Title: Short Message
Author: Pitachynt coffeejin
Genre: romance-gagal
Rate: pg 13+
Disclaimer: it's mine, no plagiat juseyo.
Warning sign:
It's a weird ficlet I have made ever.
Walaupun dirimu berada jauh di sebuah desa yamg sangat jauh dariku, namun aku yakin kalau kita akan tetap bias berkomunikasi lewat rasa percaya kita satu sama lain.
-Pitachynt-
Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi.
Selalu nada itu yang terdengar ketika laki-laki bersurai hitam itu menelpon seseorang yang membuatnya cemas. Hanya suara itu yang ia dengar selama satu minggu.
Aku yakin kau akan senang jika aku pergi.
Pesan singkat seminggu yang lalu itu juga yang selalu terngiang di otak Hanbin tanpa henti.
"Kau pergi kemana sebenarnya," desis Hanbin pelan membuat orang di sampingnya menatap kearah Hanbin.
"Apakah hanya mendesis setiap hari ia akan muncul?" Bukannya mendapat sesuatu yang menghibur, Hanbin malah mendapat omelan dari Jinhwan.
"Kau tahu sendiri hyung, selama seminggu kemarin jadwal kita sangat padat."
Memang benar, ia dan juga Jinhwan mengisi banyak acara sebagai presenter di berbagai acara.
"Apakah kau tidak tahu alasan dia menghilang?" Hanbin menggeleng pasrah.
"Ya! Gosipmu tentang kencan dengan Lee Hi!" Jinhwan bangkit berdiri dan menatap Hanbin.
"Kau ini bodoh atau bagaimana? Siapa yang tidak sakit hati saat tahu kekasihnya selingkuh?" Nada Jinhwan meninggi satu oktaf.
"Tapi itu 'kan tidak benar, hyung."
"Memang, tapi dia itu perempuan, Hanbin. Perasaan dan hatinya berbeda denganmu." Hanbin terdiam, ia merutuki dirinya sendiri.
"Dan kau itu terlalu cuek, Hanbin."
***
Desa Jangho terlihat sangat tenang dan sejuk. Namun semuanya jungkir balik dengan suasana hati Hanbin. Ia sedikit bersyukur karena tidak ada jadwal hari ini sehingga ia bias pergi kerumah kekasihnya.
Benar dugaan Hanbin, kekasih pergi ke rumah neneknya persis seperti ucapan sang ibu kekasihnya tadi. Dan satu lagi, desa ini memang sangat susah untuk mendapatkan sinyal.
"Yoorin!" Jantung Hanbin berdegup kencang ketika melihat gadis bersurai gelombang itu. Ada sedikit rasa lega melihat gadis di depannya dalam keadaan sehat.
"Shin YooRin!" Kini Hanbin menarik tangan gadis itu. Ia tahu jika gadis itu akan lari dari hadapannya. "Maafkan aku," ucap Hanbin. Namun Yoorin menarik tangannya dari genggaman Hanbin.
"Kau tahu bukan jika itu hanya bohongan?" Gadis itu mengangguk pelan.
"Tapi aku lelah, Hanbin." Ucapan singkat itu cukup menusuk hati Hanbin.
"Ayolah Yoorin, aku mohon jangan seperti ini." Hanbin tahu jika Yoorin akan mengucapkan kata yang sama, mari berpisah.
"Enam tahun berlalu aku malah merasa semakin jauh untuk menggapaimu." Lagi-lagi ucapan dari gadis manis itu menusuk hati Hanbin.
"Untuk kali ini, aku serius, Hanbin. Mari ber────" Yoorin mengedipkan matanya beberapa kali saat merasakan sesuatu yang manis menyentuh bibir merah mudanya.
"Untuk kali ini, aku serius, Yoorin. Aku tidak akan pernah melepaskanmu." Hanbin menyentuh kedua bahu Yoorin. Yoorin tidak menyangka jika Hanbin akan menciumnya di tengah desa yang menyerupai hutan itu.
Hanbin menarik tubuh gadis itu kedalam pelukannya. Menandakan bertapa besar ia merindukan gadis manis itu. Yoorin tersenyum disela pelukannya dengan Hanbin.
"Hanbin, ada yang melihat kita." Yoorin melepaskan pelukan Hanbin. Detik berikutnya Hanbin menggenggam tangan Yoorin erat-erat.
"Yoorin, jangan menakut-nakuti aku." Hanbin masih menggenggam erat tangan kekasihnya yang memang bias melihat makhluk kasat mata.
"Mereka sama seperti kita, sepasang kekasih." Yoorin bahkan tersenyum kearah pohon. "Tidak usah takut, ada aku di sini. Ayo kerumah halmoni."
"Ya! Seharusnya aku yang bicara seperti itu, Yoorin."
FIN
•••••
Ini mah barista maksa emang 😂😂 maafkan alur gaje ini. Maklum bikin sambil mikir uts seminggu kedepan :') tapi semoga suka yaa.
Sebenernya tuh desa Jangho terkenal dengan laut dan wisata lautnya yang keyen x'D tapi aku simpangkan menjadi desa tanpa sinyal.
Salam manis dari chynt❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
[SEPTEMBER] Regular Menu
FanfictionSelamat datang di Flow de Mémoire, Tuan dan Nona! Bulan September telah tiba. Membawa berjuta kisah yang akan memberikan berbagai macam gejolak emosi yang tentu akan membuat hari-hari Tuan dan Nona penuh warna. Dengan mengangkat tema mengenai teleko...