Author's POV
Hari ini Niall dan Tay sudah merencanakan untuk pergi bersama. Tentu dengan Nick juga, bayi mereka. Sebenarnya Niall sedikit ragu untuk mengajak Tay jalan-jalan, ia takut ditolak, tetapi nyatanya Tay malah senang bisa merencanakan semua ini.
"Kita akan kemana, Ni?" tanya Tay seraya mengambil baby wipes untuk mengusap wajah bayinya. Mereka bertiga sedang berada di mobil.
"Bagaimana dengan piknik keluarga?"
"Waah!! Ya tentu, semua orang akan melihat kita seperti pasangan sungguhan, luar biasa." ledek Tay.
"Hanya bercanda apa benar mau?" Niall memastikan dengan sedikit menaikkan alisnya.
"Serius, aku mau, Nick juga kan?"
"Iya," tentu saja bukan benar Nick yang bicara, Tay mengecilkan suaranya seperti anak kecil.
Beberapa menit kemudian mereka bertiga sampai di taman kota. Ya, ini terdengar sangat sederhana. Tapi mereka tak punya waktu banyak untuk jalan-jalan bersama. Karena waktu kerja Niall dan Taylor berbeda. Ini juga bisa jalan bersama karena hari ini adalah hari libur nasional.
"Hanya ke taman kota, forgive daddy!" ucap Niall berbicara pada Nick yang tentu tak akan menyahut.
"Masa kesini?" komentar Tay.
"Ayolah ... Ini akan seru!" Niall mematikan mesin mobil lalu bergegas ke bagasi untuk mengambil keranjang piknik yang berisi kain, makanan, dan minuman.
Niall menggelar kain sebagai tikar, Tay menyiapkan sandwich dan jus jeruk kaleng di hadapan mereka.
"Selamat makan, Tay,"
"Selamat, eh? Astaga aku belum membuat makanan untuk Nick sayangku," Tay menghentikan perkataannya lalu membuat bubur bayi untuk Nick lalu menyuapi bayi itu dengan sabar.
"Kau terlihat begitu repot, biar ku bantu," Niall mendudukan Nick di atas pangkuannya.
"Nah!" Tay melanjutkan aktivitasnya, kini tentu dengan lebih mudah.
Setelah selesai, kini saatnya Niall dan Taylor yang akan makan. Niall begitu menunggu waktu ini. Jangan pernah lupa kalau dia itu perut karet.
Saat Niall makan roti berlapis daging asap dan selada itu, Tay justru membopong Nick.
"Tay, kau tidak makan?" Niall bingung dengan Tay yang tadinya ingin makan sekarang malah tidak mau makan.
"Makan, tapi nanti. Aku ingin makan setelah Nicholasku tidur nyenyak," balas Tay lalu bersenandung alunan Brahms Lullaby.
Beberapa menit kemudian, Nick tertidur di pelukan Tay. Terasa seperti mengerti kemauan orangtuanya.
"Ternyata kau belum makan juga?" Tay bingung melihat Niall yang ternyata sedari tadi bukannya makan malah memainkan ponsel pintarnya.
Niall menekan tombol power pada ponselnya lalu, "Aku sengaja menunggumu,"
"Terimakasih, Niall," entah ada sesuatu yang aneh pada Tay tapi jantungnya sedikit berdegup, padahal perkataan seperti ini sudah menjadi makanan sehari-hari Tay.
"Aku harus minum," ucap Tay tiba-tiba, dia berpikir kalau mungkin jantungnya berdegup karena kurang minum.
"Hahaha, kau lucu." seperti biasa, tangan usil Niall mengacak rambut Tay, seperti meledek gadis kecil.
Tay mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil. Niall segera memakan perlahan roti sandwich yang sudah dia tunggu sejak tadi. Begitu pula dengan Tay, dia juga memakan perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretend a Happy Family (Taylor Swift and Niall Horan)
Fiksi Penggemar[ Check The Trailer ] Bagaimana jika kalian dijodohkan oleh orangtua kalian? Padahal kalian tidak mengenal satu sama lain, bahkan benar benar tidak saling mengenal. Namun sangat sulit untuk menolak atau katakan tidak, karena perjodohan ini adalah sa...