[Chef] Video Call

109 15 10
                                    

Author: Aray_TRyu

Title: Video Call

Cast:

Nakamoto Yuta of NCT

Jung Jaehyun of NCT

Rating: NC-17

Length: Ficlet

Genre: Thriller

Entah sudah yang keberapa kalinya ponselku terus bergetar tanda ada panggilan masuk. Ini bukanlah hal yang baru bagiku mendapat gangguan seperti ini. Sebagai seorang idol bukankah mendapat teror dari fans fanatik sudah menjadi makanan sehari-hari?

Tapi hari ini rasanya aku tidak bisa mentolerir sedikitpun bunyi yang bisa menggangguku. Kegiatanku seharian ini sangatlah padat hingga sekarang hanya menyisakan ragaku yang serasa ingin remuk. Malam ini aku harus beristrahat penuh tanpa gangguan.

Aku segera meraih ponselku, di sana tertera dengan jelas waktu yang sudah menunjukan pukul 01.17AM. Aku bermaksud me-nonaktif-kan ponselku hingga besok pagi agar aku bisa beristrahat dengan tenang. Sebelum me-nonaktif-kan aku memeriksa beberapa panggilan yang baru saja masuk. Benar saja, diantaranya ada beberapa kontak yang tidak dikenal.

Tepat sebelum aku ingin meletakan kembali ponselku, kontak Jaehyun terpampang pada layar ponselku. "Ada apa anak ini malam-malam mengajakku video call?" Aku segera menjawabnya karena Jaehyun tidak akan menelponku jika bukan karena sesuatu yang penting.

Layar yang tadinya gelap kini memperlihatkan sudut sebuah ruangan, tidak ada sosok Jaehyun. "Jae? Ada apa?" Tidak ada jawaban darinya. "Hmp!" Ponselku hampir saja lepas dari genggamanku dan aku refleks menutup mulutku dengan telapak tangan untuk menahan keterkejutanku. Video call ini baru saja bergerak memperlihatkan bagian lain ruangan itu. Sangat banyak bercak darah yang memenuhi lantai. "Ya! Jaehyun jangan main-main! Apa kau ingin menakut-nakutiku?" candaku berusaha menganggap semuanya memang hanya kejailan Jaehyun.

"Kalau kau tidak muncul aku akan mematikannya, aku ingin beristrahat," ancamku agar Jaehyun segera memunculkan dirinya yang mungkin saja sedang menertawaiku dari balik ponselnya, karena jujur saja perasaanku menjadi tidak enak melihat pemandangan darah disana.

Kini kamera video itu bergerak memasuki sebuah kamar dan betapa terkejutnya aku saat melihat sesosok wanita yang terbaring di ranjang kamar itu. Seorang wanita dengan keadaan yang sangat mengenaskan. Wanita itu tidak terbalut selembar kainpun, bagian perutnya habis terkoyak hingga memperlihatkan sebagian isi organ dalamnya. Bahkan seluruh tubuh wanita itu dipenuhi sayatan tak terkecuali wajah cantiknya. Aku menutup mulutku dengan tatapan tidak percaya begitu menyadari siapa wanita itu.

Setelah melihat pemandangan tidak mengenakan itu aku benar-benar merasa mual tetapi mataku sama sekali tidak bisa lepas dari layar ponselku. "Jae, bercandamu tidak lucu. Hentikan!" seruku dengan suara bergetar. Mataku terus terpaku pada layar ponsel sementara kakiku mulai melangkah keluar kamar dengan terburu-buru. Namun begitu sampai di depan lift aku menyadari sesuatu. Aku baru ingat jika saat ini aku berada di China sementara Jaehyun di Korea.

"Jaehyun! Jangan gila! Hentikan!" teriakku mulai panik saat video call itu kembali berpindah menuju kamar mandi. "Kau bukan Jaehyun!" seruku saat orang itu menghadapkan kamera belakang ponselnya pada cermin, tetapi aku sama sekali tidak bisa melihat wajahnya yang tertutup oleh topeng. Ia seorang wanita dan ia menggunakan ponsel Jaehyun.

"Hai oppa, kau tahu? Beginilah jadinya jika kalian menyakiti hati kami dengan kencan diam-diam di belakang kami." Kakiku seakan melemas saat mendengar ucapan wanita itu yang disertai dengan pemandangan mengerikan disana. Jaehyun telah berbaring dalam bath-up dengan air bercampur darah yang merendam sebagian tubuhnya.

"Putuskan dia atau kau yang berikutnya, Oppa. Jangan pikir kami tidak tahu."

Panggilan diakhiri.

END

[SEPTEMBER] Regular MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang