Author's POV
"Mama, Nick nakal!" jerit seorang anak laki-laki yang sedang memperbaiki suspendernya sambil diselingi tawa.
"Nicholas!" seorang wanita hanya menyerukan nama anak yang disebut nakal oleh anak tersebut.
"No, Mom! Ethan yang mengganggu saat aku mengerjakan PR berhitung." sangkal bocah bernama Nicholas itu.
"Ethan, sini!" perintah Taylor mendekati Ethan.
"Apa Mama?"
"Kau tak boleh ganggu kakakmu saat dia sedang kerjakan PR," wanita yang dipanggil 'mama' itu langsung menasihati balitanya yang imut namun jahil.
"PR itu apa?" tanya balita itu menunjukkan wajah polosnya.
"PR itu pekerjaan rumah, tugas dari sekolah untuk diselesaikan di rumah,"
"Oh, mam, tapi aku ingin bermain dengan Nick."
"Nanti ya," wanita berambut pirang itu membelai rambut anaknya yang berwarna pirang juga.
* * *
"Papa pulang!" seru Niall melepas jas kerjanya lalu menggantungnya di pengait pakaian dekat pintu.
"Astaga, mengapa gelap? Pasti ini kerjaan istriku," Niall menyalakan lampu namun ternyata tidak bisa, memang di luar hujan deras, mungkin saja listrik mati sekota ini.
"Tay?" Niall segera berlari ke kamarnya, tak juga ia menemui istrinya.
"Tay?" Niall masih terus mencari Tay di seluruh ruangan. Walau sudah mempunyai anak, tetap yang utama untuk Niall masih Tay, tak tergantikan.
Tok Tok Tok
Bunyi ketukan pintu dari luar langsung Niall hampiri, itu pasti istri dan anak-anaknya.
"Sweetie! Aku cemas dengan keadaanmu sedari tadi!" ucap Niall langsung memeluk Tay sekaligus Ethan, karena Tay sedang menggendong Ethan.
"Ethan! Kau pengganggu kecil ..." ejek Nick menarik-narik sepatu Ethan, balita itu hanya tersenyum.
"Niall, mengapa kau sudah pulang? Ini masih pukul 5 sore," ucap Tay memasuki rumah berbarengan dengan tiga lelaki yang paling ia sayangi selain ayahnya.
"Hari ini hanya rapat dadakan," balas Niall lesu.
"Nick, Ethan kalian mandi air hangat ya, jangan berkelahi dan jangan saling mengganggu." perintah Tay yang selalu didengar kedua anaknya.
"Papa, nanti kita main bersama ya! Ibu baru saja membelikan kami lego!" ajak Nick sambil menunjukkan kantung belanja bertuliskan 'Toys r us'.
"Jangan, Pa main kuda poni saja!" ajak Ethan.
Memang kedua bocah ini tiada hari tanpa bertengkar, padahal mereka kakak-adik, ya meskipun mereka bukan kakak-adik kandung, bukan bermaksud mengungkit kalau Nick hanya anak angkat berbeda dengan Ethan. Namun kasih sayang Tay dan Niall adil kepada mereka.
"Nanti kita mainkan keduanya, sekarang mandi dulu ya," Niall merangkul kedua anaknya.
"Yes!" sorak Nicholas dan Ethan.
"Papa, tapi kan gelap!" ucap Nick memperhatikan keadaan sekitarnya, beberapa detik kemudian, listrik kembali nyala, Nick langsung menarik tangan Ethan dan berlari kecil ke kamar mandi.
* * *
"Niall, apa kau tahu apa yang kupikirkan sekarang?" tanya Tay saat sedang berduaan dengan Niall di ruang tamu, posisinya, Tay menempatkan kepalanya di pangkuan Niall. Mereka memang sering bermesraan ketika anak-anak mereka sedang tak dekat mereka, bahkan sekarang Tay sedang hamil dua bulan, anak kedua mereka.
"Aku? Hahahha!" bagaimana pun Niall tetap narsis.
"Bukan, lainnya ..."
"Lalu apa?"
"Ini, aku sangat bersyukur mendapat pasangan sepertimu. Aku tak pernah tahu kalau ada orang sebaik, sesabar, dan sesetia dirimu. Bahkan ketika banyak gadis yang suka padamu, kau tetap memilih aku. Di saat kau tahu aku masih berhubungan dengan kekasihku saat kita telah menikah, kau tidak marah, kau sabar, dan kau tidak melakukan hal buruk yang sama denganku." ungkap Tay matanya berkaca-kaca.
"Aww, sweetie! Ini hal termanis yang pernah kudengar!" balas Niall memainkan rambut Tay yang saat ini keriting.
"Belum selesai. Aku juga tak menyangka, akhirnya kau benar-benar menjadi ayah dari anak-anakku. Nick, Ethan, kau dan janin yang sedang kukandung adalah anugerah terbesar dalam hidupku. Makasih sudah menyayangiku," tangis Tay pecah, tangisan bahagia.
"Aku juga tak pernah menyangka kalau kau akan jadi ibu dari anak-anakku. Aku tak seromantis para pujangga, intinya, aku mencintaimu, Tay."
"Aku lebih mencintaimu,"
T H E E N D
_________________________________________________
(W/N) yeayyy! Finally tamat! makasih yaa buat yang selama ini udah baca. komentar, dan votenya!! I love you so much. maaf yaa gaada sekuel, jadi gausah nanyain sekuel. Mending yuk baca aja cerita ku yang lain... ada GUITAR LOVER IN LOVE (Completed) dan FROZEN YOGURT. kunjungi aja my profile.
x:),
W

KAMU SEDANG MEMBACA
Pretend a Happy Family (Taylor Swift and Niall Horan)
Fanfiction[ Check The Trailer ] Bagaimana jika kalian dijodohkan oleh orangtua kalian? Padahal kalian tidak mengenal satu sama lain, bahkan benar benar tidak saling mengenal. Namun sangat sulit untuk menolak atau katakan tidak, karena perjodohan ini adalah sa...