Chapter 6 : Could you promise?

2K 135 27
                                    

Taylor's POV 

Hari ini adalah tepat hari pernikahanku dan Niall. Sekarang aku sedang didandani oleh penata rias, aku juga sudah memakai gaun putih khas pernikahan. Awalnya aku siap saja dengan kenyataan yang akan kuhadapi, tapi saat kemarin malam bertemu dengan Harry, ia memberiku sugesti—

#FlashbackLastNight 

Aku dan Harry nonton bioskop bersama. Sebenarnya aku tidak diizinkan pergi kemana pun selama menuju hari pernikahan, kecuali dengan Niall. Tapi aku melanggarnya, dengan cara kabur lewat jendela kamar. Dan untungnya, ibu dan ayah tidak mengetahui aksiku.

"Sayang, kau dan anak kecil itu jadi menikah besok?" tanya Harry setelah film yang kita tonton selesai diputar.

"Maksudmu Niall? Ya, tentulah. Mana bisa kami menolak..." jawabku.

"Nanti kau dan dirinya akan sekamar? Kau begitu tidak setia denganku!!!" ungkap Harry, membuatku berpikir keras. Aku ini selalu setia kok dengannya, bahkan satu hari sebelum pernikahan saja aku meluangkan waktu untuk sekedar kencan dengannya.

"Tidak kok tidak... Aku akan berbeda kamar dengan Niall. Ya, tapi bersebelahan. Kau tahu sendiri kan seberapa penakutnya diriku!" jawabku menggerak-gerakkan tangan memberi signal 'tidak'.

"Tahu kok. Tapi ya, bagaimana jika malam hari tanpa sepengetahuanmu, ia menyelinap kekamarmu.. itu mengerikan lho!!" ujar Harry, aku menaikkan sebelah alisku.

"Mengerikan? Iya juga sih... Tapi aku rasa dia anak yang baik. Lihat! dia punya wajah seperti orang baik-baik saja kan?" aku menunjukan beberapa foto Niall yang ada di handphone-ku.

"Jangan lihat dari tampang... Bisa saja kan dia melakukan hal tak terduga..."

"Yah... terus aku harus bagaimana dong??" tanyaku pasrah.

"Lebih baik besok saat ingin dirias, kau kabur bersamaku dan membatalkan pernikahan itu. Bagaimana?" usul Harry membuatku kaget. Bisa-bisa kalau aku nekat melakukan ini, aku bisa dikutuk oleh nenek.

"Kalau aku dimarahi ibu?"

"Yaa jangan sampai ketahuan lah.. kan sembunyi-sembunyi... begini, aku akan beritahu rencananya besok..."

"Lalu kalau aku kabur denganmu... Apa kau akan menikahiku?" mataku mulai berbinar-binar membahas hal ini.

"Hum... Aku juga tidak tahu." jawab Harry menundukkan kepalanya. Sebenarnya aku sedikit kecewa, namun apa daya, mungkin tabungannya belum cukup untuk biaya pernikahan.

"Yasudah... doakan saja besok pagi aku bisa kabur denganmu... jangan lupa susun rencana lalu kirim lewat SMS. Aku ingin pulang... Aku mengantuk..." ucapku ditambah dengan menguap menandakan aku ngantuk berat

#FlashbackEnds

"Taylor, mengapa melamun?" tanya penata rias yang sedang mendandaniku.

"Eh? Tidak kok bi, aku tidak melamun..." aku memanggil siapapun yang lebih tua jauh dariku dengan sebutan 'bibi'.

"Oh baiklah.. sekarang selesai..." ucap bibi penata rias ini setelah selesai dengan sentuhan terakhir di wajahku, yaitu memoles bibirku dengan lipstick.

Pretend a Happy Family (Taylor Swift and Niall Horan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang