September 22, 2016
Best Communication
...
Author : RatichaJeon (Ex-Member)
Genre : Yaoi, Romance
Main Cast : Kim Taehyung, Park Jimin
Rating : T+
A/N : 499 words
...
Detak jantungnya tak karuan kala ia menerima surat balasan yang 1:10.000 kemungkinan tak akan pernah terjadi.
Taehyung adalah orang paling realistis dan berpikir logis menurutnya. Tapi bagaimana mungkin sosok itu menjadi berbeda hanya karena mendapat surat dalam botol.
Beberapa hari lalu, Jimin menemani temannya itu yang sedang gundah batin karena cinta 'nya ditolak oleh sang pujaan. Mendengarkan segala curahan hatinya, mengeluhkan segala usaha yang dengan payah ia tujukan untuk yang terkasih. Dan berakhir dengan ide konyol yang ia saran 'kan kepada pujangga patah hati itu untuk menumpahkan kegelisahannya dan membuangnya ke laut.
Entah karena sedang dilanda kemalangan atau memang Taehyung sedikit menjadi tidak waras karena tiba-tiba berlari kesana kemari untuk kembali kepada Jimin yang menunggunya di pesisir pantai dengan membawa secarik kertas dan botol.
Untuk menulis puisi katanya. Jimin hanya mengangguk tanpa paham apa maksudnya, tak membiarkan Jimin membaca satu kata pun. Taehyung berharap pesan itu tersampaikan untuk sosok terkasih nya bagaimanapun caranya, meski secara kebetulan sekali pun.
Dan kembali dengan Taehyung yang melompat ceria kala mendapati botolnya kemarin berisi kertas baru yang berbeda.
Begitu membaca keseluruhan isinya. Taehyung menerjang tubuh Jimin dan memeluknya sangat erat. Tak sanggup menahan tangis, karena terharu Taehyung tanpa sungkan meneteskan air mata mendapat balasan pelukan erat penuh kasih sayang dari sang sahabat.
"Astaga kau ini, hanya karena kebetulan surat mu mendapat balasan kau sampai menangis. Mental 'mu perempuan sekali, Tae."
"Aku tahu."
.
.
Karena saat Taehyung dan Jimin pulang tepat dihari Taehyung melempar surat. Jimin kembali ke pantai untuk melihat apa yang ditulis oleh Taehyung dalam botol. Beruntung bagi Jimin surat itu bahkan tak meninggalkan pantai. Mungkin ombak membawanya tetap disini dan tak menyeretnya kembali.
Dengan sedikit gemetar membuka penutup botol.
Susah payah ia menelaah arti dari makna tiap bait yang coba Taehyung ungkapkan dengan bahasanya.
Tubuh Jimin bergetar, air mata tak sanggup lagi ia bendung. Sungguh kenyataan menyakitkan yang ia harus terima karena terlalu banyak mencintai sahabatnya sendiri membuat ia buta akan cinta kasih dari Taehyung yang hanya ditujukan untuk orang paling dikasihi nya.
Jimin mengambil selembar kertas untuk ia tulis sesuatu di dalam nya dan memasukkan kertas baru itu sebagai ganti kertas yang sudah ia remas sesaat tadi.
Sengaja tak ia hanyutkan, botol itu ia biarkan di sisi yang aman agar tak terseret arus. Dan ia berlalu untuk benar-benar meninggalkan pantai itu.
.
.
'Bagai dilanda bencana. Aku takut pesona cinta mu luntur saat kenyataan tak seperti yang kau harapkan.
Bagai kasih tak sampai. Aku hanya dapat memandang parasmu tanpa berani menjadikanmu milikku.
Kau begitu dekat. Tapi tak pernah sekalipun aku dapat menggapaimu.
Kumohon sekali saja tatap aku. Tatap mataku, menyelam lah lebih dalam untuk tau mata ini jatuh pada pesona siapa.
Park Jimin. Aku Mencintaimu. Sangat mencintaimu.
Tertanda,
Kim Taehyung,
.
' Sialan aku menangis gara-gara surat mu bodoh, aku mencintaimu seperti orang sakit. Sampai mati pun tak akan aku biarkan pria gila sepertimu meninggalkan ku. Taehyung bodoh.'
Park Jimin~
.
.
.
"Aku tahu aku mencintaimu begitu banyak. Hingga aku tak berani mengatakannya karena takut kehilangan dirimu."
END_
KAMU SEDANG MEMBACA
[SEPTEMBER] Regular Menu
FanfictionSelamat datang di Flow de Mémoire, Tuan dan Nona! Bulan September telah tiba. Membawa berjuta kisah yang akan memberikan berbagai macam gejolak emosi yang tentu akan membuat hari-hari Tuan dan Nona penuh warna. Dengan mengangkat tema mengenai teleko...