Part 13

30 3 0
                                    

"Sorry deh. Kita emang baru kenal tapi gak tau kenapa gue ngerasa nyaman sama lo Ze" Lintang terus berceloteh meski wanita disampingnya hanya memasang wajah datar.

"Sekali lagi gue minta maaf.... lo udah punya cowo yah?" Tanyanya lirih.

"Iah" kali ini Zea menjawab meski singkat.

"Jleeb"  sementara Lintang yang baru saja mendengar ucapan Zea seperti tertusuk ribuan jarum. Tubuhnya menegang entah kenapa mulutnya bungkam tak bisa mengucapkan sepatah kata pun.

Tubuhnya semakin menegang saat badannya tergoyah karena sambaran tangan kecil yang sedang menghambur dalam pelukannya. Erat sekali.

Erat sekali Zea memeluknya, Zea memberanikandiri mendongkak keatas menatap mata bening yang Lintang miliki. "Maaf Lin, gue udah punya pacar...." ucapnya lirih.

Sekarang berganti. Lintang yang hanya mendengar penuturan Zea. Lintang tersadar gadis yang memeluknya ini bergetar sesekali terdengar isakan kecil yang mengilukan hati.

"Hey... hey... jangan nangis. Lo gak salah ko, lo berhak milih" ucapnya menenangkan Zea.

"Maaf..."ucap Zea sesenggukkan.

"Iah gak papa. Gue ngerti kok. Udah gak usah ngerasa bersalah, gue tetep mau ko jadi sahabat lo. Itu aja udah cuk..."

"Maaf Lintang gue udah punya pacar dan baru aja gue nerima orang konyol yang nembak gue didermaga pantai" ucapnya diiringi senyuman tiga jari.

'Cup'

Zea mencium pipi Lintang dan berlalu pergi meninggalkan lintang yang mematung ditempatnya.

"Hap" Lintang menangkap Zea yang sedari tadi kabur-kaburan. "Ooh jadi gini yah pacarku, udah mulai nakal yah kamu" ucapnya dengan senyuman jail.

Sore itupun terasa hangat. Hari sudah tak lagi terang langit gelap gulita. Setelah acara kejar kejaran dan makan. Mereka memutuskan untuk pulang.

Waktu sudah menunjukan pukul tujuh malam. Mereka saling diam didalam mobil. Lintang kembali memacukan mobilnya. Tidak ada yang memulai percakapan. Keduang fokus dengan kegiatannya. Lintang fokus dengan mengemudi mobilnya sementara Zea fokus menatap sekeliling jalan dengan senyum yang tak tepas sejak sore tadi.

Meskipun mereka fokus sendiri tapi salah satu tangan mereka saling menaut satu sama lain. Menggenggam erat dan hangat.

--------

*disekolah

Lintang bersul-siul menyusuri koridor sekolah. Senyumnya tak pernah tertinggal.

"Pagi guys" sapa Lintang pada.... entah lah ia sendiri tidak tau mungkin adik kelas atau siapa lah.

Yang ia tau ia hanya ingin membagi kebahagiaanya hari ini.

"Pagi...." sapa suara lembut yang sedang mengikuti langkahnya disamping.

"Pa..." Lintang menghentikan langkahnya. Seseorang dihadapannya memicingkan sebelah alisnya. "Ka..mu.... cantik hari ini" ucapnya pelan dengan tatapan yang masih terkunci pada mata bening milik gadis didepannya.

"Ooh. Gitu jadi biasanya aku gak cantik?" Tanya gadis itu memasang wajah pura-pura kesal. Dan berlalu meninggalkan Lintang.

"Bukan begitu. Zeee.." Lintang berlari mengejar gadisnya.

"Hei... jangan ngambek dong masa baru sehari jadian udah ngambek sih" Lintang terus merayu Zea dikelas. Bahkan ia mengabaikan teman-temannya.

Tak henti hentinya ia merajuk pada Zea. Zea hanya diam memandang ponselnya menganggap Lintang tak ada.

StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang