Ada yang salah dengan cara otakku bekerja. Aku memang tidak pintar tapi aku juga bukan orang bodoh. Tapi kali ini aku memilih untuk menjadi orang teridiot sedunia. Bagaimana tidak? Dari dua pilihan yang si raja iblis itu berikan yang mana keduanya tidak ada bagus-bagusnya, aku malah memilih yang paling buruk. Keluar dari sekolah bukan pilihan, aku tidak ingin membuat Mom khawatir. Belum lagi aku harus memikirkan biaya kerusakan Justin. Apa yang harus kukatakan pada Mom? Oh Good God! Rasanya menyakitkan.
Tiga bulan pindah ke Royals, dua bulan mengalami pem-bully-an dan Aku Ruby Clarice Satoo mengaku kalah. Aku kalah. Dan ... aku telah menyerah kepada si raja Iblis – Axelle Geraldi Amadeo. Setidaknya aku hanya harus berurusan dengan satu orang saja kan?
"Tunduk sepenuhnya kepadaku..."
"Tunduk sepenuhnya kepadaku..."
"Tunduk sepenuhnya kepadaku..."
Sebenarnya aku masih belum paham konteks katanya, tunduk sepenuhnya kepadanya? Maksud sebenarnya apa? Apa aku akan dijadikan pelayan? Atau dia bebas melakukan apa pun padaku? Kenapa aku main setuju-setuju saja sih? Seharusnya tadi aku tanya-tanya lagi. Ugh! Tapi aku sudah panik dan aku tidak tahu lagi harus bagaimana.
"Terserah padamu. Just stop it. Just stop it!"
"So say it."
Aku menatap lama manik hijau yang memaku diriku, jarak kami begitu dekat. Aku bahkan bisa merasakan hembusan hangat nafasnya. Katakan? Apa aku...
"Aku... "
Dia masih menunggu,
"Aku menyerah padamu... I am yours."
Agrh!!!! Aku mengacak-acak rambut pendekku, mengingat apa yang terjadi sore tadi di sekolah. Ya Tuhan, itu memalukan sekali. Apa yang kukatakan tadi.. Oh Tidak! Tuhan kumohon hilangkan ingatanku sesaat.
"Honey??"
Aku menolehkan kepalaku cepat sampai menimbulkan suara, aduh sakit juga. Mom berdiri di balik pintu kamarku yang terbuka setengahnya.
"Mom pikir kamu belum pulang, dimana Justin?"
Aku menggaruk leherku pelan, menghilangkan rasa gugup yang mulai menjalari diriku, "Um, Justin sedang di bengkel Mom, tadi dia tidak mau menyala. Mungkin mesinnya rusak?" pernyataaku malah terdengar seperti pertanyaan.
Tentu saja mamaku curiga, dia menaikkan alisnya tinggi.
"Mungkin mesinnya rusak?"
Aku menganggukkan kepala tak yakin.
"Why are you not so sure? Apa kamu tidak bertanya pada montirnya?"
"Temanku yang bawa."
"..."
"Temanku itu yang punya bengkel, jadi dia bawa Justin ke sana then he gave me ride to home." Aku tidak sepenuhnya bohong. Tadi si raja iblis sendiri yang bilang kalau dia akan membawa Justin ke salah satu bengkel miliknya. Dan dia benar-benar mengantarku pulang.
Mom menganggukkan kepalanya, "He?" matanya berbinar, seolah menemukan sesuatu yang bagus.
Ya Tuhan. Ternyata mamaku sama saja dengan ibu-ibu pada umumnya jika menyangkut anak gadisnya dan pria.
"Yes, He... but no, don't think too much. He's not my boyfriend just friend, and we aren't close."
Senyuman mama masih terbit di wajahnya yang cantik, "It's started from a friend, like me and your father." Katanya penuh makna.
Oh Mom, jangan berharap banyak. Dia bahkan bukan temanku. Dia majikanku, pemilikku. Kasarnya aku hanya permainannya saja. Tapi mana mugkin aku mengatakan hal itu padamu kan Mom?
"Is he good? Ah, dia saja mau membantumu memperbaiki Justin tentu saja dia baik." Rasanya aku ingin mendengus mendengarnya. Andai kau tahu mom. Andai kau tahu. Aku tersenyum kecil membalas perkataan mom.
"Jangan lupa tanya biayanya ketika selesai."
Aku menangguk sekali lagi, "Aku akan pakai uangku saja, ada beberapa ku rasa itu cukup." Sesungguhnya Aku tidak akan mengeluarkan sepeser pun. Untuk kerusakan parah seperti itu, perbaikan Justin pasti mahal sekali. Itu pembalasanku, tak bisa berbuat banyak, biarlah aku sedikit senang membuatnya kesusahan membayar biaya pengobatan Justin. Eh tapi dia kan kaya raya?
"Baiklah, kalau membutuhkan dana tambahan kau tahu mencari siapakan?" mom mengedipkan mata kanannya padaku, sebelum ia menutup pintu kamarku dan berlalu.
Pyuh!
.
.
.
.
.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Bullying! (ONGOING)
قصص عامةNamaku Ruby dan satu sekolah mengenalku. Tapi itu bukan hal yg patut dibanggakan. Aku bahkan ingin seperti invisible womam yang dpt tak terlihat. Hanya karena satu hal aku harus berurusan dengan pangeran iblis itu! si tampan yang menjanjikan kesengs...