"DIA CEWEK GUE".
Ucap Rifki membuat Difa kaget.
"Pergi lo sekarang atau gue laporin BK lagi lo!", ancam Rifki."Kalo lo bukan ketos, udah gue hajar lo habis-habisan." Mereka pun meninggalkan Rifki dan Difa.
"Lo gak papa?" , tanya Rifki cemas.
"Gak papa kok Kak. Thanks yah".
"Iya sama-sama, nih di minum", Rifki memberikan botol air mineral yang sejak tadi ia pegang.
"Eh Kak, mereka tuh siapa sih?".
"Oh, yang tadi itu Frans cs. Mereka tuh badboys disini, sering banget mereka buat onar".
"Oh pantesan".
"Tuh kan bener kata gue, disini tuh banyak Kakak kelas ganjen".
"Iya yah. Gue jadi takut".
"Tenang ajah kan ada gue".
Kata-kata Rifki ini membuat Difa yang sedang minum tersedak, dan terbatuk-batuk."Eh, lo gak papa? Ati-ati dong minumnya".
"Hehe. Iya Kak".
"Hmm. Btw lo pulang sekolah free gak?" Tanya Rifki.
"Mmm, gue sih free terus. Emang kenapa?".
"Nanti pulang sekolah makan bareng yok, ditempat favorit gue".
"Mmm, iya deh. Nanti gue izin ke bokap gue dulu".
"Yaudah nanti ketemu di gerbang yah".
"Iya. Gue ke kelas dulu ya Kak. Mau hubungin bokap gue, soalnya hp gue di tas".
"Mau gue anter?".
"Gak usah Kak".
"Yaudah ati-ati ya".
"Iya Kak, bye". Difa berjalan dengan senyum di wajahnya 'segitu perhatiaan kah Kak Rifki sama gue' batin Difa.
SKIP PULANG SEKOLAH.
"Udah nunggu lama ya Kak?".
"Belom kok. Nih pake helm nya, tadi Adi baru balikin nih helm".
Difa memakai helmnya. Dan mereka berlalu meninggalkan sekolah.
Mereka berhenti disebuah cafe. Difa pun turun dari motor, namun ia sepertinya agak kesulitan membuka helm nya.
"Sini gue bantu".
Rifki membantu membukakan helm Difa. Lagi-lagi terjadi eyes contak (kontak mata) yang cukup lama, kali ini tanpa perantara spion.
DEGGG..."Ekhemm, makasih Kak. Yuk masuk.
Difa berkata menutupi salting nya.Mereka pun masuk dan duduk di kursi paling pojok.
"Mau pesen apa?".
"Terserah lo ajah deh".
Rifki lalu memesan makanan.
"Desain cafe nya bagus ya Kak. Pantesan jadi tempat favorit lo".
"Ya. Biasanya gue kesini bareng temen-temen gue".
"Cewek apa cowok?".
"Ya, cewek cowok".
"Oh". Difa menyesal dengan pertanyaan nya tadi. Tidak semestinya ia bertanya seperti itu.
"Iya. Tapi jalo berdua baru sama lo, biasanya gue banyakan".
Tak berapa lama makanan yang mereka pesan datang. Mereka lalu melahapnya sampai habis.
"Kenyang". Ucap Difa.
Rifki tak menjawab apa-apa ia malah mendekatkan wajahnya ke wajah Difa dan ia mengelap mulut Difa dengan tisu.
"Makan yang bener dong".
"Ekhemm. Iya kak, hehe", lagi-lagi Difa dibuat baper oleh Rifki.
"Yaudah pulang yok".
Setelah Rifki membayar makanan yang mereka makan, mereka berdua pulang.
SAMPAI DI HALTE.
"Lo turun disini lagi?" Tanya Rifki.
"Iya kak, gue turun disini ajah".
"Bisa buka helmnya? Apa mau gue lepasin lagi".
"Gak usah Kak gue bisa kok, nih", Difa memberikan helmnya.
"Yaudah gih sana pulang gue liatin dari sini takut ada apa-apa".
"Apaan sih lo Kak, emang gue bocah. Yaudah gue pulang dulu, lo ati-ati ya Kak. Assalamualaikum".
"Waalaikumsallam. Eh Dif thanks yah buat hari ini. Iam very happy".
"Ya Kak. Sama-sama".
Difa pulang kerumahnya dengan hati amat gembira.
------------------------------------------------------
Assalamualaikum readers.
Ngaret banget yah.😂😂..Comment nya dongg. Buat penyemangatku😆..
Oke sekian dulu...
![](https://img.wattpad.com/cover/84618705-288-k336339.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuma DARE?
Teen FictionSemua berawal dari MOS yang kurang menyenangkan, Ditambah para OSIS yang senang melihat adik kelasnya susah.. Bagaimana kah nasib seorang gadis jutek bernama Adifa?