#CINTA DAN SAHABAT#

419 12 2
                                    



Setelah aku kelas 2. Aku merasa hubunganku dengan Vicky menjadi sangat monoton atau bisa dibilang biasa-biasa saja. Aku merasa hubunganku dengan Vicky menjadi membosankan.

Hubunganku dengan Vicky sudah berlangsung satu tahun. Vicky selalu mengajakku untuk melihatnya bermain basket dan aku hanya menunggunya.

Akhirnya di pertengahan tahun, aku memutuskan untuk tidak melanjuti hubunganku dengan Vicky. Dengan alasan standar yang mungkin sering digunakan kalian juga untuk memutuskan suatu hubungan ketika sudah bosan dengan pacar kalian.

"Vic, kayanya kita udah ga cocok deh. Mendingan kita putus aja ya?" seruku dan kalimat itu akhirnya keluar dari mulutku

"O gitu, ya udah kalau begitu." jawab Vicky dengan muka datar. Mungkin Vicky sudah melihat gelagatku yang sudah tidak nyaman dengan hubunganku dengan Vicky.

Akhirnya kita putus dan sempat beberapa bulan kita tidak bertegur sapa. Banyak juga yang menyayangkan keputusanku untuk berpisah dengan Vicky. Tetapi, akhirnya kita memutuskan untuk tetap bertegur sapa dan menjadi teman.

Sampai saat ini aku masih tetap berhubungan baik dengan Vicky. Vicky menjadi salah satu teman yang baik untukku sampai dengan sekarang.

Aku bersyukur karena setelah mengenal Vicky, aku bisa mempunyai banyak teman dan banyak yang mengenalku. Aku mulai mencoba membuka diri dan berteman dengan berbagai macam pribadi orang yang berbeda-beda.

Setelah banyak orang tahu bahwa hubunganku dan Vicky sudah berakhir ada beberapa orang yang mulai mendekatiku.

Sebelum aku menceritakan hubungan percintaanku setelah putus dari Vicky, aku ingin sedikit bercerita tentang hubungan persahabatanku dengan salah seorang perempuan yang super menurutku.

Sampai dengan hari ini aku menulis cerita ini, dia tetap menjadi sahabat terbaikku, baik suka maupun duka. Namanya adalah Karina. Dia adalah sahabat terbaikku semenjak SMA.

Awal pertemuanku dengan Karina sangat unik. Dia adalah salah satu tim inti dari cheerleader di sekolah. Karina sangat mahir dan lentur dalam menggerakkan badannya.

Aku banyak belajar gerakan darinya. Dia salah satu orang yang aku kagumi. Mungkin sampai sekarang aku tidak pernah bercerita banyak tentang betapa bangganya aku mempunyai sahabat seperti dia.

Setiap kita bertemu, kita hanya membahas keseruan kita dan saling ejek itu tanda bahwa kita saling menyayangi satu sama lain. Tidak ada kalimat "gue sayang sama lo."

Memang seperti inilah kita. Kita sudah seperti amplop dan perangko. Sampai akhirnya, kita berdua memutuskan untuk tidak melanjuti ekskul kita yaitu cheerleader.

Kita merubah ekskul kita menjadi karate. Disitu kita mulai belajar membela diri walaupun memang masih banyak tertawa dibandingkan dengan latihan.

Karina terlahir menjadi perempuan yang sedikit tomboy. Dia terlihat seperti orang arab dan dia kurang percaya diri dengan bulu kaki dia yang banyak itu. Hahaha. Aku selalu bilang hidung dia seperti celana cutbray dan dia bilang hidung aku seperti yati pesek.

Masa SMA selalu kita jalani bersama-sama, walaupun tidak terkadang kita mempunyai kesibukan masing-masing. Karena, aku juga mempunyai teman lain yang suka juga mengajakku pergi untuk berjalan-jalan. Tetapi, dia selalu ada untukku ketika aku sedang merasa senang dan sedih.

Karina menurutku termasuk anak yang lebih suka dirumah dibandingkan main keluar. Karena Papa-nya termasuk orang yang sangat tegas. Aku juga sangat dekat sekali dengan keluarga Karina. Mereka sudah menganggapku seperti anak mereka sendiri sampai sekarang.

DIARY CINTAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang