8. Blood, Sweat and Tears

1.4K 273 29
                                    


Kau tahu terkadang pilihan yang kita ambil membuat kita tersadar sesuatu hal yang lebih berharga. Itu mungkin salah satu cara yang diberikan Tuhan untuk kita kembali pada sesuatu hal yang jauh lebih baik, tapi bagaimana jika hati yang sekeras batu itu bahkan tak mampu tergerus oleh air ataupun terkikis oleh angin? Karena dirinya menutup diri dari aliran bening dan juga sapuan benda tak kasat mata itu.

Kim Taehyung, ia adalah batu itu. Namun sampai kapan ia akan terus mengelak bahwa jika ia terus menutup diri, udara akan semakin lembab dan membuatnya tertutup oleh lumut yang perlahan akan menghancurkannya dengan cara yang menyakitkan?

.

.

.

Ini adalah kisah yang begitu rumit untuk kau telusuri, karena mereka hanyalah dua insan yang dipersatukan oleh cinta namun harus terpisah karena mimpi. Tapi harus kalian ketahui bahwa darah, keringat dan airmata akan menjadi saksi hingga akhir kisah mereka.


__One Love Two Dreams Chapter 8 "Blood Sweat and Tears"__

Ledakan itu terdengar memekakkan telinga, hingga beberapa orang yang berada di sana harus menutup telinga dan menghindari pecahan ledakan yang terlempar jauh dari tempat kejadian. Mingyu yang sudah tersadar dengan apa yang terjadi segera berlari menuju sumber ledakan, matanya terbelalak ketika menatap mobil yang meledak tersebut. Mobil yang digunakan oleh VIP –Presiden Korea- lah yang menjadi target operasi peneror tersebut. Sepertinya peneror itu berhasil menyelesaikan misinya.

"Sial!" gumam Mingyu. Ia tahu bahwa dirinya dan timnya sudah kecolongan start dan gagal bahkan sebelum memulai hal ini. Peneror itu bergerak cepat dan mereka belum mendapat apapun.

Beberapa orang sudah mulai mengevakuasi orang-orang yang berada di sana, namun Mingyu masih terdiam dengan pemikirannya. Ia sudah mengutuk peneror itu dalam hati, menyumpahi akan segera membunuh orang itu bagaimana pun caranya.

Matanya beralih sejenak dari mobil VIP yang sedikit jauh darinya ke mobil lain di depannya, ia memicingkan matanya pada dua orang yang di keluarkan dari mobil tersebut.

"Seokjin hyung? Mijoo noona?"

Keadaan mereka mengenaskan dengan luka dan darah yang menempel di seragam mereka.

"HYUNG? NOONA?" ia hendak berlari mendekat, namun seseorang menghalanginya.

"Anda tidak boleh lewat tuan!" ujarnya tegas. Mingyu menarik napas rakus, ia kehilangan kartu anggotanya dan ia tak bisa memastikan keadaan kedua rekannya tersebut. Ia mengusap wajahnya kasar, frustasi dengan kejadian ini.

"ALEX?"

Teriakan itu membuatnya menolehkan kepalanya

"JOSHUA? LEADER?" Ia bernapas lega melihat kedua rekannya mendekatinya, "Bagaimana keadaan VIP? Juliet dan Elton?"

Raut wajah kedua orang itu berubah, sesuatu hal yang tidak baik terjadi, "Juliet dan Elton terluka parah. Dan VIP. Beliau dinyatakan tewas! Total 4 orang tewas dalam kejadian ini, supir, 2 pengawal dan termasuk VIP!"

"Masalah besar akan terjadi!" gumam Mingyu

Jisoo menganggukkan kepalanya, "Korea Selatan dipastikan dalam zona rawan dengan kejadian ini."

"Rose? Dimana dia?" tanya Seungcheul.

Mingyu seakan baru saja teringat dengan gadis itu karena ledakan tadi, ia merogoh kantung jaketnya mengambil ponselnya.

One Love Two Dreams [Jilid I] ✔Where stories live. Discover now