"VISION" - PART 4 -

168 15 0
                                    


*****


Ahh... ini dimana? Kali ini aku berada di mana? Aku mengangkat kedua telapak tanganku dan menatapnya. Apakah ini mimpi yang lain lagi? Aku menurunkan telapak tanganku lalu memandang memeriksa ke sekeliling.


Di luar angkasa yang penuh gemintang berkedip – kedip namun hampa udara, sebuah lubang antar dimensi membuka di dekat atmosfer Matahari.


Lalu keluar sesuatu – atau seseorang? – dari dalamnya dengan membawa sebuah kotak berwarna emas yang penuh ukiran di pelukannya. Aku memperhatikannya dalam hening yang tak bergerak.


Kemudian, orang itu melayang – layang kemudian meluncur pergi menuju arah permukaan benda langit yang bersinar terang dan memancarkan api yang berkobar ganas berwarna putih. Lalu dengan sekuat tenaga, orang itu melempar jauh – jauh kotak emas yang dibawanya kearah permukaan planet yang bersinar putih itu.


BLUBH...

SSSSHHH...


Kotak itu melebur menjadi asap bahkan ketika belum menyentuh permukaannya sama sekali. Lalu, sesuatu terjadi.


Planet yang bersinar terang itu mulai memancarkan secarik aura hijau dari posisi meleburnya kotak emas itu. Lama – kelamaan, aura hijau itu mulai menyebar dan menyelimuti seluruh permukaannya. Cahaya putihnya mulai melebur menjadi redup, lalu aura hijaunya itu seakan memakan massa bintang yang diselimutinya.


Terlihat dengan jelas, bintang itu perlahan mulai mengecil dan semakin kecil. Hingga pada waktunya, bintang itu memadat lalu memancarkan seluruh kekuatannya dan meledak, mengakibatkan serpihan sinar – sinar putih menguar di seluruh penjuru angkasa.


Ledakan cahaya putih itu membutakan mataku. Aku mengangkat lengan dan berusaha melindungi wajah dari terpaannya.


Kemudian, setelah ledakan bintang itu berakhir dan hempasan cahaya putih itu meredup dan menghilang, aku mulai memperhatikan sekitarku lagi.


Bintang itu sudah lenyap tak berbekas.


Namun, sosok itu masih ada disana. Aku memperhatikan dari kejauhan, detail – detail yang Nampak dari orang itu sungguh membuatku terheran – heran.


Sosok itu memakai setelan pakaian seperti yang sering ku lihat pada channel televisi yang menayangkan gambar – gambar tentang kehidupan di masa lalu. Tentang orang – orang yang memakai rok berwarna gading dan bertekstur kasar, lalu dengan aksesoris emas yang melingkari berbagai bergelangan tubuhnya.


Lalu, sosok itu mulai bergerak. Ia membentangkan sebelah lengannya, lalu sesuatu datang menghampirinya. Kotak itu! Kotak emas itu, bagaimana caranya bisa ada lagi sementara tadi aku melihatnya melebur jadi asap!


"HEEIII!" aku berseru memanggil sosok itu, dan kemudian aku menyesalinya karena begitu ia menoleh, penampilan wajahnya sungguh mengerikan membuatku merinding.

STATERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang