Taylor's POV
1.30 P.M
Bosan. Aku sangat bosan di rumah ini. Lebih baik aku tinggal saja di rumah orangtuaku. Bayangkan saja, Niall berangkat kerja itu pukul 6 pagi, pulang pukul 5 sore. Aku berangkat ke cafe juga pukul 5 sore. Aku merasa sangat kesepian, bahkan untuk bicara dengan Niall kami hanya punya waktu sebentar. Apa bedanya kehidupan sebelum menikah dengan setelah menikah? menurutku tidak ada bedanya.
KRIIING!~ Bunyi telepon rumah terdengar begitu nyaring, membuyarkan lamunanku.
#ConversationOnPhone
Taylor : "Hello, selamat siang.."
Unknown : "Siang juga, cucu kesayangan nenek. Kau sedang apa?"
Taylor : "Oh ini nenek. Aku tidak sedang melakukan apapun..."
Grandmother : "Niall ada di rumah?"
Taylor : "Ya tidaklah, nek... dia bekerja Senin sampai Sabtu. Pulang pukul 5 sore. Tapi kalau Sabtu katanya pulang lebih awal.."
Grandmother : "Wah.. sibuk sekali dia yaa... Eh? Kalau dia bekerja kenapa kau tidak mengantar makanan ke kantornya, Tay? Kau ini harus jadi istri yang baik untuk Niall."
Taylor : "Hah? Ke kantor mengantar lunch box ? Nek, dia bukan anak TK yang harus selalu diantar makanan.."
Grandmother : "Sudahlah.. jangan menolak seperti itu! Kau ini yaa.. sudah menjadi istri orang tapi masih malas saja... "
Taylor : "Huh, baiklah... Aku akan mengantar makanan untuknya..."
Grandmother : "Nah, kirim foto kalian sedang di kantor yaa.. nenek ingin lihat. Kirim MMS saja... Nenek tidak ingin kau berbohong."
Taylor : "Iya, nek... yasudah yaa.. aku akan masak sekarang..."
***
2.05 P.M
Sekarang hidangan makan siang Niall sudah dikemas rapih di sebuah kotak makan. Aku juga sudah selesai dandan, karena mungkin sehabis dari kantor tempat Niall bekerja, aku akan langsung ke café.
Eh? Tapi bagaimana caraku untuk tahu kantor Niall? Aku kan belum pernah diberitahu sebelumnya oleh Niall.
Aha! Aku masuk saja ke kamar Niall, pasti ada kartu namanya. Niall tidak pernah mengunci pintu kamarnya, tidak seperti aku yang selalu melarangnya untuk masuk ke kamarku. Kecuali kalau sedang mengepel, aku membolehkan dirinya masuk. Oh ya, mengapa Niall mengepel? Karena pekerjaan kami sudah dimusyawarahkan sejak malam pernikahan kami. Dan kami membagi tugas dengan adil.
Syukurlah, alamat kantor Niall bekerja tertera di kartu nama yang ia letakkan di meja belajar kamarnya.
Author's POV
2.55 P.M
Akhirnya Tay sampai juga di kantor tempat Niall bekerja, saat Tay ingin masuk, ia dicegat oleh seorang security. "Anda itu siapa? Main masuk-masuk saja..." ucap penjaga keamanan itu menutupi jalan Tay.
"Apa sih? Aku hanya ingin bertemu dengan Niall, salah seorang karyawan di sini..." jawab Tay santai.
"Oh.. Tapi kau sudah buat janji sebelumnya dengan Pak Niall?" tanya satpam itu lagi.
Harus buat janji? Memangnya Niall orang penting disini?, batin Tay.
Tay menggeleng. "Yasudah berarti tidak bisa bertemu! Pak Niall itu orang penting di sini... Pasti sibuk."
"Nah! itu Niall," tunjuk Tay melihat Niall yang baru saja keluar dari lift.
"Tay?" Niall mendekat, satpam itu menunduk malu dan Tay mengangkat wajahnya meledek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pretend a Happy Family (Taylor Swift and Niall Horan)
Фанфик[ Check The Trailer ] Bagaimana jika kalian dijodohkan oleh orangtua kalian? Padahal kalian tidak mengenal satu sama lain, bahkan benar benar tidak saling mengenal. Namun sangat sulit untuk menolak atau katakan tidak, karena perjodohan ini adalah sa...