2. Boy

402 27 0
                                    

    Fiona melangkahkan kaki ke dalam kelasnya tanpa menghiraukan ocehan nyablak teman(?) sekelasnya. ‘Teman? Bullshit! Teman hanya muka dua, depan baik di belakang kayak tai💩. Sepertinya aku baru mengenalnya atau hanya kias belaka?’ pikir Fiona tersenyum sinis di dalam hati.

'Eh eh itu kan yang tadi di rangkul sama cogan ya? Njir gue envy'

'Beruntung banget tuh cewek bisa deket sama anak pemilik sekolah'

'Itu ya yang tadi berani ngelawan kakak kelas cabe di koridor ya? Nekat banget tuh, gue juga belum tentu se-nekat itu'

Dan blablabla masih banyak ocehan mengomentari dirinya dan Ilham tadi di koridor. Ia berjalan tanpa ekspresi menuju bangku di sebelah anak nerd yang sedang membaca.

"Ehm" dehaman Fiona membuat anak nerd itu mendongak.

"Sorry, boleh duduk di sini?" dan Fiona mendapat anggukan lalu Fiona duduk di sebelahnya. Ia ingin membaca novel tapi teman sekelasnya mengerubunginya.

Ada yang berkenalan dengannya, ada yang minta pin bbm, id line, instagram lagi. Dan ada pula yang menggombalinya walau Fiona sangat ingin muntah pada saat itu juga. Saat sedang asyik sesi wawancara, tiba-tiba geng Honeybee datang ke kelas dan membuat kelas diam seketika.

"Mana Fiona?!" teriak Rika bergema di kelas. Tak ada yang menyahut. "Kalo gak ada yang ngaku, gue bakal---"

"Berisik" satu kata yang Fiona ucap sambil membaca novel. Geng Honeybee mendekat dan salah satu dari mereka berteriak.
"Aha! I meet with you!"

Fiona harus menahan amarah ketika mereka merobek novel kesayangannya. Tapi tak bisa di pungkiri ia benar-benar marah karena kacamata yang baru ia beli kemarin bersama bunda di patahkan oleh kakak kelas yang tampangnya tulalit. Fiona sudah mengangkat tangan kanannya dan .. *jeng jeng jeng

Plak

Satu tamparan membuat geng Honeybee kaget karena bukan Fiona yang menampar tapi Aidan dan di belakangnya ada Kepsek -Bagas- melihatnya tajam dan Ilham menampilkan wajah flat dan menyeringai. Sekali lagi, geng Honeybee merasa takut.

"Pergi" ucap Aidan dingin tak terbantahkan.

"Tapi sayang belain aku bukanny--" rengek Delia salah satu antek geng Honeybee.

"Apa perlu saya ulang lagi Delia Pratiwi?" ucap Aidan penuh penekanan setiap kata membuat satu kelas merinding termasuk Fiona tapi ia bisa menjaga ekspresinya. Geng Honeybee pun pergi mencicit ketakutan keluar kelas Fiona dan kelas masih saja diam dengan kedatangan Aidan, Ilham, dan Bagas.

"Maaf menganggu kalian, jika kakak kelas seperti tadi nanti bilang ke osis atau kepala sekolah ya" ucap Bagas tersenyum ramah di susul dengan anggukan Aidan. "Silahkan lanjut ya" Bagas pun pamit dan keluar.

"Oke, perkenalkan nama kakak Rahadion Aidan Siswanto Ulhaq bisa di panggil Kak Aidan dan di sebelah say--" ucapan Aidan terpotong dan langsung di sambar oleh Ilham.

"Panggil gue Ilham. Yang berasa kece dan keren bisa masuk tim basket bisa langsung ke ruangan Basket oke!" ucap Ilham sedikit alay. Aidan mendelik sinis dan di balas cengiran Ilham.

"Kami disini akan menjadi pembina kelas kalian" Fiona terkejut dengan kata-kata yang di ucapkan Ilham. Sebenarnya ..

**Flashback**

Di ruang osis tampak sibuk dengan berbagai map di setiap tangan anggota Osis. Salah satu anggota Osis menghampiri Aidan yang tengah sibuk membagikan map berisi absen peserta MOS tahun ini.

"Ion, si Ghani gak masuk sekolah. Otomatis pembina kelas X IPA 3 cuma lu doang bos" ucap Daniel  --anggota Osis dan anak geng A&I dkk--. Aidan cukup terkejut dengan informasi tsb karena di kelas itu ada adik perempuan yang ia sayangi. Dia memutar otak Albert Einstein' nya dan terlihat Ilham dkk baru datang. Aidan memanggil mereka supaya mendekat.

"Dari kalian, siapa yang mau jadi pembina kelas X IPA 3?" tanya Aidan. Ilham membuka map kelas X IPA 3, seketika dia mendongak dan matanya berbinar. Anak buahnya --Rafka, Iqbal, Fahran, Daniel--.

"Gue aja gue!!" ucap Ilham setengah berteriak membuat beberapa anggota Osis yang lain melirik Ilham dengan kernyitan bingung. Ilham pun mendapat toyoran dari Aidan. "Berisik pe'a" ucap berbarengan Aidan dkk kecuali Ilham.

"Yaudah lu temenin gue di kelas X IPA 3 bareng si Azka, nanti kalo ada Azka bilang langsung ke kelas X IPA 3 ok?. Bye" ucap Aidan yang di seret oleh kembarannya sendiri. Di tengah jalan mereka melihat Bagas dan mereka pun bersama ke kelas X IPA 3.

**Flashback off**

"..selama 3 hari dari sekarang" ucap Aidan dan Ilham berbarengan menatap Fiona dengan senyum jahil. 'Alamat di jailan ieu mah moal aman ku abang mah' batin Fiona merasa firasat tidak enak untuk 3 hari ke depan. Mereka berdua memperkenalkan sekolah, mengajak touring keliling sekolah, visi misi sekolah, pengenalan setiap jurusan, pengenalah organisasi dan ekstra kulikuler, sistem dan fasilitas sekolah. Sampai di game asah otak, mereka harus memberhentikan permainan karena ketukan pintu kelas yang di gedor dengan irama tak beraturan. Ilham menghampiri pintu dengan mendumel.

“Iye .. Iye .. Duh siapa sih berisik amat” cerocos Ilham sedikit alay lalu membuka pintu kelas X IPA 3. Tampaklah seorang laki-laki dengan balutan rompi Osis, wajah tampan, rambut cokelat, hidung bangir, dan hampir perfect jika ia memiliki kekasih. Semua siswi di dalam memekik tertahan dan terpesona dengan kharisma laki-laki tersebut. Tak sengaja tangan anak nerd menyenggol lengan Fiona yang menatap Ilham dan Aidan tajam. Dia menoleh dan memberikan raut wajah 'apa?'. Anak nerd menunjuk dengan isyarat(?) mata supaya lihat ke depan. Seperti adegan slow motion, Fiona perlahan menatap ke depan dan tubuhnya menegang seketika melihat seorang perawakan laki-laki yang seumuran dengan kakaknya.

"Eh? Kok abang gak pernah cerita sih?!" gumam Fiona sambil menatap laki-laki tsb di ambang pintu kelasnya.



To be continued

20 Desember 2016

FIONAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang