Eighteenth

1.6K 80 2
                                    

Kayaknya beberapa part lagi mau ending deh, semoga suka yaaa. Plis komen biar tau apa yg harus dibenerin -_-. Oya, thanks votenyaaa :3

I learned to live, half alive

Now you want me one more time

And who do you think you are?

Running round leaving scars

Collecting your jar of hearts

(Jar Of Heart – Christina Perri)

     Ramainya kendaraan mengakibatkan jalanan menjadi macet. Dayna memerhatikan motor-motor yang menyalip dari sisi kiri dan kanan mobil yang sedang dikendarai Fernan.

          Dayna terus menatap ke luar jendela dan menopang dagunya. Hanya suara penyiar radio yang sedang bercuap-cuap terdengar di dalam mobil. Dayna sedang tidak berminat untuk membuka obrolan, dan Fernan memilih diam melihat tingkah aneh adiknya itu. Tidak seperti biasanya Dayna yang cerewet, kali ini Dayna menjadi pendiam dan sering melamun tak jelas.

          Terdengar sebuah alunan lagu yang berasal dari radio. Dayna mendengarkan lagu ini dengan seksama. Dayna meresapi setiap kata demi kata dalam lirik lagu ini. Lagu milik Sheila on 7 yang berjudul Dan. Lagu yang pernah Rain nyanyikan untuk Dayna.

          Hati Dayna sakit. Lirik lagu ini membuat hati Dayna menjadi terluka. Untuk apa Rain menyanyikan lagu ini bila tak ada maksud yang ingin dia sampaikan? Ternyata dari dulu Rain sudah mulai menunjukkan pada Dayna bahwa Rain tak pernah serius. Namun Dayna yang tidak menyadarinya.

          Rain menyuruh Dayna untuk melupakannya lewat lirik lagu ini. Tapi bodohnya Dayna, bukannya dia berusaha melupakan tapi justru semakin teringat. Dayna mengutuk dirinya dalam hati.

          Semakin lama Dayna meresapi lirik lagu ini semakin sakit pula yang Dayna rasakan. Air mata Dayna sudah berkumpul dipelupuk matanya. Namun Dayna berusaha sekuat tenaga menahannya, agar air matanya tidak terjatuh lagi.

•••

          Dayna kembali melamun memerhatikan rintik air hujan yang menetes melalui jendela kamarnya. Dayna menggerakkan jemarinya pada kaca yang berembun. Tanpa sadar Dayna sudah menuliskan nama Rain disana.

          Dayna segera menghapusnya dengan asal. Dayna menatap air hujan yang sedang turun dengan derasnya diluar sana dengan hampa. Setiap melihat rintik hujan yang terjatuh dari langit, memori otak Dayna akan segera meresonansikan kenangan tentang Rain.

          Dan karena itu, Dayna sekarang membenci hujan. Hujan akan membuatnya semakin menggigil kedinginan. Hujan sudah tidak bisa menghangatkan Dayna lagi. Apalagi ditambah ada ‘hujan’ yang lain yang semakin membuat hati Dayna terasa membeku.

•••

          Dayna benci dirinya sendiri yang selalu teringat pada Rain! Dayna membenci dirinya yang belum mampu melupakan sosok lelaki itu! Dayna benci hujan! Dayna benci nomor 11! Dayna benci lagu Dan! Dayna benci semua hal yang dapat mengingatkan Dayna akan sosok Rain.

          Langkah kaki Dayna berjalan tak tentu arah. Dayna tak tahu langkahnya akan membawa dirinya kemana. Dayna benci ketidakjelasan dan ketidakpastian.

          Dayna merasakan handphone yang berada disakunya bergetar. Ada sebuah pesan masuk.

          Apa kabar?

'RAIN' - Biarkan rasa kita berceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang