Author pov
*sekolah
Kriiiiing........ suara menandakan gerbang akan ditutup. Semua bergegas memasuki gerbang dengan cepat. Begitupun gadis cantik yang baru saja keluar dari mobilnya dan berlari kearah gerbang.
"Brruug...."
"Aaaw...." teriak gadis itu sambil memegangi bokongnya yang sakit akibat terjatuh karena bertabrakan dengan laki-laki
"Tampaan"gumamnya dalam hati. "Aduh apaansih gue" lanjutnya.
"Zee... lo gk papa? Sorry gue buru-buru gak sengaja" ucap laki-laki yg menabrak gadis itu... yah gadis itu ternyata Zea.
Bukannya menjawab pertanyaan dari laki-laki itu Zea malah mengalihkan pandangannya kearah... "whaaaaaaa..... gerbangnya ditutup begooo" teriaknya dengan suara cempreng. "Lo harus tanggung jawab, ini hari kedua gue sekolah disini gua gk mau dapet masalah gara-gara lo. Pokonya lo harus bisa bawa gue masuk kedalam kelas sekarang juga. Lagian kan lo juga ngapain bukannya masuk malah lari keluar gerbang, gini kan akibatnya..... " Lanjutnya dengan suara lebih lembut dan mencebikan bibirnya pertanda sedang kesal.
"Stop... nafas dulu kali. Gausah nyerocos kaya bebek belum dikasih makan. Soal kelas gampang nanti gue ijini kalau kita ada keperluan, buakn cuman lo doang tapi kan gua juga baru dua hari disini. Dan dari pada lo pulang tar dikira bolos mending lo ikut gue. " ucapnya santai. Tanpa ba..bi..bu.. lagi laki-laki itupun langsung menarik Zea, dan membawanya dengan motornya.
Zea hanya pasrah karna memang benar jika dia pulang ia pasti akan kwna omelan, jadi lebih baik mengikuti kemauan lintang laki-laki yang menabraknya tadi.
"Lin kita mau kemana?" Tanya Zea setengah teriak karena berada diatas motor yang melaju cukup kencang.
"Berisik lo diem aja. Ok" jawab Lintang dengan suara tak kalah kerasnya.
Hening. Hanya ada suara motor yang melaju kencang diatas sepinya jalan raya. Karena sekarang jam kerja yah seperti ini lah jalanan longgar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight
FanfictionCahaya bintang. Selalu kutatap setiap gelapnya malam. Semakin gelap semakin terang cahaya bintang. Semakin malam semakin dekat dengannya. Semakin sunyi semakin tenang. ~Qaila Zea Wijaya. Aku bahagia, apa pun itu. Mudah sekali untukku tertawa. Karena...