#SIAPA SETYA WIBAWA#

266 8 0
                                    



Setelah putus dengan Bonny, aku merasa belum mau berpacaran lagi dengan siapapun. Aku senang merasa bebas untuk berteman dengan siapapun.

Karina masih sibuk berpacaran dengan Eja. Aku merasa mereka sangat cocok dan saling melengkapi. Walaupun Karina pernah bercerita kepadaku. Bahwa dia sempat menyukai sepupu dari Eja yang model cover boy majalah Aneka YES pada saat itu yang namanya Alfi.

Aku pernah tahu juga bahwa sebenarnya sepupu Eja sebenarnya juga suka dengan Karina. Tapi, karena Eja sudah berpacaran dengan Karina, makanya Alfi tidak pernah menyatakan perasaannya ke Karina. Alfi dulu adalah kakak kelas kita.

Tapi, dia sudah berkuliah saat itu. Aku baru menceritakan hal ini beberapa bulan yang lalu sebelum aku menulis cerita ini ke Karina. Dan dia berkata "kenapa tidak ngomong dari dulu sih. Hahaha." Dasar, ternyata masih berharap juga sampai sekarang.

Aku senang sekali melihat hubungan mereka awet berbeda denganku yang selalu gonta ganti pacar. Mungkin aku sudah sering dibilang sebagai perempuan playgirl.

Tapi, aku sama sekali tidak bermaksud seperti itu. Karena memang setelah aku putus dengan Bonny aku merasa ada beberapa orang yang mendekati aku seperti Riza, Handri, dan Deka pun juga pernah coba mendekatiku.

Deka salah satu sahabat dekat dari Setya. Setya yang pernah menyatakan cintanya kepadaku melalui surat ketika aku masih menjadi murid baru. Deka pernah memberikanku coklat untuk valentine. Aku cukup terkejut ketika dia berani memberikanku coklat valentine.

Pelajaran hari ini sedang kosong, karena guru pengajar sedang tidak masuk. Seketika aku baru sadar ketika aku bercanda di kelas, aku merasa ada seseorang yang menarik aku untuk mengenal siapa sosok laki-laki itu. Hampir setahun aku berada di kelas ini dan aku baru sadar bahwa aku sekelas dengan orang ini.

Siang itu, aku sedang bercerita lucu tentang hal aneh. Aku berada di tengah tengah teman-temanku. Semua tertawa, aku melihat seseorang yang hanya tersenyum dan melihat ke arahku di belakang mejanya. Laki-laki itu menggunakan sweater merah.

"Gue bingung kenapa dia hanya tersenyum mendengar cerita gue. Padahal yang lain sudah tertawa terpingkal-pingkal. Apa gue yang kurang lucu ceritanya? Aneh deh ini orang." Dalam hatikku bertanya.

Aku lalu melihat ke arahnya dan tersenyum. Dia hanya melihatku dan memalingkan wajahnya. Aku terkejut dan bertanya dalam hati siapa orang ini. Sombong sekali.

Sampai akhirnya aku bertanya ke Karina ketika aku kembali ke mejaku karena guru untuk pelajaran selanjutnya sudah hadir.

"Rin, gue pengen tanya deh. Itu yang pake sweater merah siapa sih namanya?" tanyaku sambil melirik ke belakang.

"Siapa sih?" Karina mencoba mengikuti wajahku dengan melirik ke arah belakang kelasku

"Oooo itu, itu Setya bego! Lo masa ga kenal sih?" tanya Karina.

Dalam hati langsung berkata "Setya????Nama yang familiar sama gue deh dulu. Dimana ya? Setya?"

"Kupret lo, malah ngatain gue bego. Gue ga tahu. Abisnya ga pernah bersuara. Hahaha. Mana gue kenal." Seruku sambil berbisik ke Karina karena takut ketahuan sama guru yang sedang mengajar.

"Ah, gimana sih lo. Sibuk pacaran mulu sih lo daridulu. Jadi temen satu kelas aja lo ga tahu." katanya berbisik.

Dalam hati aku berkata. "Abisnya itu orang ga penting banget sih. Ga pernah keliatan. Hantu kali ah ga keliatan." Sambil melirik ke arah Setya yang ternyata juga sedang memandang ke arahku dan ketika aku memergokinya yang sedang memandangku, dia langsung buru-buru melihat ke arah papan tulis.

DIARY CINTAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang