'Semoga kamu bisa melewati ini semua. Semua masalah pasti ada solusinya, termasuk masalah kamu. Jangan beranggapan jika masalahmu tidak ada solusi' sambung Aidan di dalam hati sambil menatap Fiona.
•
•
•
Maaf ya author ga update lama, karena sekarang banyak tugas sekolah dan kesibukan di dunia nyata. Harap maklum ya, Voment nya boleh dong kasih buat semangat nulis lagi. Happy reading
**
Fiona POVWawancara sebentar tidak apa-apa kali ya?
"Iya boleh" jawabku dan penonton langsung bersorak semangat.
Kalian udah pada tau kan para penonton pada kepo? Ntahlah gue gak bisa ngebedain mana kepo yang peduli atau kepo pengen tau tentang diri gue sendiri. Apa ada yang bisa bedain mana kepo peduli sama kepo pengen tau doang?
Kak Rara mulai berfikir untuk bertanya dan nih lengan kak Olan masih nangkring di bahu gue. 'Tahan tahan, tinggal wawancara terus nyanyi doang' batin gue nyemangatin diri gue sendiri.
"Oke, pertanyaan pertama. Apa ada hubungan antara kamu dengan Ilham?" tanya kak Rara dengan wajah penasaran
Satu anggukan singkat dari gue buat Gedung Aula bergemuruh. 'Segitu efeknya kah ? Akan gue coba ke bang Aidan ah' batin gue tertawa jahat
"Apakah hubungan kalian spesial?" kak Rara kembali bertanya dengan penuh semangat
"Mereka ini punya hubungan yang lebih spesial dari kalian tau"
Gedung Aula kembali bergemuruh dengan sorakan para cewek yang jatuh cinta pada bang Ilham, tetapi berbeda dengan raut wajah kak Rara yang terlihat sebal dengan menatap kak Olan yang lagi senyum pepsodent.
"Perasaan gue nanya ke Fiona, nape lu yang jawab"
Gedung Aula kembali bergemuruh sorakan yang di tunjukan pada Olan.
Mereka cek cok, sedangkan gue ? Senyum gaje karena gue liat pertengkaran rumah tangga.
"Heh heh udah, mending kita nanya lagi" lerai kak Olan dengan tangan sudah tidak bertengger di bahu gue. 'Alhamdulillah' batin gue lega.
"Bilang aja mau ngeles, bener gak?"
"BENER" para penonton yang notabenenya para murid menjawab dengan semangatnya.
"Hm, ada benernya kata Olan" Mendengar hal itu tentu saja membuat kak Olan tersenyum sumringah.
"Kembali kepada Fiona, lo bakal bawa lagu apa dengan gitar ini?"
Raut wajah gue memang terlihat datar tanpa senyum, gue akui itu. Tapi denger pertanyaan itu buat gue reflek liat gitar yang selama ini gue jarang sentuh.
Gue harus bisa bangkit. Bener ucapan bang Ilham. Life must go on dan ga bisa stuck di satu orang aja. Lalu tatapan gue terkunci pada tatapan bang Aidan. Yang menyiratkan tatapan 'kamu bisa lewati ini, inget ada abang'
Gue menghela nafas lalu menjawab pertanyaan kak Rara, "Calum Scott, you are the reason"
Suara gemuruh terdengar saat gue menjawab pertanyaan kak Rara.
"Oke sepertinya kalian ingin segera menonton dan kita berdua juga sih. So, Fiona Lamora You are the reason"
Kak Rara dan Kak Olan segera meninggalkan panggung dan tinggal gue sendiri. Gue pun memetik senar yang buat se aula diam.
There goes my heart beating
Cause you are the reason
And losing my sleep
Please comeback nowGue menutup mata dan mengingat kenangan bersama Adrian. Saat jantung berdebar karenanya dan gue sulit tidur karena terbayang senyum menawannya.
And there goes my mind racing
And you are the reason
That im still breathing
Im hopeless nowGue selalu terbayang wajah Adrian, tingkah laku dan kenangan yang selalu berputar tanpa henti. Disini gue duduk di tengah kenangan masa lalu dan gue ga punya harapan untuk pergi. Karena kenangan bersamanya terlalu indah.
[Chorus]
I'd climb every mountain
And swin every ocean
Just to be with you
And fix what i've broken
Oh, cause i need you to see
That you are the reasonGue mejamin mata dan kenangan itu bermunculan satu persatu seperti kaset di otakku.
There goes my hands shaking
And you are the reason
My heart keeps bleeding
And i need you nowGue teringat saat Adrian tak bernafas di pelukanku. Di saat bersamaan merasakan jantung berdebar-debar dan jantung mencelos saat ku tau itu yang menjadi pertama dan terakhir.
If i could turn back the clock
I'd make sure the light defeated the dark
I'd spend every hour of every day
Keeping you safeBack chorus
I dont wanna fight no more
I dont wanna hide no more
I dont wanna cry no more
Comeback i need you to hold meCome a little closer now
Just little closer now
Come a little closer
I need you to hold me tonightTanpa sadar gue meneteskan air mata dan seisi aula terdiam. Ilham yang baru datang pun terdiam di bawah pintu aula
I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what i've broken
Oh, cause i need you to see
That you are the reasonProk
Prok
ProkGue buka mata lagi dan liat semuanya pada standing applouse. 'Kok pipi gue basah?' batinku bingung saat tangan gue ngeraba pipi.
'Astaga, gue nangis?' Gue buru-buru usap air mata dan bersikap tak ada apa-apa. Tapi gue liat bang Aidan liat gue dengan tatapan teduhnya dan bang Ilham mengangkat kedua jempolnya dengan bibirnya yang bergerak-gerak dan mengatakan...
"Jangan nangis, piyo ayam strong kaya popeye"
Puk
Gue langsung tersentak kaget ada yang nepuk bahu dan ternyata itu kak Rara dan di sebelahnya kak Olan.
"Duh guys gimana tadi penampilannya? Baper ga?" tanya kak Rara ke penonton dan langsung di jawab oleh penonton dengan antusias.
"Baper banget"
"Sampe nangis nih gue, maskara gue bleberan"
"Lo niat ke sekolah buat belajar atau ngelonte malah pake maskara"
"Dek jangan nyanyi lagu galau yah, pada baper nih):"Gue cuma tersenyum dan kak Rara membolehkan gue turun panggung.
"Akhirnya gue bisa nyanyiin lagu ini dengan baik" ucapku pelan dan di otakku langsung terbayang Adrian yang tengah tersenyum dan menyemangatiku dengan hangat.
TBC
Halloo, readers apa kabar?
Its long time, aku ga update. Moga bisa di sembuhin ya walau cuma gini doang. Makasih ya udah pada nunggu update cerita ini *itu juga kalo ada yang nunggu update cerita ini😶*Oh iya aku cuma mau bilang
Marhaban ya ramadhan *I know its too late:)*
Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yg menjalankan
Belom pada bolongkan puasanya?Oke, waiting for the next update guys😉
KAMU SEDANG MEMBACA
FIONAZKA
Teen Fiction[DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA SAYA] In my memory, he can change everything. And he change me with everything about him. He name always play in my brain like a song. But, he not beside me and he's gone for forever. But, When he's come and everythi...