4. Boy and Girl

387 20 0
                                    

Hai para readers kuh💋 *alay*. Ini part tentang first meet Adrian dan Fiona. Dan kalo ada yang penasaran siapa itu Adrian di part sebelumnya di part 1 di jelasin.
Happy reading guys!

**

10 years ago

Ting tong

“Dek, tolong bukain pintu ya” ucap Ilham pergi sambil memegangi perutnya. Sudah pasti panggilan alam. Memang di rumah hanya ada Fiona kecil, dan kedua abangnya. ‘Siapa yang dateng siang ya?’ pikir Fiona kecil. Keberadaan Aidan? Ia sedang sakit di rumah sakit yang sedang di temani oleh bunda dan ayah sedang bekerja di luar kota. Dengan langkah gontai, Fiona kecil membuka pintu depan.

Cklek

Terlihat ayahnya yang sedang duduk sambil berbicara dengan pria lain dan wanita seumuran dengan bundanya. Pria itu membelakangi Fiona kecil sehingga Fiona kecil tidak bisa melihat wajah pria itu.

“Ayah ...” ucap Fiona kecil menyadarkan kedua orang pria -Pria itu dan ayah Fiona-. Obrolan pun berhenti dengan serentak menoleh ke arah Fiona kecil.

My princess came here” ucap Ghani -ayah Fiona- duduk di bawah sambil merentangkan tangan tapi Fiona kecil tetap diam dengan wajah bingung yang begitu menggemaskan.

Princess gak kangen ayah?” Ghani memasang wajah sedihnya tapi Fiona kecil menggeleng lalu berlari menubruk Ghani dengan pelukan tapi Fiona kecil hanya memeluk leher ayahnya. Ghani tertawa melihat tingkah anak perempuannya yang masih kecil begitu menggemaskan.

Memang anak perempuannya dekat dan manja padanya, tapi Ghani tidak masalah asalkan tidak terlalu sering. Ghani beranjak lalu menggendong masih dengan Fiona kecil memeluk lehernya.

Dengan hati-hati ia duduk kembali di sebelah Andre dan Lily -pria dan wanita itu-. Sekarang posisi Fiona kecil berada di pangkuan ayahnya.

“Kok ayah pulangnya lama? Fio kan kangen pengen main lagi sama ayah” celoteh Fiona kecil polos melepaskan pelukan di leher ayahnya dengan wajah cemberut. Ghani, Andre, dan Lily tertawa mendengar celoteh polos dan wajah cemberutnya.

“Kan ayah kerja princess” ucap Ghani menggesek pelan hidungnya dan hidung Fiona kecil membuat Fiona terkikik. Lily pun mencubit pelan pipi Fiona kecil yang tembam merona di kulit putihnya.

“Cantik dan mirip kayak Mora dan lo, Ghani mirip dimananya coba?” tanya Andre membuat Ghani mendengus kesal.

“Heh liat dulu dong  itu matanya mirip gue warnanya abu-abu, warna rambutnya mirip gue. Liat si kembar. Matanya Aidan warna blue saphire kalo Ilham warna hijau, rambutnya Cokelat kehitaman dan liat Fiona rambutnya warna cokelat terang mirip ayahnya dong” ucap Ghani membanggakan dirinya. Andre memutar kedua bola matanya malas sedangkan Lily terkekeh pelan. Tanpa di sadari oleh Ghani, Fiona kecil sudah berada di pangkuan Lily yang kini tengah bercanda dengan Fiona kecil.

“Hahaha ... Aunty .. I say stop” suara itu memecah perdebatan antara Ghani dan Andre. Mereka berdua melihat Fiona kecil tengah tertawa dan Lily sedang menggelitiki perut Fiona. Ghani hanya tersenyum tipis dan Andre tanpa sadar mulutnya terbuka setengah ketika mendengar Fiona kecil mengucapkan kalimat bahasa Inggris dengan lancar. Andre mencolek bahu Ghani membuat si empunya menoleh.

“Anak lo udah lancar speaking english?” Ghani mengangguk santai.

“Dari kapan”

“Umur 3 tahun” Andre melotot kaget.

