigi nya yg menggertak erat tak di gubris oleh mantan buronan itu. Siapa lagi kalau bukan Alex, bocah ini begitu terkenal akan kelicikannya. 

Alex menempatkan diri di samping kursi Halla yang masih kosong. Tepat berhadapan dengan Kai. Sejenak tatap mata tajam mereka bertemu. Tak ada kedamaian disana. Alex begitu membenci laki laki super tenang di depannya ini. 

Tak selang lama V masuk dr arah samping ruangan.

"aku kembali dengan selamat" ujar nya santai lalu mendudukan dirinya di samping kursi Kai. Berhadapan dengan Halla. 

"apa kalian tau untuk apa kita di panggil ?" Halla membuka perbincangan. 

"entah, untuk menjadi sukarelawan ? atau, untuk menjaga ruang bawah tanah ? haish, aku benar benar membenci keduanya" jawab V asal sembari menggelengkan kepalanya. 

"kudengar kita di ancam" .Semua menoleh seketika saat Alex membuka mulutnya. Lebih tepatnya mereka syok karna baru kali ini Alex membuka mulut dengan orang yang baru di kenalnya. Memang mereka satu sekolah, tapi tak heran jika sebelumnya mereka tak saling tau karna sekolah begitu besar.

"wah daebakk~ aku merinding mendengar suaramu secara langsung" celetuk Jo lalu di sambut pelototan dari Halla seolah mengatakan 'jangan buat buronan ini marah bodoh!' .Spontan Jo langsung terdiam dan mengangguk kecil. 

"diancam ? Mengapa?" tanya Halla. 

"molla, tapi yang pasti misi kita berbahaya, jadi siapkan mental kalian"

"Apapun itu, sepertinya kau juga harus mengembalikan jiwa buronan mu, Alex Louder" KAI angkat bicara. Dengan sunggingan smirk mematikan kini ia jadi sorotan. Tatap mata Alex dan Kai bertemu di satu titik yang tajam. Ketiga temannya menelan ludah dalam dalam.

'Sepertinya akan terjadi perang dunia sebentar lagi'

"Ahahaha ,, nee, Kai benar, maksudnya ia memujimu, bukan begitu Alex, kau begitu cerdik dan cepat, benar bukan?!"
Kini pandangan Halla dan V beralih pada Jo yg berani angkat bicara dalam situasi seperti ini.
Mata mereka hampir lepas karna memelototi Jo.

'Duduklah jika kau tidak ingin mati'

Perlahan Jo menurunkan pantatnya pd kursi semula. Ketiga temannya lebih memilih diam dan menunggu Kepala Sekolah yg tak kunjung datang.

"Hati hati dengan ucapan mu, tuan Dark Mage"

Tak selang lama di suasana mencekam itu, sebuah pintu utama ruang rapat terbuka lebar hingga memunculkan sosok berjubah Maroon, berjenggot putih dan tongkat yang selalu di genggamnya. Diikuti dengan 6 orang berbaju serba coklat yg bisa di bilang Deathroy.

Seisi ruangan yg semula mencekam itu sontak berubah begitu damai. Sosok yg baru masuk membuat ke 6 murid handal itu berdiri untuk tanda hormat pada sang kepala sekolah.

"Duduklah" perintah Mr.Poor sang kepala sekolah yg kini telah duduk di tahta tertinggi ruang rapat. Ke 5 murid pun menurut.

"Halla, Kai, Alex, V, dan Jo"

The Apperentice Mages (KAI, V, SUNGJAE, HALLA, MINGGYU FANFICTION EXO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang