Murderer
Cast; Shin Rin Hwa
Genre; thriller
Lenght; ficlet
Disclaimer; Original Character by Rin. This my original story. Enjoyed it.--
Rin Hwa tidak sedikitpun melepas pandangannya dari layar ponsel, bibirnya mengulum melihat room chat-nya. Sebagaimana Rin Hwa seperti remaja kebanyakan, begitu pula ia yang sangat menggandrungi ponsel beserta aplikasi-aplikasi hebat di dalamnya. Akhir-akhir ini, Rin Hwa kecanduan bermain media sosial, ia bertemu banyak teman dan salah satunya ... lelaki yang tengah berbalas pesan dengannya saat ini.
Nama pria itu Jung Yoon Do. Tampan, tinggi, berkacamata, dan anggota basket. Benar-benar idaman Rin Hwa. Terlebih, pria itu manis sekali. Perayu tingkat akut.
Jung Yoon Do; 17.45 : Kau manis.
ShinRin; 17.45: Bagaimana kau tahu? Aku bahkan tidak memasang foto profilku :D
Jung Yoon Do; 17.47: Aku bisa melihatnya :D
ShinRin; 17.47; Haha, begitukah?
Jung Yoon Do; 17.47: Kau cantik.
ShinRin; 17.48: kau merayuku?
Jung Yoon Do; 17.48: Begitukah?
ShinRin; 17.49: Kau konyol.
Rin Hwa mengernyit melihat tak ada notifikasi masuk. Ini lama sekali dan Yoon Do tak kunjung menjawab.
Jung Yoon Do; 17.53: Aku suka baumu.
Rin Hwa mengernyit membaca pesan Yoon Do. Apa maksudnya?.
Jung Yoon Do; 17.54: Aku mengawasimu.
Jung Yoon Do; 17.54: Aku disini.
Jung Yoon Do; 17.55: Aku disini bersamamu Rin Hwa.
Jantungnya berdegup kencang. Kini, Jung Yoon Do tidak lagi terlihat manis. Rin Hwa menggenggam ponselnya erat, kepalanya menengok kanan dan kiri. Sepi. Tidak ada siapapun. Jantungnya berdegup semakin kencang, ia hampir menangis merasakan ponselnya bergetar dan itu dari Yoon Do.
Jung Yoon Do; 17.57: Waktunya hampir habis Rin Hwa-ya.
Jung Yoon Do; 17.58: Aku mencintaimu. Aku menginginkanmu. Aku tahu kau manis. Darahmu manis.
Rin Hwa menangis. Ini tidak romantis. Bahkan ketika Yoon Do mengatakan bahwa ia mencintainya. Itu bukan hal yang baik. Kembali, ponselnya bergetar.
Jung Yoon Do; 18.00: Jaga langkahmu. Atau aku akan membunuhmu.
Ia menangis. Semakin kencang hingga dirasanya kepalanya mau pecah. Sebuah taksi berhenti tepat di depannya. Ia kembali menoleh ke kanan dan kiri, berharap tidak ada yang mengawasinya sekarang. Langit benar-benar telah gelap, ia harus pergi. Sebelum Yoon Do membunuhnya.
Rin Hwa masuk ke dalam taksi, sejenak ia merasa lega di dalam taksi.
"Pak, ke distrik Namyangju. Cepat."
Ia mengernyit tatkala taksi tak kunjung bergerak, pria di depannya tampak membalik badannya. Rin Hwa terhenyak. Nafasnya memburu. Namun, sebelum ia sempat berteriak, suara pria itu berhasil membungkamnya.
"Sudah kubilang, perhatikan langkahmu."
Kedua bola matanya membulat. Tangannya bergerak membuka pintu taksi, namun sebelum ia benar-benar keluar...
Crash!
Parang berhasil menggorok lehernya. Mengoyak perutnya. Memotong kaedua kaki jenjangnya.
Pria itu tersenyum miring.
"Bodoh."
tbc;
Haha, gaje anjir T,T.
Makasih kalian udah baca
KAMU SEDANG MEMBACA
[SEPTEMBER] Regular Menu
FanfictionSelamat datang di Flow de Mémoire, Tuan dan Nona! Bulan September telah tiba. Membawa berjuta kisah yang akan memberikan berbagai macam gejolak emosi yang tentu akan membuat hari-hari Tuan dan Nona penuh warna. Dengan mengangkat tema mengenai teleko...