"Eh? Kok abang gak pernah tentang dia sih?" Fiona menatap laki-laki tsb di ambang pintu kelasnya.
•
•
•
Happy Reading!**************************
Laki-laki tsb masuk ke kelas yang hening membuat suara sepatunya terpantul di lantai. Laki-laki tsb berhenti dan menghadap ke peserta MOS. Para siswi harus menahan teriakkannya karena senyuman' nya.
"Halo adik-adik nama kakak Azka anggota inti Osis dan kakak pembina kelas kalian bersama kakak E--Maksud kakak, kak Aidan dan Ilham" ucap Azka meralat ucapannya karena tatapan intimidasi dari Aidan membuatnya bergidik ngeri.
Fiona yang sedang membaca buku point yaitu tata aturan sekolah merasa terganggu karena anak nerd di sampingnya menyenggolnya lengan kanannya. Dia menoleh ke arah nerd dan ia memberi isyarat lagi untuk melihat ke depan. 'Apa lagi coba' batinnya kesal karena Aidan, Ilham, dan Azka menatapnya.
"Kamu mendengar kami dan memperhatikan kami tidak?" tanya Azka selidik. Fiona bertopang dagu seolah sedang berfikir keras. Fiona menggeleng polos membuat Aidan dan Ilham menghela nafas dengan kelakuan adiknya yang ajaib. Azka yang melihat reaksinya, menggumamkan sumpah serapah, sedangkan Aidan dan Ilham?. Mereka berdua terkikik geli melihat Azka yang seperti anak kecil.
"Hey, anda sedang apa? Mulut anda sedang berkomat kamit seperti membaca mantra sambil menatap saya" sindir Fiona intonasi nada sinis di tambah dengan raut wajah datar menambah kecantikan Fiona. Laki-laki di kelasnya menahan air liurnya supaya tidak menetes. "Oh, apakah kau salah satu 'Secret Admire'?"
Aidan menyamarkan tawaannya dengan batuk, Ilham sudah tertawa lepas, bahkan teman sekelasnya pun terkikik geli melihat perdebatan kakak Osis dan anak MOS. Azka menggebrak meja membuat seisi kelas tsb terlonjak kaget. Melihat emosi Azka sedikit naik membuat Ilham harus turun tangan.
"Calm mas broow! Gausah darting(read: darah tinggi) gitulah, namanya juga masih anak-anak" ucap Ilham merangkul Azka. Yang di rangkul mendelik kesal. Para siswa membantah karena di sebut anak-anak.
"Iya bukan anak-anak tapi bocah ibab!" ucap Azka menoyor Ilham sambil melepas rangkulan Ilham dan mendelik ke arah Fiona dan menggumamkan sumpah serapah kepada Fiona. Fiona yang melihat itu pun tersenyum miring tapi lain dengan hatinya. 'Kembaranmu memang mirip seperti kamu yan' batin Fiona tersenyum miris mengingat sosok dulu yang mengisi hatinya walau hanya beberapa menit. Beda lagi di pandangan Ilham dan Aidan.
'Gue tau kalo princess lagi flashback inget sama si Adrian, apalagi si Azka dateng di waktu yang gak tepat sih' batin Aidan kesal melirik Azka yang sedang beradu argumen tapi di balas kalimat pedas dari adiknya.
'Aish, dasar si Azka *belegug maneh mah, datang-datang debat' (translate: tidak tau sopan santun lo mah) batin Ilham kesal dan tidak peka.
BRAK!!!
Aidan jengah dan kesal. Dengan kesal ia menggebrak meja guru dan seketika kelas menjadi hening. "Attention please! Disini masih ada saya dan Ilham, jadi kalian berdua tutup mulut besar dan mulut bawel anda"
Azka dan Fiona terdiam. Tapi, Fiona terdiam bukan karena gertakkan Aidan tapi karena firasat buruk yang akan menimpanya selama MOS berlangsung. Diam-diam, Fiona melirik abang kembarnya -Aidan&Ilham- yang sedang menyeringai samar*Aidan* dan smile devil*Ilham*. Dengan susah payah Fiona menelan saliva'nya. 'Yaallah apa salah baim sampe abang kek gitu, gajah makan kawat alias gaswat' batin Fiona gelisah sambil diam-diam melirik Aidan dan Ilham. Sedangkan Azka? Sedang duduk santai di meja guru sambil mengotak-ngatik handphone nya. "Berhubung MOS sekarang oh atau lebih tepatnya keinginan KETOS sekarang ingin mengadakan lomba dan pemenangnya akan di berikan predikat 'King and Queen MOS' untuk setiap kelas mewakilkan perwakilan untuk lomba. Jadi kakak akan memilih..." ucap Ilham menekankan kata 'KETOS' dan langsung melihat absen kelas X IPA 3. "--Fiona Lamora" Aidan dan Ilham tersenyum puas sedangkan Azka mengangkat wajahnya dari handphone dan kerutan dahi.
