Kringg ...
"Huh mimpi itu lagi" gumam Fiona. Ia langsung berangsut dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi ia segera keluar dari kamar dengan seragam SMP lengkap yang melekat pada tubuhnya dan aura dingin yang menyelimutinya. Dia akan melaksanakan MOS di Taruna International School atau biasa di sebut TIS dengan prestasinya dalam bidang akademik maupun non akademik. Fiona adalah anak pemilik sekolah ini yang di kepala sekolah oleh sang kakak tertua bernama Bagas. Back to the story!
"Pagi sayang" sapa wanita paruh baya -bunda Fiona- tersenyum manis dari tempat makan. Fiona hanya tersenyum sangat kecil. Sangat kecil. Dan langsung duduk dan memakan sarapannya dengan tenang. "Sayang tolong bangunkan a--"
"Aku berangkat" ucapan bunda itu di potong oleh Fiona dan langsung berangkat. Saat Bunda akan memakan roti terdengar suara seperti jatuh dari arah tangga.
"Bunda mana sweety/piyo ayam?" tanya Bagas dan Ilham jatuh tengkurap
"Eh, mana princess?" tanya kak Aidan kembaran Ilham berjalan santai melewati Ilham dan Bagas tanpa niat membantu berdiri.
"Udah berangkat, salah sendiri telat bangun. Kalo mau bareng bangun lebih pagi sayang" jawab bunda santai. "Mau sampe kapan nyungsep kek gitu? Cepet sarapan nanti telat loh"
"Yah" desah kecewa dari trio boys itu. Mendengar ucapan bunda terakhir, Ilham dan Bagas langsung berdiri dan memasang pura-pura tidak mengalaminya dan mulai sarapan dengan tenang.
"Bun, Ilham ganteng bin kece ini pamit ya, dadaa"
"Bagas pamit ya nanti pulangnya jam 3, dadah bunda"
"Bun, Aidan berangkat ya"
Trio boys itu pamit berangkat ke bunda dan bunda hanya mengangguk sambil tersenyum tipis melihat anak-anaknya sudah tumbuh besar. 'Andai kamu masih disini ghani' batin bunda berkaca-kaca menatap kursi kepala meja makan yang biasanya terisi oleh suaminya.
Di sekolah TIS
'Taruna International School is nightmare' pikir Fiona saat di depan gerbang sekolah. Mengapa ia berbicara demikian? Karena ia melihat kakak osis yang begitu menyeramkan.
"HEH KAMU KENAPA DIEM DI SITU? CEPAT MASUK" bentak kakak osis perempuan menyadarkan lamunan Fiona. 'Ck ck ck itu orang kek kucing yang di injek ekornya' pikir Fiona melirik kakak kelas tadi yang kini sedang membentak anak peserta MOS yang lain. Kini ia tengah berdiri di antara anak MOS yang lain. Para peserta lain saling berbincang, saling memperkenalkan diri tapi itu tidak menarik minat Fiona. Ia tau kalau pertemannya akan kandas karena di butakan oleh harta.
Terkadang ia merasa kesepian tidak mempunyai teman, tapi sekarang kesepian menjadi temannya sekarang tanpa bermuka dua. Upacara pembukaan MOS di laksanakan dan tak ayal banyak murid yang pingsan atau panen menurut Fiona. Setelah mendengar pidato kepsek --Bang Bagas-- yang panjang seperti kereta, sekarang harus mendengar pidato ketos --Bang Aidan--. Setelah upacara selesai, para anak MOS berbondong-bondong mengerumuni mading yang berisi nama dan kelas. Kini Fiona berdiri menunggu selesainya orang-orang melihat mading. Seharusnya kemarin ia menanyakan kelasnya kemarin ke Aidan tapi ia malas menanyakannya. Ide terlintas di pikirannya, ia segera merogoh handphone' nya yang sedari tadi bunyi karena notif saja.
