Second

2.7K 82 0
                                    

I’ve found out a reason for me

To change who I used to be

A reason to start over new

And the reason is you

(The Reason –Hoobastank)

          Dayna menuruni tangga dengan cepat, jam sudah menunjukkan pukul 7 lewat 15 menit. Setelah sampai dilantai dasar Dayna segera mempercepat langkah kakinya. Pandangannya berkeliling, suasana kostannya masih sepi. Atau mungkin teman-temannya sudah pergi dari pagi.

          Pagi ini Dayna memutuskan untuk pergi ke kampus barunya, walaupun tanggal ditetapkan mahasiswa baru untuk mulai kuliah sekitar seminggu lagi. Namun Dayna ingin pergi ke kampus itu, kampus yang terkenal sebagai kampus yang terbaik di Yogyakarta, atau mungkin terbaik di Indonesia.

          Langkah kaki Dayna semakin cepat menuju ke gerbang kostannya. Matanya melirik kearah motor 2 tak yang berwarna hitam yang sedang terpakir asal didepan pintu sebuah kostan. Dari sudut mata Dayna, dia melihat ada seorang lelaki yang sedang duduk santai sambil menikmati sebatang rokok ditangan kanannya.

          Dayna mengarahkan matanya kearah lelaki itu, memperhatikan. Lalu detik berikutnya Dayna menundukkan kepalanya dalam-dalam dan berjalan semakin cepat. Ternyata lelaki itu juga sedang menatap tajam ke arahnya. Iya, lelaki yang sudah diberitahu oleh Rani kemarin bahwa sedikit berbeda dari anak kostan yang lain.

          Lelaki itu terus memperhatikan Dayna sampai Dayna menghilang dari gerbang kost. Dengan perlahan lelaki itu menghembuskan asap rokoknya ke udara.

•••

          Mata Dayna berkeliling mencari gedung yang bertuliskan Fakultas Ilmu Budaya. Dia tahu kampusnya ini besar, namun Dayna tetap kukuh akan menemukan fakultasnya dengan berjalan kaki.

          Ada sebuah gedung yang bertuliskan Fakultas Teknik didepan matanya. Hanya ada beberapa mahasiswa yang sedang bersantai di gedung fakultas itu. Dayna ingin bertanya, namun dia urungkan niatnya. Dayna malu, apalagi ditambah gerombolan itu lelaki semua. Makin rapatlah bibir Dayna tak ingin mengeluarkan suara sedikitpun.

          Dayna terus berjalan tanpa arah.

          “ Bodoh, kenapa tadi nggak liat peta kampus ya.” Runtuk Dayna dalam hati.

          Dayna merasakan panasnya sinar matahari yang menerpa kulitnya. Dayna mengusap peluh didahinya, dan menghela nafas yang cukup panjang. Jam tangan berwarna biru mudanya menujukkan pukul 12 siang. Dan Dayna masih belum menemukan fakultasnya. Dia mengeluh dalam hati.

          Dayna melihat ada segerombolan mahasiswi yang sedang berjalan berlawanan arah dengannya.

          “ Maaf mbak, mau tanya.” Ucap Dayna sopan pada mereka.

          Mereka pun berhenti dan menatap Dayna dari ujung kaki ke ujung kepala.

          “ Iya, boleh.” Jawab salah satu dari mereka.

          “ Fakultas FIB disebelah mana ya?” tanya Dayna lagi.

          “ Oh. Kalo ini Fakultas Kedokteran mbak, Fakultas FIB agak jauh dari sini.” Jelas gadis yang berkacamata.

          “ Bisa tunjukin kearah mana?” Dayna kembali bertanya.

          Sekarang giliran gadis berjilbab yang menjelaskan panjang lebar dimana letak Fakultas yang sedari tadi Dayna cari.

'RAIN' - Biarkan rasa kita berceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang