Chapter 9

518 69 0
                                    


"Jadi salah satu konsepmu adalah battle dance, makanya kalian tiba-tiba melakukannya tadi?" tanya Lee Jihoon.

Soonyoung mengangguk. Ia mengelap kepalanya yang penuh dengan keringat. Ruang latihan sudah kosong. Hanya ada mereka sementara Carat sudah pergi sejak battle dance berakhir, "Seharusnya Jisoo-sunbae juga ikut di tim kami..."

"Oh ya? Wah, aku penasaran seperti apa Jisoo-hyung menari..." celetuk Seokmin.

"Ngomong-ngomong di mana si cerewet?" tanya Soonyoung yang menyadari ketidakadaan Lee Jieun.

"Benar. Aku juga tak melihatnya sejak tadi..." sahut Jihoon. "Tadi hanya ada Park Seol dan Kang Yura..."

"Hyu... hyung!" seru Seokmin yang tiba-tiba terlihat panik dengan ponsel di tangannya. "Ji... Jieun-noona! Terjadi sesuatu padanya!"

.

.

.

.

.

.

Di lorong loker, beberapa orang mengerumuni loker milik Jieun yang terbuka. Semua orang shock dengan apa yang terjadi pada loker milik gadis itu. Lokernya begitu kotor dengan tumpukan foto-foto yang terciprat darah.

Lee Jieun sendiri saat ini sedang berada di Health Center. Park Seol dan Yura berada di samping kiri dan kanannya. Jieun terlihat sangat shock sehingga wajahnya begitu pucat. Untuk pertama kalinya ia menerima teror seperti ini.

"A... apa yang terjadi?" suara Seokmin memecahkan keheningan di Health Center.

"Lee Jieun, neo gwaencanha?" seru Lee Jihoon.

Jieun mengangguk.

"Apa benar berita di SNS sekolah? Kau benar-benar diteror, Noona?" tanya Seokmin. "Eoh, apa yang dilakukannya di sini?" tanya Seokmin lagi saat ia menemukan sosok Vernon berada di ruangan ini.

Soonyoung melirik Vernon. Melihat wajah pemuda itu membuatnya ingat dengan foto yang tersebar di media sosial – yang dilihatnya melalui ponsel Seokmin. Foto Lee Jieun yang menangis di pelukan seorang murid laki-laki di hadapan lokernya. Murid laki-laki itu adalah Vernon.

"Vernon yang pertama mendatangi Jieun. Dia juga yang membawa Jieun ke sini..." jelas Yura. "Soonyoung-ah..."

Soonyoung tak menjawab. Dia hanya membetulkan posisi berdirinya. Ia bahkan tak mau mendekati Jieun dan hanya berdiri di belakang Seokmin dan Jihoon.

"Kurasa seseorang sedang meneror Lee Jieun... aku takut terjadi sesuatu padanya. Bisakah kau menolong Jieun? Dia butuh seorang namja untuk terus bersamanya... dan..."

"Kenapa harus aku?" Soonyoung memotong pembicaraan Yura. Semua orang menoleh kepadanya dengan bingung. Kenapa anak itu tiba-tiba sejutek ini?

"Hei, kau adalah teman laki-laki terdekat Jieun!" celetuk Jihoon menepuk lengan Soonyoung.

"Suruh saja dia!" seru Soonyoung menggerakkan kepalanya menunjuk Vernon. Setelah itu, tanpa mendengar respon dari teman-temannya Soonyoung pun pergi meninggalkan mereka.

"Ada apa dengan anak itu?" gumam Yura.

Di sisi lain, Park Seol yang sejak tadi diam terus melirik pintu masuk Health Center. Pintu itu tadinya terbuka sedikit karena kedatangan grup laki-laki. Sampai akhirnya pintu itu pun terbuka lebar saat Soonyoung keluar dan tak menutupnya. Seol menemukan seseorang sedang mengintipi mereka dari jauh. Begitu matanya bertemu dengan mata seseorang yang jelas adalah namja itu, sosok itu pergi. Seol mengenali pemuda itu. Dia adalah murid baru di kelasnya, Go Minsoo.

MANSAE!! (Seventeen's High School Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang