“A Boy With Sun-Liontin”
Author P.O.VYura baru saja keluar dari kamar 818, kamar baru milik Jieun. Telepon dari ibunya sebenarnya membuatnya sedikit kaget. Apa gerangan yang membuat dia tiba-tiba ditelepon oleh orang yang jarang menghubunginya. Apa dia melakukan suatu kesalahan?
“Sedang apa kau sayang?”
“Waeyeo, Eomma? Tidak biasanya eomma menghubungiku… ng, aku sedang bersiap untuk tidur…” jawab Yura bohong. Tak mungkin dia tidur seawal ini.
“Begitukah? Lalu bisakah kau keluar menemui kami sebentar?”
“Jigeum?” tanyanya kaget. “Kenapa tiba-tiba ingin bertemu denganku?”
“Kau akan tahu nanti setelah kau ke sini. Jadi jangan banyak tanya dan segera kemari. Eomma sudah menghubungi gurumu agar dia mengizinkanmu keluar dari asrama sebentar. Dandan yang cantik dan kami menunggumu sayang…”
“Eom…ma! Yeo… yeobeosseyeo?” seru Yura begitu tidak ada lagi suara ibunya di sebrang sana. “Ck, ada apa sih? Kenapa mereka tiba-tiba ingin bertemu denganku?” gerutu Yura. Beberapa saat kemudian Yura pun mendapat sms dari sang ibu. Ibunya mengirimkannya alamat restoran yang menjadi tempat pertemuan mereka. Sambil masih terus menggerutu, Yura pun bergerak menuju kamarnya untuk bersiap-siap.
[ Rooftop ]
Di sisi lain, suasana hening terjadi di antara Park Seol dan Jeon Wonwoo yang bertemu di rooftop. Keduanya hanya saling menatap satu sama lain tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Wonwoo memandangi Seol dengan tatapan memelas, sedangkan gadis itu justru menatapnya dengan tajam. Sorot kebencian terlihat jelas di kedua matanya.
Tak lama kemudian, Wonwoo mulai melangkah mendekati Seol. Di saat itu pulalah Seol juga menggerakkan kakinya, beranjak pergi dari tempat ia berdiri dan pergi meninggalkan Wonwoo. Gadis itu menghindarinya.
“Apa kabarmu, Seol-ya…” tanya Wonwoo dari dalam hatinya, sambil menatap kepergian gadis yang sedikitpun tak memalingkan wajah kepadanya.
[ Kamar 812 ]
Park Seol dan Kang Yura memang cukup beruntung. Mereka tetap tinggal di kamar yang sama dan itu artinya mereka tak perlu repot-repot memindahkan barang-barang mereka.
Kamar asrama Genie High School memiliki luas yang sangat cukup ditempati oleh empat orang bahkan lebih. Tapi, pihak sekolah hanya mengizinkan satu kamar ditempati oleh tiga orang. Bagian tempat tidur Yura terletak di sisi sebelah kanan kamar. Yura menghiasi tempat tidurnya dengan dekorasi serba pink, warna kesukaannya. Mulai dari sprei, sarung bantal, selimut, serta boneka-boneka. Yura juga memajang foto-fotonya dan juga foto-foto member Shinee, idol pujaannya.Sementara itu di atas ranjang Yura adalah ranjang milik Park Seol. Bagian milik gadis itu sederSeol dengan sprei bercorak galaksi dan sebuah boneka monyet besar yang berbaring di atasnya. Di meja belajar Seol, ia memajang berbagai miniatur mini tokoh Super Mario dan Pororo, juga beberapa bingkai fotonya bersama Jieun dan Yura, juga bersama tim basketnya.
Ada sebuah foto yang cukup menarik perhatian. Foto Seol bersama dengan personil Shining Diamond di ruang latihan band. Seol berpose bersama Jihoon, Dokyeom, dan seseorang lagi yang wajahnya dicoret dengan spidol hitam. Seseorang itu merupakan namja yang memegang alat musik gitar.
Jika di sisi sebelah kanan ada Yura dan Seol, maka di sisi sebelah kiri ada satu tempat tidur lagi yang saat ini kosong. Dulu tempat itu diisi oleh Lee Jieun. Tapi sekarang penghuni barunya baru saja masuk dan meletakkan dua buah koper besarnya tepat di tengah kamar. Baek Raeyeong, dialah penghuni baru kamar 812.
“Tidak ada orang?” gumamnya bingung.
Raeyeong memutar bola matanya menelusuri sudut kamar barunya. Masih ada bekas-bekas hiasan dekorasi milik Jieun yang tertempel di tempat tidur dan meja belajarnya. Perhatian Raeyeong kemudian tertuju ke sisi sebelah kanan. Ia tersenyum memandangi dekorasi serba pink yang sangat ia tahu jika itu adalah milik Kang Yura.
“Lucunya…” seru Raeyeong sambil memperhatikan foto Yura yang sedang tersenyum dengan seragam Black Angel. Raeyeong pun menghempaskan tubuhnya berbaring di tempat tidur milik Yura. Ia meraih boneka beruang pink Yura dan memeluknya, seakan-akan itu adalah miliknya.
“YA! Apa yang kau lakukan?” sentak seseorang mengagetkan Raeyeong.
Raeyeong segera beranjak bangun karena terkejut dengan sosok yang tiba-tiba masuk ke kamar. Ekspresi panik bercampur takut terlihat jelas di wajahnya begitu melihat sosok Lee Jieun-lah yang mengagetkannya. Gadis itu menatapnya dengan sinis, seperti sedang melihat seorang maling yang tertangkap basah mencuri. Bagaimana Raeyeong tidak takut?
“Apa kau diperbolehkan menyentuh barang milik orang lain tanpa seizin yang punya?” tanya Jieun.
“A… aku hanya…”
“Ck, dasar gadis aneh!” seru Jieun memotong pembicaraan Raeyeong. Jieun pun melangkah menuju tempat tidur lamanya. Ia membuka laci yang ada di bawah tempat tidur dan mengambil sebuah kotak miliknya yang ketinggalan. Sementara Raeyeong memperhatikannya kikuk.
“Lee Jieun?” panggil Seol yang baru saja masuk ke kamar mereka.
“Eoh, Seol-ah…” jawab Jieun.
Seol melirik Raeyeong yang masih bertingkah kikuk. Raeyeong menundukkan badannya ke Seol, seakan-akan dia sedang bertemu dengan senior yang bertahun-tahun lebih tua darinya, “Kau yang menempati tempat Jieun sekarang?”
Raeyeong mengangguk. Membuat Jieun semakin terlihat kesal saat melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANSAE!! (Seventeen's High School Love Story)
FanfictionCOMPLETED!!! Masih bertanya kenapa masa SMA adalah masa-masa yang paling sulit dilupakan? Persahabatan dan cinta, impian dan prestasi, segala hal baru yang akan kau temukan di sini. MAIN CAST 1. Choi Seungcheol 2. Kang Yura 3. Jeon Wonwoo 4. Par...