Line
[Rdion_AidanSUlhaq]Fiona_LamoraSUlhaq
Bg,kls ak dmn?Rdion_AidanSUlhaq
Kelas X IPA 3, SEMANGAT BELAJAR YA PRINCESS' NYA ABANG😍 (Read)Fiona hanya membacanya dan mulai berjalan meninggalkan mading tsb. Di koridor banyak menatapnya, termasuk teman geng' nya Ilham. Melihat adiknya berjalan sendiri, Ilham berdiri dari duduknya dan langsung berjalan menuju Fiona. Ilham langsung merangkul bahu Fiona dengan senyuman jailnya. Ia(read:Fiona) hanya menatap datar. Kejadian langka tersebut tertangkap oleh geng centil yang bernama Honeybee yang sudah di beritahu oleh Ilham tadi malam di kamar Fiona. Geng tersebut berjalan berlenggak-lenggok bak model berjalan di atas catwalk. Sesampainya di depan Fiona dan Ilham, salah satu perempuan mencecar nama yang membuat Ilham naik darah.
"Cih, kok Ilham sayang pilih papan triplek sih?" tanya Rika-yang obsesi kepada Ilham-. Reaksi Ilham hanya datar saja dan Ilham menyenggol tangan Fiona memberi 'isyarat'. Mereka berdua saling pandang. Dan akting dimulai.
"Honey, dia siapa? Ayo ngaku!" ucap Fiona berkaca-kaca.
"Dia cabe goceng sayang, masa kamu tidak liat penampilannya" ucap Ilham polos dan itu membuat Fiona gemas sendiri.
"Bukan gitu maksud aku. Maksud aku itu dia siapa kamu? Pacar? Oh pantes aja kamu berubah, ternyata kamu itu s.." ucapan Fiona terpotong karena Ilham mengecup pipi dan merangkul pinggangnya overprotective menurut yang melihatnya tapi ini hanya drama receh bagi keduanya.
"Ststst.. Di hati aku cuma kamu doang gak ada yang lain, ayo aku antar ke kelas kamu honey" ucap Ilham tersenyum manis yang hanya di tunjukkan untuk bunda, Fiona, kembarannya, dan kakaknya. Hal itu membuat koridor histeris khususnya para wanita.
'Asdfgkl, beneran itu Ilham senyum? OMG melting dedek'
'Aaa.. Cakep bener deh si Ilham'
'Itu ceweknya Ilham? Serasi banget cocok deh walau disini dedek harus potek karna abang,huee'(read:patah hati). Kicauan itu terdengar tapi mereka berdua membiarkannya. Dan bukan anak di koridor histeris tapi anak buahnya juga histeris.'Eh beneran itu si bigboss senyum ke cewek?'
'Gilaa si bigboss langsung lenget tuh' dan blablablaa. Dan si cabe-Rika- sudah tersulut emosi dan hendak di labrak tapi di tahan oleh para antek-anteknya. Mereka berdua berjalan meninggalkan Rika yang tersulut emosi dan ketika mata abu-abu Fiona menatap geng Ilham langsung tersenyum tipis dibalas lambai dan senyum lebar dari anak buah Ilham."Tunggu pembalasan gue, bitch!" teriak Rika
"Gue tunggu and let see Rika Tanaya" teriak Fiona tak kalah keras dengan seringai terukir di wajah Fiona dan Ilham. Rika sedikit takut. Mereka berdua berjalan santai menuju X IPA 3 dan ketika sampai di depan kelas bang Ilham mengacak rambut Fiona.
"Belajar yang rajin piyo ayam" ucap Ilham tersenyum jahil lalu berlari dari hadapan Fiona atau lebih tepatnya amukan Fiona. Ketika berbalik ia mendapati peserta MOS menatapnya.
•••~OoO~•••
Beda ya sama cerita yang kemarin? Emang ini cerita yang benernya. Tinggalkan jejak dengan klik bintang di bawah oke😉
20 Desember 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
FIONAZKA
Teen Fiction[DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA SAYA] In my memory, he can change everything. And he change me with everything about him. He name always play in my brain like a song. But, he not beside me and he's gone for forever. But, When he's come and everythi...