Nineteenth

1.4K 74 0
                                    

Maaf part ini pendek ya, tapi dari pada nggak updet kan hehe :D. Semoga suka yaaa :3, jangan lupa komen sama votenyaaa *pelukcium*   :*. Kayaknya 2 part lagi abis deh, soalnya mau UN nih, jadi ceritanya mau diselesaiin dulu. 

She’ll fight for you

And won’t let you give in

She’ll do all that she can

When a woman loves a man

(When A Woman loves A Man – Westlife)

          Sudah menjadi rutinitas bagi Dayna setelah mata kuliah selesai pasti dia akan memeriksa handphonenya dan mendapati pesan dari Rain. Dayna tersenyum namun tetap tak berniat untuk membalasnya.

          Dayna ingin mengetahui sampai kapan Rain akan terus mencoba untuk menghubunginya.

          Serius. Lo pindah kemana?

    Dayna membaca pesan terakhir yang baru saja Rain kirim. Namun Dayna hanya memperhatikan layar handphonenya sambil memandang nama Rain. Nama seseorang yang sudah berhasil mencuri semua waktu Dayna hanya untuk memikirkan lelaki itu. Lelaki pertama yang dekat dengan Dayna sejak pertama kali dia ada di kota Jogja ini. Lelaki pertama yang membuat Dayna jatuh cinta. Dan tentunya lelaki pertama yang membuat Dayna menjatuhkan air matanya.

•••

          Mata kuliah untuk hari ini baru saja selesai. Dayna segera mengambil handphonenya untuk memeriksa kata apa yang kali ini Rain kirim untuknya.

          Namun Dayna tidak mendapati apa-apa. Tidak ada pesan masuk dan panggilan tak terjawab disana. Layar handphonenya kosong. Seketika hati Dayna berubah menjadi hampa.

          Selama perjalanan pulang ke rumahnya, Dayna terus memikirkan mengapa Rain tidak mengiriminya pesan lagi.

          Ternyata, walaupun Dayna tidak pernah membalas pesan dari Rain. Namun Dayna selalu menunggu-nunggu pesan itu datang. Dan ternyata, hati kecil Dayna selalu mengharapkan pesan yang berasal dari lelaki itu.

          Keesokkan harinya, Dayna tak mendapati pesan dari Rain lagi. Dayna termenung seketika, merasa ada yang kurang dari dirinya. Dayna merasa ada yang hilang, sama seperti dulu saat pertama kalinya Rain menghilang tak ada kabar.

•••

          Sudah seminggu lebih tak ada lagi pesan dan panggilan masuk dari Rain. Dan dengan bodohnya selama seminggu itu secara berkala Dayna akan selalu memeriksa handphonenya.

          Hampa kembali merasuki Dayna. Dayna menggenggam handphonenya kuat-kuat lalu memejamkan mata. Dayna membayangkan wajah Rain yang dulu selalu menemaninya. Perlahan air mata Dayna kembali menetes.

          Dayna merindukan Rain.

•••

          Dayna sedang bersantai ditaman samping rumahnya sambil memandangi bintang-bintang yang bertaburan dilangit malam. Dayna mendengar cuap-cuap penyiar radio yang didengarnya menggunakan headset tanpa berminat.

          Dayna termenung menatap bintang itu. Dulu Dayna sering memandangi bintang dari balkon kamar kostnya. Dan dulu juga, Dayna sering memerhatikan Rain dari sana. Dayna selalu menatap ke arah kamar bernomor 11 itu.

          Sekarang, sudah 3 bulan lamanya Rain tidak pernah menghubunginya lagi. Dan selama 3 bulan itu Dayna selalu menunggu pesan dari Rain dengan memandangi layar handphonenya terus menerus. Dayna merasa semakin bodoh karena menyadari dirinya yang masih mengharapkan lelaki itu.

          Mungkin Rain sudah bahagia dengan Sisil yang cantik bak model dan sempurna itu. Atau mungkin Rain sudah dengan wanita yang baru dan tidak membutuhkan kehadiran Dayna lagi. Mungkin sekarang Rain sudah bahagia dengan kehidupannya sendiri, tanpa Dayna.

          Namun Dayna belum bisa membiasakan hari-harinya tanpa Rain, sehingga harapan itu sering muncul di hati Dayna. Harapan semu dan kosong.

          Dayna merasakan ada titik-titik air menimpa dirinya. Gerimis. Namun Dayna masih tetap berada disana. Dayna mendongakan wajahnya seperti menantang langit malam. Air hujan terus berjatuhan mengenai wajah Dayna.

          Dayna menikmati setiap rintik hujan yang mengenai wajahnya. Dingin. Namun Dayna tidak memperdulikannya. Dayna terus menikmati air hujan itu dengan perasaan campur aduk.

          Lama kelamaan Dayna tersenyum. Seolah-olah sedang menyapa hujan.

          Semoga kamu bahagia disana, Rain.

          Dan bahagiakan seseorang yang sekarang sudah menjadikanmu sebagai sandarannya. Entah siapa pun dia.

          Kali ini senyum Dayna terkembang tanpa ragu.

•••

'RAIN' - Biarkan rasa kita berceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang