9. Regret

1.6K 310 33
                                    


FF ini dibuat tidak dimaksudkan untuk menyudutkan salah satu pihak. Semua yang tertulis dalam cerita hanya semata-mata karangan fiksi belaka.



Mengapa mereka saling menumpahkan darah?

Mengapa mereka saling bertarung dan menyakiti?

Mengapa orang-orang tak saling memaafkan?

Mengapa?

.

.

.

Sebuah kejadian yang menjadi titik balik dalam hidupku, aku yang dulu menjalani semuanya atas dasar perasaan bahagia yang menggebu-gebu, kini harus merasakan kepahitan yang amat sangat besar. Penderitaan yang entah kapan akan berakhir, perasaan yang membuatku merasa, kenapa aku harus terlahir dengan takdir seperti ini? Apa aku adalah seorang penjahat di kehidupan sebelumnya? Sehingga aku dihukum seperti ini?

Aku hanya ingin merasakannya. Kau tahu rasanya, jatuh cinta pada orang yang salah?

Aku salah satu orang yang merasakannya. Entah sejak kapan, entah karena apa, entah bagaimana bisa. Aku mulai menyimpan perasaan untuk... DIA.


__One Love Two Dreams Chapter 9 "Regret"__


"Perintah untuk tak meninggalkan korea selatan dalam waktu yang belum ditentukan. Laksanakan!"




Apa maksudnya?

Taehyung mengernyit bingung dengan pesan yang baru saja ia terima, apa maksud dari semua ini? Jelas-jelas tugasnya telah selesai hari ini, tapi mengapa ia tak diperbolehkan untuk kembali ke negaranya? Kembali ke Korea Utara dan meninggalkan negara ini?

Taehyung menarik napas pelan mencoba mengenyahkan pikiran-pikiran aneh yang berkelebat dalam otaknya. Ia mulai berpikir bahwa negaranya akan mengkhianatinya seperti yang diderita oleh teman seperjuangannya yang lain.

"Mereka mungkin butuh waktu untuk mengembalikanku!" gumamnya mencoba meyakinkan diri.

Taehyung bangkit berdiri lalu berjalan meninggalkan apartemen gadis itu. Dalam kebingungan, dalam kebimbangan, dalam kegelisahan tentang pesan itu dan juga tentang gadis itu –Ryu Sujeong-.

.

.

.

Sebuket bunga diletakkan oleh lelaki yang baru saja memasuki ruang rawat rumah sakit ternama itu. Matanya tak lekat memandang gadis yang sampai saat ini masih enggan untuk sekedar membuka matanya. Ia terduduk di samping ranjang, menggenggam jemarinya erat seakan menyalurkan kekuatan pada gadis yang terbaring di sana.

"Sujeong-ah? Sampai kapan kau akan tertidur? Apa kau dan Mijoo noona sedang berpiknik di sana? Mengapa kalian belum membuka mata kalian, huh?" ujarnya frustasi.

One Love Two Dreams [Jilid I] ✔Where stories live. Discover now