Mom Dad” ucap seseorang membuat Lily dan Andre menoleh dan mendapati anak pertama mereka tengah menatap bingung walau wajahnya datar.

“Kenapa sayang?” ucap Lily sambil menggendong Fiona kecil kembali ke Ghani. Lily mengkode anaknya supaya mendekat. Lily pun mendudukkan anak pertama di pangkuannya seraya mengelus rambut dark brown.

“Gaga pengen di temenin ayah katanya” Andre pun segera pamit untuk pergi ke rumahnya yang berada di sebelah kanan rumah Fiona.

“Oh iya princess ayah sampe lupa, yang tadi om Andre, ini tante Lily dan ini anak mereka Adrian” ucap Ghani sambil nyengir saat di tatap sebal oleh Lily. Fiona kecil mengangguk di pangkuan ayahnya.

“Adrian” ucap Adrian datar seperti ubin. “Aku Fiona” ucap Fiona kecil malu-malu membuat Ghani terkekeh dan memeluk gemas sambil mencium pipi tembam Fiona kecil.

“Mending kalian main saja di taman belakang rumah Om aja” suruh Ghani dan keduanya -Adrian&Fiona- mengangguk patuh dan pergi menuju taman dengan Fiona kecil berada di depan.

Di taman belakang rumah Fiona

Mereka berdua duduk di ayunan yang di ikat di pohon. Hening menyelimuti mereka dan Adrian pun memecahkan keheningan itu.

“Fiona” ucap Adrian datar membuat Fiona menoleh dengan wajah polos menggemaskan. Adrian pun mencubit pelan pipi tembam Fiona kecil sehingga Fiona kecil cemberut. “Lucu” Adrian terkekeh melihat wajah lucu Fiona.

“Sakit tau” gerutu Fiona kecil mengelus pipinya yang lumayan sakit. Adrian tersenyum manis lalu mengelus kedua pipi Fiona dengan sayang.

“Masih sakit gak?” tanya Adrian dan Fiona kecil menggeleng polos membuat Adrian kembali tersenyum. Dari itu mereka berdua bermain hingga sore.

“Hm, Fiona?” Fiona kecil menoleh dengan senyum manis membuat matanya menjadi garis karena tertutup oleh pipi tembamnya. Adrian mengerjapkan matanya beberapa kali ketika melihat senyuman itu.

“Boleh panggil Amor?” tanya Adrian hati-hati dan Fiona kecil mengangguk antusias. Adrian terkekeh dan mengacak rambut depan Fiona kecil hingga kusut. Fiona kecil merengut seraya menatap ke atas jadi terlihat juling.

Adrian bergidik ngeri melihat mata Fiona yang juling. Buru-buru Adrian menyisir rambut Fiona dengan jari-jarinya. Rambut Fiona begitu lembut dan wangi bunga cokelat membuat Adrian hati-hati menyisir rambut Fiona yang berwarna cokelat terang. Fiona kecil terlihat menikmati sentuhan jari-jari Adrian di rambutnya.

“Dah selesai” seru Adrian seraya bertepuk tangan seperti anak kecil dan Fiona kecil pun terkikik geli. “Kenapa?”

“Kak ryan lucu” ucap Fiona kecil nyengir lucu membuat Adrian mencubit pelan hidung mungil Fiona.

“Amor, mau gak jadi temen kak Ryan?” tanya Adrian dengan mata memelas.

Fiona mengangguk lalu tersenyum tulus membuat dua lesung pipi muncul di sudut bibirnya. Adrian yang mendapat anggukan itu langsung berbinar-binar dan tersenyum manis. Dan saat itulah mereka seperti surat dan perangko. Kemana-mana pasti ada. Dimana ada Adrian disitu ada Fiona dan begitu pula sebaliknya.

A/n:
Maafkan author telat update ya, soalnya kuota pas"an di tambah author lagi sakit :''(. Maaf banget kalo cerita ini flat banget😢. Author masih belajar bikin cerita *walau cerpen author bisa sih😂*
Udah cuap-cuap dari author,bye bye..
To be continued

26 Desember 2016

FIONAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang