[Chef] How Are You?

91 13 29
                                    

Title: How are you?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Title: How are you?

Author: bwiven [Ven]

Cast:

- Jeon Jungkook (BTS)

- Kim Jiho (Jiho OhMyGirl)

Genre: Thriller

Leight: 500 words

Rate: T+

Theme: Telekomunikasi

Disclaimer: FF ini murni hasil karya saya. Dilarang untuk mengubah sebagian atau keseluruhan cerita, meniru, COPAS, atau memposting ulang cerita ini.

Warning!

FF ini mengandung adegan mengerikan. Bagi kalian yang masih di bawah umur dan merasa terganggu dianjurkan untuk tidak membaca.

***

Author Side

Jiho memandangi chat semalam dengan seorang namja kelas lain. Terkadang dia tersenyum sendiri membaca kata-kata yang dikirim oleh namja itu.

"Siapa namanya? Junghyun?" Tanya Jiho pada dirinya sendiri.

Sebuah pesan masuk. Jiho langsung menyentuh aplikasi gambar amplop 'hang out' di bagan atas ponsel.

013245****** : Mwohae?

Me: Nugu?

013245****** : Jeongkook.

"Ah, Jeongkook!" Ingatannya kembali.

Me: dari mana dapat nomorku?

Jeongkook: Biodata klub seni.

Me: Kau cuek sekali -_-"

Jeongkook: Temui aku di atap sekolah.

Me: Aku tak tahu wajahmu. Banyak murid yang sering ke sana.

Jeongkook send a picture

"Kyaaa ... tampannya! Uh? keundae ... di mana ini?"

Jiho menjadi sedikit ragu. Namja itu memang tampan, tetapi tempat diambilnya foto itu membuatnya bertanya-tanya. Sebuah gedung kosong, dan siang hari.

Me: Kau ikut klub apa?

Jiho berusaha memancing namja itu agar bercerita tentang dirinya. Jiho sudah lelah jika terus berpacaran dengan anak genk motor. Namja yang sering mempermainkan yeoja semua.

Jeongkook: Aku tidak ikut.

"Gagal ...."

Jeongkook: Kau masih di kelas? Cepatlah, aku bawa makanan kesukaanmu!

Me: Ini masih pagi, aku baru saja sarapan (屮゚Д゚)

Jeongkook: kkk

Jeongkook: Mian

Jeongkook: Cepat ke sini!

Jiho bangkit dari duduknya dan hendak pergi keluar. Seorang teman perempuannya menarik tangan Jiho terlebih dahulu.

"Tak usah keliaran, kau kan tak punya pacar," ledek perempuan itu. Jiho meneatapnya malas.

"Makanya aku akan mencarinya." Jiho melepaskan pegangan tangan temannya dan berjalan keluar.

"Sebentar lagi ulangan, Jiho-ya!"

...

Me: Aku sudah ada di atap!"

Jeongkook: Aku juga. Tapi aku tidak melihatmu.

Me: Sekolah kita kan besar, Jeongkook-ssi (pray)

Jeongkook: Sekolah kita? Aku bukan atap yang di sana.

Me: Eodi?

Me: Cepatlah, aku mengorbankan jadwal ulangan untukmu! --"

Jeongkook: Kau menyesal? Kkk

Jeongkook: Jangan menyesal.

Me: Untuk apa menyesal?

Jeongkook: Untuk ini.

Me: Aku hanya bertemu seorang namja :/

Jeongkook: Kkk

Jeongkook: Arra

Jeongkook: Aku ada di gedung barat sekolah. Tahu kan?

Jiho berjalan mengendap-endap ke gedung barat melewati kantor guru. Dia sampai di kebun sekolah. Bilik-bilik tanaman hidroponik membuatnya dapat mengelabui penjaga sekolah dengan mudah. Kini dia sampai pintu.

Derap langkah menaiki anak tangga menggema di gedung yang belum selesai pembangunannya ini. Jarang sekali ada orang yang sengaja datang ke sini.Berbeda dari murid lain, Jiho sering ke sini dan pernah melakukan ekspedisi konyol di gedung ini. Di lantai 3, dia bertemu dengan seorang ahjussi.

"Ahjussi, sedang apa di sini?"

Laki-laki tua itu menoleh. Topi hitamnya menyembunyikan wajah ahjussi itu.

"Kami akan melanjutkan proyek pembangunan gedung ini."

Jiho melihat dengan ujung matanya jika ahjussi itu pergi ke tangga yang lain. Akhirnya Jiho sampai di atap.

Baru saja berjalan beberapa langkah, seseorang memukul tengkuknya sangat keras. Jiho berteriak kesakitan, berubah menjadi rintihan, lalu hilang kesadaran.

"Aish, baju ini membuatku gatal."

Seseorang yang muncul dari belakang, lalu membuka topi dan bajunya. Sebuah tato besar di punggungnya terlihat berkilau karena pantulan sinar matahari.

Dia menyingkap pakaian Jiho, lalu mengeluarkan ponsel.

Cekrek ... cekrek.

"Hyung, aku sudah melakukannya."

"Kau puas begitu saja?"

.

.

.

"Ahahaha ... gomawo."

"Jangan lupa!"

"Arra."

.

.

.

The end.

Ngeri? iya :" Karena aku khawatir sama temanku sendiri yang seneng ketemuan sama cowok yang baru kenal di medsos.

Hati-hati readersku tersayang ... kejahatan itu bukan cuma karena punya niat, tapi juga karena ada kesempatan.

Thanks for read. Votemment juseyo :*

[SEPTEMBER] Regular MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang