Part 5

24 5 0
                                    

30 manit kemudian sampailah mereka dipinggir kota. Dikelilingi pepohonan menjulang tinggi, tak lama kemudian motor yang dikendarai Lintang sudah terparkir tepat dipinggiran danau yang indah dengan air yang jernih ditambah pepohonan yang sama sekali tidak mengurangi pesona keindahan alam didanau itu.

"Sampai kalan lo nangkring disini?" Tanya Lintang membuyarkan lamunan Zea yang terpesona akan indahnya danau dihadapannya itu.

" Eh..  eh... iah gue turun" Zea turun dari moge diikuti oleh ssipemilik moge.

Zea berjalan mendekati danau tersebut meninggalkan lintang. Melihat Zea yang takjub melihati sekeliling danau, Lintang hanya tersenyum gemas dan menghampiri gadis manis tersebut.

"Mau keliling danau bersamaku gadis manis?" Ajaknya yang sudah berdiri tepat dibelakang Zea.

Zea hanya menganggukan kepalanya dan memberikan senyum manisnya.

Mereka menelusuri pinggiran danau dengan berjalan kaki. Disadari atau tidak sedaritadi mereka berkeliling tanygan Lintang tidak pernah lepas menggenggam tangan Zea, Zea juga tidak menolaknya.

"Kita kesana yuk" ajak Lintang menunjuk sebuah dermaga yang tidak jauh dari keberadaan mereka.

"Ayooo.... keliatannya disana lebih indah" jawab Zea yang terlihat aangat girang layaknya anak kecil yang mau dibelikan mainan.

"Lucu banget sih" ucap Lintang sambil mencubit pipi tembem Zea.

Keduanya duduk di pinggiran dermaga dengan kaki yang diayun-ayunkan menyapa jernihnya air danau yang dingin.

"BTW. Lo tau dari mana tempat ini?" Tanya Zea yang sedari tadi penasaran.

"Ini tempat gu, setiap kali gue ada masalah gue selalu lari kesini" jawabnya dengan santai.

Suasana kembali hening. Sesaat kemudian Zea menatap Lintang dengan tatapan tajamnya.

"Apaan lo... liatin gue kaya gitu? Tanya Lintang yang merasa terintimidasi.

"Jadi lo bolos cuman mau santai-santai kebegini? Lo pergi buru-buru sampe nabrak gue! Terus gue yang kena imbasnya karena ulah lo itu! Sekarang gue jadi bolos ninggalin pelajaran gara-gara lo!" Teriak Zea dengan nyaringnya. "Aduuuuuh...  Lintang Alifran Chandra. Gue tuh bingungdeh sama jalan fikiran lo" sambungnya dengan suara lebih lembut. Lintang hanya bisa nyengir kuda.

StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang