[Chef] Something Wrong

106 18 8
                                    

Something Wrong

Cast :

- Nakamoto Yuta (Nct)

- Hirai Momo (Twice)

Author : Jingyuu92

Genre : Mistery, And terror (?)

Rating : PG-15

Disclaimer :

Cerita ini murni milik author. Bila ada kesamaan alur, tokoh, dan hal lainnya itu adalah hal yang umum.

~ Something Wrong ~

Langit biru tua bak lukisan usang seolah memaksa dirinya untuk menghiasi cakrawala. Matahari di ufuk timur juga seolah enggan untuk menampakan dirinya. Aku menatap kepulan asap yang berasal dari cangkir yang kupegang saat ini. Semuanya terasa buram.

Kemarin malam, aku mendapat pesan aneh darinya. Aku tidak bisa mengalihkan pikiranku dari pesan yang kuterima. Ia bertingkah sangat aneh seolah ada seseorang yang mengambil ponselnya dan mengirim pesan ini padaku. Mataku yang kupastikan sudah memiliki kantong di kedua sisinya tak membuatku ingin tidur. Aku sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi.

-------------------------------------------------

From : yuta-san

To : you

Maafkan aku jika aku telah membuatmu marah atau kesal. Kau ingat bukan bahwa aku menyukai seseorang? Aku sadar bahwa seseorang yang ku maksud adalah dirimu. Ya, aku menyukaimu. Aku hanya ingin kau tau bahwa aku sudah berusaha untuk jujur padamu dan pada diriku sendiri. Kumohon, jangan telepon atau balas pesan ini. Aku sungguh menyukaimu.

-----------------------------------------------------

Setelah perdebatan batin semalam, aku memutuskan untuk tidak menghubunginya. Tapi di sisi lain, aku tidak bisa menyingkirkan rasa khawatirku. Aku takut terjadi apa-apa dengannya.

Aku menekan beberapa digit nomor. Meskipun kemungkinan besar ia tidak akan mengangkat teleponku, tapi rasa kekhawatiran ini semakin menggerogotiku layaknya pasukan semut di tumpukan gula. Tidak ada pilihan lain, aku harus meneleponnya.

Selama beberapa menit, aku menunggu jawaban darinya. Ia mengangkatnya. Aku tidak pernah membayangkan kalimat pertama yang ia ucapkan di dalam sambungan ini.

"Sudah kubilang, kau tidak perlu membalas pesanku. Dengar, aku baik-baik saja disini. Jangan khawatirkan aku, oke?"

"Yuta-san, katakan dengan jujur ada apa?"

"Aku tidak apa-apa, Momo. Tak ada yang perlu di khawatirkan. Ah, kurasa aku harus tutup telepon ini secepatnya. Maafkan aku..."

"Y-yuta! Kumohon dengarkan aku. Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan mengenai pesanmu itu." Aku tercekat. Aku tidak bisa mengakhiri sambungan ini tanpa ada hasil apa-apa.

"Y-yuta?"

Tak ada Jawaban.

"Yuta-san! Kau mendengarku?"

"Y-ya, aku mendengarmu. H-hei, bagaimana kalau aku mengunjungi rumahmu hari ini? disana kau bisa berbicara sepuasnya denganku."

"Kau benar tidak apa-apa?"

"Tentu saja. B-baiklah, tunggu aku..."

-Call ended-

Aku menurunkan ponselku dengan penuh tanda tanya. Ia berkata bahwa ia ingin menemuiku. Perasaanku semakin kalut. Membayangkan jika ia mengunjungi apartemenku dengan orangasing. Membuatku semakin merinding.

Beberapa saat kemudian terdiam membisu. Aku mendengar sebuah suara di pintu keluar apartemenku. Bisikan dan amarah. Aku berjinjit ke arah pintu dan melihat dari lubang intip. Itu yuta! Ia kelihatan takut dan gemetaran. Ada sebagian dari diriku yang berintruksi untuk tidak membukakan pintu untuknya.

Ting Tong!

Aku menarik nafasku berusaha untuk tenang. Tak ada yang perlu dicemaskan. Itu hanyalah dirinya.

Ting Tong!

Bruuk

Aku tercekat. Ia ambruk seketika dan hampir menimpaku. Noda merah di lehernya terlihat dengan jelas. Seketika perasaan merinding menguasaiku. Jika ia sudah seperti ini, siapa yang menekan belnya?

Aku menelan saliva-ku dengan susah payah. Kakiku bergetar dengan hebat. Sebilah pisau terpatri di leherku. 1 cm saja aku bergerak, aku akan bernasib sama dengan Yuta. Aku mendengar desahan kesal dari seseorang yang mencekalku. Sebelum ia merenggut nyawaku sepenuhnya, aku mendengar kata terakhir yang diucapkannya.

"Inilah akibatnya jika kau berani menghubunginya..."

-End?

Akhirnya dah selese meskipun lebih dari 500 kata. Bagi yang bingung ada apa dengan yuta, ane kasih tau dah. /Ane mah baik/ Si yuta itu korban penculikan, dia berusaha sampaikan pesan terakhirnya ke momo kalau misalnya dia dibunuh nantinya. Ini efek uts jadi otak agak muter dikit. Bagi yang paham ato galham, jan lupa vomment :v. Makasih.

Regards R.

[SEPTEMBER] Regular MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang