Chapter 4 : Fitting, Rings, and Explanation

2.2K 146 19
                                    

Author's POV

Baru saja 5 hari yang lalu Taylor dan Niall menjalankan kencan pertamanya. Kini mereka disuruh untuk bertemu kembali. Namun hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Hari ini mereka akan fitting pakaian untuk hari istimewa mereka dan membeli cincin yang akan melekat di jari manis mereka, sebentar lagi.

Dan tidak terasa juga, waktu mereka untuk saling mengenal sebelum menikah tinggal tujuh hari lagi. Tujuh hari lagi mereka juga akan mengucapkan janji suci pernikahan. Dan mulai membangun keluarga kecil milik mereka berdua.

"Niall, hari ini apa yang akan kita lakukan? hanya kencan?" tanya Taylor seraya memasang safe-belt ketika sudah memasuki mobil Niall, kali ini ia duduk di kursi depan.

"Hari ini, kau dan aku akan fitting baju pengantin, membeli cincin pernikahan, dan.. Kau mau foto Pre-wedding hari ini?" Niall mulai menyetir.

"Hah? aku fikir kita tidak akan ada foto Pre-wedding segala. Tapi ternyata? Huh- besok sajalah.. aku pasti akan lelah... nanti malam aku menyanyi di café" balas Tay seraya membesarkan volume radio di mobil Niall.

"Ah, bilang saja kau itu ingin bertemu pria tampan sepertiku setiap hari..." ledek Niall ditambah kenarsisannya.

"Ih, ada ada saja yaa kau ini. Eh- disitu yaa fitting bajunya?" tanya Tay menggantu topik pembicaraan, tapi memang benar. Mereka sudah sampai di tempat tujuan.

***

Keadaan tempat fitting baju cukup ramai. Ruko penyewaan kostum ini, memang cukup terkenal di London City. Niall segera menuju baju-baju pengantin pria. Sedangkan Tay, ia menuju baju-baju pengantin wanita. Awalnya Tay ingin memesan saja, tapi kata perancangnya, pakaian itu tidak bisa jadi dalam jangka waktu sebentar. Padahal Taylor sudah menggambar sketsa gaun tersebut. (cek multimedia )

***

Ternyata Niall sudah terlebih dahulu selesai memilih pakaian untuk hari spesialnya. Sedangkan Tay masih memilih-milih. Jadi Niall berinisiatif untuk menemani calon istrinya memilih gaun yang cocok.

"Kau sudah selesai?" tanya Tay setelah melirik Niall yang duduk di sebuah bangku ruangan gaun-gaun wanita tersebut. Niall mengangguk.

"Oh ya, baju itu cocok untukmu... kau cantik sekali..." kagum Niall melihat anggunnya Taylor dibalut dengan pakaian pengantin.

Tay sebenarnya senang saat dibilang seperti itu. Tapi ia tidak ingin ke-GR an lagi. Jadi ia hanya menjawab dengan kenarsisan yang ia miliki juga, "Aku memang selalu cantik, bodoh..." balas Tay membuat perancang pakaian tersebut melongo melihat Tay. Bukan karena kecantikan Tay, tapi karena Tay menyebut Niall dengan panggilan 'Bodoh'. Karena mereka kan calon pasangan suami-istri. Tapi Tay memanggil Niall dengan asal saja.

"Hahahaha baiklah... terserah kau saja." Niall langsung membuka sebuah majalah.

"Apa aku pakai yang ini saja yaa? Bukankah kau suka?" tanya Tay. Niall tidak menengok ke arah Tay sedikitpun. "Niall, masa kau tak acuh terhadap calon istrimu..." kini Taylor mendekati Niall dan sok baik terhadap Niall agar diperhatikan dan melupakan majalah yang sedang dibaca.

Perancang pakaian tadi hanya tersenyum mendengar ucapan dan tingkah laku mereka berdua.

***

"Semuanya jadi 490 poundsterling, sir..." ucap kasir itu pada Niall. Niall langsung mengeluarkan kartu kredit dan mengetik pin.

Sekarang saatnya mereka membeli sepasang cincin perkawinan yang ternyata sudah dipesan sejak dua bulan yang lalu oleh nenek mereka, dari sebelum Tay-Ni saling kenal.

"Nah, ini kwitansi pemesanan cincin itu..." ucap Niall seraya memberikan sebuah kertas kepada salah seorang pegawai toko emas.

"Oke, biar saya proses kwitansi ini. Tunggu sebentar yaa," sahut pegawai toko emas, menerima selembar kertas tersebut.

Pretend a Happy Family (Taylor Swift and Niall Horan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang