STATERA

"VISION" - PART 8 -

*****

"Baiklah, aku sudah mengerti sejauh itu. Lalu, apa yang dimaksud dengan 'Saint' yang di sebut – sebut ayahku sebelumnya, tuan kolonel?" Aku menanyakan hal itu langsung ke hadapan kolonel Martin. Memberi kesempatan padanya untuk mengemukakan pendapatnya sendiri tentang kekacauan dunia mereka.

Kolonel memenjamkan matanya sejenak, menghela napas, lalu diembuskannya pelan – pelan sambil mengawali ceritanya. "hahhh... Dulu, kami para Astro utama sempat pulang ke super galaksi, karena mendapat undangan untuk mengikuti referendum yang di gelar disana.

Referendum itu membahas tentang sikap buruk Ra dan koloninya di tanah Mesir. Di ketahui, Amun Ra mengawini sebuah sosok Demonata yang bernama Hathor. Dari hasil perkawinan itu, dia mendapatkan beberapa keturunan. Yaitu Anubis, Horus, Osiris, Isis, Seth dan Nephthys. Mereka itu adalah keturunan yang luar biasa, karena masing – masing dari mereka dikaruniai Sense gabungan milik Astro dan juga unsur milik Grim.

Secara fisik, anak – anak Ra itu tidak termasuk dalam golongan apapun baik itu Astro ataupun Grim. Meskipun tubuh dan Sense karunia menurun dari Astro, tapi mereka memiliki wajah monster karena darah Grim mengalir dalam nadinya. Kekuatan itu, tidak bisa mentah – mentah direngut oleh Amun Ra. Sebab, tubuh seorang Astro murni tidak mampu menahan kekuatan gelap milik Grim.

Amun Ra menginginkan kekuatan mereka dikumpulkan hanya dalam satu tubuh anaknya saja. Terlalu banyak tubuh, berarti terlalu banyak persaingan nantinya ketika Amun Ra hendak mewariskan tampuk kekuasaan. Karena itu, Ra dengan kejamnya menyuruh mereka untuk saling bunuh, dan saling merengut Sense hingga hanya tersisa satu anak. Anak itulah yang akan menjadi sang pewaris.

Dan itulah yang terjadi. Anubis, sang anak tertua yang tersisa dari mereka. Dengan keji, Anubis membantai adik – adiknya sendiri dan merebut Sense mereka demi kuasa turunan. Karena kegilaannya itu Anubis dianggap sebagai dewa kematian. Itu sungguh – sungguh gila. Sebab, sekalipun golongan Grim adalah monster, mereka tidak pernah membunuh satu bangsanya sendiri. Apalagi saudaranya?

Yang mengherankan adalah, meskipun Anubis dengan senang hati membunuh saudaranya sendiri, tapi dia begitu hormat dan menyayangi orang tuanya. Amun Ra dan Hathor. Anubis selalu tunduk terhadap perintah – perintah ayahnya yang gila itu.

Referendum itu, sebenarnya adalah sidang pengadilan atas kegilaan Ra dan Anubis, anaknya. Namun ditengah sidang yang berlangsung, tiba – tiba Anubis mengamuk dan membantai peserta referendum yang hadir. Para Astro yang selamat memilih melarikan diri, sebab, melawan duet pembunuh ayah – anak itu sama saja menyerahkan Sense karunia yang kami miliki.

Amun Ra terlalu kuat, bahkan Zeus sang raja para dewa pun tak sanggup melawannya. Kami yang selamat berpencar dan bersembunyi ke seluruh alam semesta. Di bumi ini, beberapa Astro membaur dengan manusia dan menyembunyikan identitas agar tidak dikejar Anubis yang haus darah.

Bertahun – tahun kami menyusun rencana untuk menghentikan mereka, namun sulit sekali mengupayakannya. Hingga akhirnya turunlah berita dari surga. Gabriel, makhluk dari kasta Angel menyampaikan pesan, bahwa pada saatnya nanti ketika Ra dan Anubis mulai mengacaukan alam semesta, diantara makhluk bumi, akan lahir jiwa - jiwa muda yang memiliki bakat.

Dan jiwa - jiwa muda itu yang akan melawan Amun Ra dan anaknya, Anubis. Dan mereka akan diberi gelar 'Saints'. Di Antara jiwa muda itu, akan ada satu keturunan Astro murni yang mempunyai Sense karunia yang belum pernah dimiliki Astro lain. Lalu Astro muda berdarah murni itu yang akan menjadi pemimpin para Saints. Nah! Aku hanya tahu sampai situ. Sisanya biar Asteria yang melanjutkan. Aku ingin melihat keadaan anakku dulu di ruang sebelah. Nyonya Aster, aku akan menunggu anda disana. Kuharap, anda membawa Equipt yang di bicarakan itu."