5 tahun yang lalu
Sam POV:
"Sam !!!" menghentikan langkah, aku membalikkan badan, mendengar seseorang yang memanggilku. Aku lalu tersenyum ketika tau yang memanggilku adalah Arleta, teman kuliahku juga. Dengan napas yang terengah-engah, Arleta menghampiriku.
Aku mengernyit melihat penampilannya yang sedikit berantakan ini. Well, siapa yang tidak bingung melihat Arleta yang tidak biasa berpenampilan seberantakan ini tiba-tiba menghampirinya.
"Kamu kenapa? kenapa lari-lari seperti di kejar setan gitu sih?" tanyaku. Arleta berusaha menenangkan deru napasnya, sesekali merapikan penampilannya. Ck, kenapa dengan dia?.
"Aku dari tadi nyariin kamu, tau gak?" Aku semakin mengerutkan dahi tidak mengerti.
"Nyariin aku? memangnya ada apa?"
"Ck, memangnya aku tidak boleh mencarimu?" aku hanya mengedikkan bahu. Arleta dengan segala keanehannya. Well, aku memang sudah mengenal Arleta dan kami cukup dekat. Maksudku kami memang dekat karena Arleta dan aku satu jurusan di kampus. Selain karena kami satu jurusan, Arleta juga orangnya baik, pandai bergaul, kami sering mengerjakan tugas bersama yang di berikan dosen. Hanya sebatas itu kedekatan kami, selebihnya aku tidak mengenal Arleta terlalu jauh. Yang aku tau, Arleta adalah orang Indo, yang pindah ke Indonesia karena orang tuanya yang memang akan menetap di sini.
"Kamu sudah mendapatkan materi untuk tugas Mr. Jordan?" tanya Arleta. Kami berjalan beriringan berniat menuju caffeteria, sesekali mahasiswa yang berpapasan dengan kami, menyapa Arleta. Sebenarnya aku tidak heran, mengingat Arleta memiliki wajah yang terbilang cantik. Aku melirik Arleta yang berjalan di sampingku dengan tersenyum saat salah satu mahasiswa menyapanya.
Arleta memiliki rambut pirang yang aku yakini dia mewarisi rambut dari ibunya. Bagaimana bisa aku tau? well, aku pernah tidak sengaja melihat foto Arleta beberapa waktu lalu dengan seorang wanita paruh baya di laptopnya. Mereka berdua terlihat begitu serupa, cantik, dan aku pikir itu adalah ibunya.
Arleta memiliki mata bewarna hijau dedaunan, aku akui, aku menyukai matanya, itu sangat indah. Dan Arleta semakin cantik saat tersenyum, karena menampakkan dua lesung pipi yang dia miliki. Well, lelaki mana yang tidak tertarik dengannya? perempuan dengan tubuh tinggi semapai, dan kepintaran di atas rata-rata. Menurutku Arleta adalah sosok yang sempurna.
"Sam?...hello Sam...." aku tersentak, lalu menatap Arleta yang berdecak.
"Kamu dari tadi melamunin apa? aku yakin, kamu pasti tidak mendengar omonganku dari tadi" gerutunya. Aku hanya mengangkat bahu.
"Sorry, tadi kamu bertanya soal tugas Mr. Jordan?" Arleta mengangguk.
"Kamu sudah mendapatkan materinya?"
"Ya aku sudah mendapatkannya. Kamu sendiri?" tanyaku balik. Arleta menggelengkan kepala. Melihat dari ekspresinya itu, aku yakin dia pasti belum mendapatkannya.
"Kamu bisa meminjam punyaku" tawarku. Seketika wajahnya berbinar.
"Kamu serius? mau meminjamkannya untukku?" tanyanya antusias. Aku mengangguk. Lagi pula aku sudah menyelesaikan tugas dari Mr. Jordan itu.
"Ya" jawabku. Tiba-tiba Arleta sudah memelukku erat, jika saja aku tidak menjaga keseimbangan, aku yakin tubuhku pasti akan terjatuh karena pelukan tiba-tiba darinya ini. Sejenak aku terdiam, jujur saja aku tidak menyangka Arleta akan memelukku hanya karena sebuah bahan materi yang aku pinjamkan untuknya. Arleta masih saja memelukku dan menggumamkan sesuatu yang aku sendiri tidak terlalu mendengarnya. Yang ada dipikiranku saat ini adalah kenapa Arleta memelukku? bukan, bukannya aku tidak menyukai dia memelukku, hanya saja aku heran. Bukankah sebelumnya Arleta terlalu anti berpelukkan dengan seorang lelaki? lalu kenapa dia memelukku sekarang? bahkan dia tidak segan-segan memelukku di depan umum saat ini. Aku melirik beberapa mahasiswa yang menatap ke arah kami sambil berbisik-bisik. Seakan tersadar, aku segera melepaskan pelukannya secara perlahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Marriage
Roman d'amourSama-sama memiliki kesuksesan, sama-sama memiliki paras di atas rata-rata. Well, mungkin orang-orang akan mengira mereka adalah pasangan yang sempurna, namun siapa yang tau? mereka hanyalah dua orang asing yang terjebak dalam suatu hubungan yang ten...