Ninth

1.7K 87 8
                                    

Hai para pembaca. gimana part yang sebelumnya? Maaf ya kalo jelek. Di part ini juga aku minta maaf kalo nggak sesuai dengan keinginan kalian. Dan aku juga mau izin karena seminggu kedepan nggak bisa ngepost dulu. Soalnya mau liburaan :D haha. Niatnya nih ya di part yang selanjutnya mau aku kasih tau siapa yang selama ini Dayna cari, jadi votenya yang banyak ya biar cepet dapet idenyaaaa :p,

Semoga suka ya sama part ini. Dan aku haraaaap banget kritik dan komentar kalian. hehe jangan lupa vote juga yah :D. Selamat membacaaaaa~

You know I’ll be your life

Your voice, Your reason to be

My love, my heart is breathing for this

Moment in time

(Moment – One Rirection)

    

     8 September.

          Dayna melingkari tanggal 8 September dengan spidol merah pada kalender yang terletak didekat meja riasnya. Tanggal yang menunjukkan tepat pada hari ini. Beberapa tahun lalu, tepat pada tanggal ini pasti Dayna sudah mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari teman-temannya. Dan keluarga Dayna pun tak lupa memeluknya satu-persatu sambil mengucapkan doa.

          Namun sekarang? Miris. Handphone Dayna tak menunjukkan tanda-tanda ada pesan masuk, apalagi ada panggilan masuk. Dayna terduduk di tempat tidurnya. Kesepian yang biasanya Dayna rasakan semakin kental.

          Dayna merasakan tak ada seorang pun yang ingat akan ulang tahunnya ini. Tidak keluarganya, tidak juga teman-teman Dayna yang sekarang sudah sibuk dengan kuliah masing-masing. Dayna tidak memiliki rencana untuk merayakannya, apalagi sekarang hari minggu. Dayna memutuskan akan berdiam diri dikamarnya saja.

          Dayna menghela nafas. Menyadari bahwa tidak ada seorang pun yang memperdulikannya.

          “ Selamat Ulang Tahun Dayna.” Ucap Dayna pada dirinya sendiri. Dan air matanya terjatuh deras. Dayna menangis dalam diam.

•••

          Baru saja Dayna selesai menjemur pakaiannya ditempat jemuran yang sudah disediakan di samping saung oleh Ibu Kostnya dan melihat motor hitam Rain memasuki gerbang.

          Dengan terburu-buru Rain turun dari motor hitam itu dan berlari menaiki tangga. Dia segera masuk ke dalam kamarnya lalu tak berapa lama kemudian, ia sudah berjalan keluar lagi menuruni tangga.

          Dayna memperhatikan setiap langkah Rain yang sedang sibuk sendiri itu. Seakan Rain tidak perduli pada sekelilingnya. Rain kembali naik keatas motor lalu menggas motor hitamnya gila-gilaan.

          “ Dia kenapa?” batin Dayna bertanya.

          Mata Dayna tak lepas memandangi Rain yang terlihat aneh.

          “ Ngapain lo liatin dia?” seru seseorang dari belakang Dayna. Dayna segera menoleh. Dan mendapati Sisil yang sudah berdiri didekatnya.

          “ Emang kenapa?” Dayna balik bertanya. Dayna menyadari tatapan Sisil yang menyipit, dan memandangnya tak suka.

          “ Kenapa?” Sisil tertawa aneh.

          “ Asal lo tau, Rain itu cowok gue!” ucap Sisil tajam. Dayna tersentak kaget.

          Selama ini Dayna tidak bertanya apakah Rain sudah memiliki kekasih atau belum. Dan Dayna merasa sangat bodoh menyadarinya.

'RAIN' - Biarkan rasa kita berceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang