BAB 8

5.2K 293 15
                                    

Difa pulang kerumahnya dengan hati amat gembira.

"Assalamualaikum".
Difa masuk kerumahnya, namun ternyata tidak ada orang. Difa segera pergi kekamarnya untuk mandi dan kemudian sholat ashar.

Kini hari sudah gelap. Seusai sholat isya Difa pergi keruang keluarga, ternyata disana ada Papa nya.

"Pa, udah pulang".

"Udah sayang, tapi nanti Papa harus berangkat lagi ada pertemuan sama klien".

"Pasti Papa capek yah. Sini biar Difa pijitin".
Difa memijat pundak Papanya.

"Gimana sekolah baru kamu?".

"Enak kok Pa. Difa ajah udah punya 3 sahabat, ada Caca yang cerewetnya minta ampun, ada Syifa temen semeja Difa dia baik banget deh Pa. Trus ada Amel yang paling kepo. Mmm dan Kak Rifki dia ketua Osis".

"Kamu deket sama Ketua Osis? Dulu kalo di sekolah Papa ketua Osis itu most wanted loh".

"Iya Pa Kak Rifki juga, banyak penggemarnya lagi".

"Kamu beruntung dong bisa deket sama dia. Oh ya sayang Papa harus pergi sekarang , kamu gak papakan Papa tinggal?".

"Iya Pa".

Setelah Papanya pergi Difa kembali kekamarnya. Ia memutuskan untuk mempelajari materi-materi pelajaran barunya. Ternyata susah-susah gampang. Susahnya karena belum dipelajari dan gampangnya karena Difa termasuk siswa cerdas. Sejak SD ia selalu masuk peringkat 3 besar. Nilainya selalu kejar-kejaran dengan Iqbal.

Drett.. Drettt..
Saat sedang asyik belajar, handphone Difa bergetar. Ternyata ada VC (video call) entah dari siapa. Difa segera mengangkatnya siapa tau penting. Saat sudah mengangkatnya Difa terkejut. Di layar ponselnya muncul sesosok *ehh Seorang cowok tampan. Ralat, seorang cowok super duper kuadrat tampan. Siapa lagi kalau bukan Rifki Alfarizi seorang Ketos terkeren se-Asia tenggara (hehe.alay).

Difa pun menghindarkan sedikit wajahnya dari layar hpnya dan merapikan penampilannya. Entah mengapa ia tidak ingin terlihat jelek didepan Rifki.

"Udah cantik kok Dek. Hehe", Rifki memulai pembicaraan.

"Ishh, apaan sih Kak", Difa sedikit tersipu malu.

"Hem, emang lo cantik".

"Iya gue juga tau. Udah dari lahir itu mah".

"Ciaahh. Pd banget lo".

"Biarinn. Wllee".

"Iya dah. Btw lagi apa euyy?".

"Lagi ngomong lah. Ngucapin euuy nya fasih banget, emang orang sunda?".

"Iya gue lahir di Bandung".

"Pantesan".

"Pantesan keren, orang Bandung kan keren-keren. Itu kan yang mau lo omongin".

"Dih pede amat lo".

"Kalo lo lahir dimana?".

"Di Cilacap. Emang kenapa? Mau bilang pantesan cantik, orang Cilacap kan cantik-cantik. Gitu?".

"Dihh. Iya'in ajah dah".

"Hemm".

"Sebenernya lo lagi ngapain sih?".

"Lagi belajar nih. Liat-liat materi baru".

"Gue ganggu yah".

"Enggak kok Kak".

"Btw, udah makan belom?".

"Belom. Belom laper".

"Ishh, kebiasaan yah lo. Udah jam berapa nih, sono makan dulu!".

"Ogah ah. Kagak mood makan".

"Apa mau dinner bareng gue, gue jemput yah".

"Ehh, kagak usah, lagian gue kagak boleh keluar malem".

"Oh gitu. Yaudah gih makan".

"Ya deh. Bawel beud lo ye Kak".

"Yaudah gue tutup ya. Assalamualaikum".

"Waalaikumsallam"

Difa memutuskan untuk makan, ia rasa sekarang Rifki sudah jadi moodbooster nya. Setelah makan iya kembali kekamarnya. Ia membaringkan tubuhnya di atas kasur. Sebelum tidur ia tidak lula mengecek hpnya. Ternyata ada line dari Rifki.

VIA LINE.

Rifki_Alfariz : Dah makan belom neng?

Rifki_Alfariz : Dah makan belom neng?

"Segitu pedulinya Kak Rifki ke gue? Bales deh".

Difa_Adifa : iya , udah AA Ketos.

Rifki_Alfariz : ciee AA.

Difa_Adifa : ciee neng.

Rifki_Alfariz : udah makan beneran kan lo!

Difa_Adifa : udah Kakak Rifki. Jangan-jangan lo yang belom makan lagi.

Rifki_Alfariz : udah gue mah

Difa_Adifa : oh kirain. Hoamm udah dulu ya gue ngantuk.

Rifki_Alfariz : wihh hebat hpnya bisa nguap. Haha. Yaudah Have a nice dream yah, kalo bisa mimpiin gue (ngarep) . See you.

Difa tidak membalas line terakhir dari Rifki, namun tak henti-hentinya ia tersenyum. Ia pun tidur dan berharap mimpi indah malam ini.

Tbc.
------------------------------------------------------
Assalamualaikum readers..
Ngarett?! Biasa nasib kelas 9 pelajaran tambahan terus. Hehe.

Sempatkan vote yah.

Comment nya dongg..
Buat penyemangat nihh .😂😂

Cuma DARE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang