17. Truth

1.1K 228 3
                                    


Saat kebahagiaan itu terenggut

Apa yang harus kau lakukan?

.

.

.

Aku terpelanting, terhantam keras pada aspal kasar kehidupan. Diriku terinjak, hatiku tergilas meninggalkan bekas kesakitan yang amat dalam. Darah yang menggenang menjadi saksi kesakitan dari tangis yang tertumpah dan keringat yang mengucur deras. Kau adalah setitik bahagia yang menggoreskan secarik rasa pada batu, rasa yang sulit untuk menghilangkannya seberapa keras aku mencoba dan aku hanya batu yang tergerus oleh tiupan angin dan hantaman air. Saat goresan dirimu hilang maka diriku akan hancur.

__One Love Two Dreams Chapter 17 "Truth"__  

"Kau mendengarnya dengan jelas, bukan?" lelaki setengah baya itu tersenyum miring menaikkan alisnya. Ponsel yang ia pegang beberapa waktu yang lalu ia letakkan di meja, tangannya kini menumpu wajahnya sembari memandang Jimin meremehkan.

Jimin terdiam, tangannya terkepal erat membalas tatapan lelaki itu sama tajamnya.

"Sahabatmu itu. Letnan Kim Taehyung. Seseorang yang kau percayai ternyata berubah menjadi pengkhianat karena seorang wanita korea selatan. Dia melupakan negaranya, dia melupakan rakyat korea utara, dia melupakan tugasnya, dia melupakan dirimu bahkan dia melupakan adik kandungnya sendiri!"ujarnya dengan penekanan di setiap katanya. Ia lalu beranjak berdiri, memutari mejanya dan berjalan tepat ke belakang Jimin.

"Buah memang tak jatuh dari pohonnya. Ayahnya adalah seorang pengkhianat dan ternyata anaknya sama saja!"

Mata Jimin membulat mendengar pernyataan Jenderal Yoo.

"Terkejut? Kau pikir aku tak tahu apa yang terjadi pada internalku sendiri? Yoongi membunuh tuan Kim untuk melindungi Letnan Kim Taehyung dan Kim Jiyeon, kan?"

"Bagaimana kau mengetahuinya?"

Jenderal Yoo terkekeh pelan, "Memangnya apa yang tidak ku tahu, huh? Aku adalah jajaran tertinggi militer korea utara dan Jenderal Mayor Min tepat berada di bawahku. Kau pikir pada siapa ayah Letnan Min meminta tolong untuk menutupi kasus ini? Tentu saja -AKU!"

Jenderal Yoo kembali menuju mejanya, ia belum terduduk namun masih menatap Jimin dengan tangan ia sedekapkan ke dada.

"Jika pemerintah tahu bahwa Tuan Kim dan Letnan Kim Taehyung berkhianat. Kira-kira apa yang akan terjadi pada Kim Jiyeon?"

"JANGAN PERNAH MENYENTUHNYA!" teriaknya geram, "Jika kau menyentuh Jiyeon sedikit pun, aku tak segan-segan untuk membunuhmu!"

Tawa lelaki tua itu meledak, "Ya tuhan ini benar-benar lucu. Persahabatan yang sangat menyentuh, bahkan kalian sama gilanya jika bersangkut paut dengan gadis yang kalian cintai. Melakukan apapun? Membunuhku? Kau pikir aku takut?"

Jimin benar-benar di ujung emosinya, ia hampir saja meledak jika saja lelaki itu tak melanjutkan perkataannya.

"Aku tak akan pernah membunuh Kim Jiyeon sedikit pun. Tapi-"

"Tapi?"

"Lakukan misimu dengan baik karena aku akan, memberikanmu sebuah misi rahasia."

__One Love Two Dreams__

"Katakan! Siapa kau sebenarnya?" deru napas gadis itu bersahutan, tangannya tampak bergetar ketika ujung pistol ia condongkan ke kepala lelaki di hadapannya. Taehyung menarik napas pelan mencoba menetralkan keadaannya saat ini.

One Love Two Dreams [Jilid I] ✔Where stories live. Discover now