Setelah tiga tahun berhubungan dengan Sammy, akhirnya kita memutuskan untuk berpisah dikarenakan memang kita berbeda agama dan memang tidak bisa terus bersama. Karena, aku tidak mau menyakiti kedua orang tuaku dengan mempertahankan hubungan aku dengannya.
Aku pindah kantor baru dua bulan. Aku mencoba untuk membuka diri kembali di kantor aku yang baru, aku ternyata satu kantor dengan beberapa teman aku ketika kuliah. Monda dan Marsha adalah teman aku ketika berkuliah.
"Diva!" terdengar teriakan suara perempuan di dekat pos satpam. Aku menoleh dan mencari darimana suara itu berasal.
"Yaaaa." Seruku sambil melihat ternyata Marsha dan Monda yang sedang memanggilku dari kejauhan sambil melambaikan tangannya ke arahku.
"Tungguin gue!" seru Monda.
"Hei.. kok lo bisa berdua barengan?" tanyaku ke mereka berdua.
"Nanti makan siang di kantin bareng ya? Lo jemput gue ya?" seru Monda kepadaku dan Marsha.
"Iya, tar lo gue telpon ya." seruku sambil terus berjalan memasukki lobby kantorku dan segera berpisah menuju ruangan masing-masing.
Kita bertiga memang berbeda divisi. Mereka berdua adalah sahabat aku di saat ini. Ketika aku bekerja di kantor ini.
Jam sudah menunjukkan pukul 12:00 siang. Aku langsung menghubungi Marsha
"Sha, yuk ah makan. Gue udah laper banget nih." seruku dari balik telpon.
"Ya udah, yuk. Ketemu depan kantin ya." serunya lalu segera menutup telpon.
Aku juga langsung menghubungi Monda.
"Nda, yuk ah ketemu di depan kantin ya?" seruku
"Ya udah, gue kesana sekarang." Serunya lalu menutup telponnya.
Ruangan aku ada di lantai tiga, Ruangan Marsha di lantai basement dan Monda di lantai dua. Aku segera menuruni tangga untuk segera menuju kantin.
Kantin kantorku berada di lantai satu. Aku tidak menggunakan lift karena pada jam segini biasanya lift kantorku penuh.
Aku tiba paling pertama di depan kantin, dan disusul oleh Marsha dan Monda.
"Yuk, masuk yuk. Laper banget nih gue." seruku sambil menarik mereka berdua.
Kita segera mencari kursi setelah memesan makanan. Lalu aku melihat gemborolan laki-laki masuk ke dalam kantin kantorku.
Aku memang anak baru di tempat itu. Jadi, aku belum terlalu banyak mengenal siapa saja karyawan dari kantorku.
"Eh, itu yang pakai kaos biru lucu juga ya?" seru Monda kepadaku dan Marsha.
"Mana??" tanyaku sambil melirik ke arah depanku.
"Itu depan persis kita." Seru Monda lagi sambil tetap berbisik.
"Ooo..dia.. Ya lumayan lah. Manis." Aku memang belum terlalu berminat untuk mencari pengganti Sammy pada saat itu. Karena, memang aku takut berpisah lagi.
Lagipula, aku terkadang masih mengingat Setya. Tapi, karena aku tahu Setya sudah memiliki pacar yang sepertinya sudah serius jadi aku memilih untuk mundur dan tidak mengganggunya.
Setelah makan selesai, aku kembali ke ruanganku. Aku paling muda di ruangan itu. Teman-teman aku di ruangan aku sudah lebih dewasa dibandingkanku. Aku menjadi dekat dengan temanku satu ruangan.
Tidak lama, laki-laki yang Monda bicarakan datang ke dalam ruangan aku. Namanya ternyata adalah Randy.
"Ndy, ini komputer gue kenapa ga bisa di apa-apain ya?" seru temanku yang bernama Usi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY CINTAKU
Teen FictionDiary Cinta dari seorang gadis remaja yang memiliki hubungan percintaan dimasa remaja hingga menemukan cinta terakhirnya. Bagaimana pertemuan antara dia dengan kisah cintanya yang pada akhirnya hubungan percintaan dimasa remajanya menjadi cerita...