Fiona terlonjak kaget dengan mata yang melebar dan mulutnya terbuka sedikit membuat anak nerd di sebelahnya menoleh menatap ke arah Fiona dan tersenyum penuh arti. 'Ebuset! koreng banci, dasar abang sinting! Ngapai juga milih gue segala sih. Awas aja gue kerjain nanti di rumah' maki Fiona mengucapkan sumpah serapah dan menatap tajam ke arah abangnya. Senyum di wajah abangnya luntur dan berusaha menatap objek lain kecuali mata adiknya yang berwarna abu-abu dingin milik adiknya.
Acara tatap-tatapan itu berakhir ketika bel pulang berbunyi. Sorakan gembira dari berbagai sudut sekolah. Begitu pula dengan kelas Fiona. Siapa yang tidak senang jika bel pulang berbunyi?
"Baiklah untuk lomba akan di selenggarakan besok, untuk lomba tadi terserah mau menampilkan apa oke? So, kalian sekarang boleh pulang dan besok tetap berpakaian seperti ini" ucap Azka memberi mandatnya selaku pembina kelas. Semua peserta MOS berhamburan pulang, hal yang sama dengan kelas Fiona.
Satu per satu teman-temannya keluar dan kini menyisakan Fiona, anak nerd, Aidan, Ilham, dan Azka. Niat Aidan dan Ilham itu meminta maaf ke Fiona.
"Hei, aku pulang duluan yah. See you" ucap anak nerd menepuk bahu Fiona dengan lembut. Fiona merasa familiar dengan tingkah anak nerd ini mengingatkannya ke sahabat kecilnya. Anak nerd itu tersenyum lalu berlalu dari hadapan Fiona dan menghilang setelah di balik pintu kelas.
"Lah gue lupa tanyain namanya" Fiona menepuk jidatnya pelan karena ke asikkan ber-nostalgia dengan masa lalunya. Melihat Aidan dan Ilham mulai mendekat, Fiona segera beranjak dan pergi dari kelas tersebut dengan di susul kedua abangnya. Tinggallah Azka seorang diri di dalam kelas X IPA 3.
"Aku mah apa atuh kayak nun mati bertemu idhgam bilagunnah." Azka mengelus dada sambil melihat kepergian dua orang sohibnya. "Ada tapi gak di anggap"
"Hidup gue kok gak ada manis-manisnya ya? Sabar Azka sabar. Orang gak tau diri selalu benar dan Azka selalu ganteng. Ingat itu." setelah mengucapkan itu, Azka lalu beranjak dari kursi dan pergi meninggalkan kelas X IPA 3 dengan perasaan dongkol karena adik kelas songong tadi.
a/n:
Uuu .. Kecian banget ya nasib Azka."Kan ini gara-gara lu thor!" ucap Azka berkacak pinggang menatap author tajam.
"Aku?" tanya author sambil menunjuk diri gue sendiri dan Azka mengangguk.
"Jadi duta sampo lain? Huahahaha, ups" Azka menatap sebal ke arah author yang sekarang menatap dirinya polos. Azka lalu pergi dengan menghentakkan kakinya sebal.
"Uuu ... Azka baperan" teriak author
"Bodo!" teriak Azka.
Abaikan percakapan di atas itu.
Tinggalkan jejak *gak maksa kok tapi pengen sih*"Dasar labil" ucap Azka.
To be continued ..
20 Desember 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
FIONAZKA
Teen Fiction[DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA SAYA] In my memory, he can change everything. And he change me with everything about him. He name always play in my brain like a song. But, he not beside me and he's gone for forever. But, When he's come and everythi...