18. How About Us?

1.3K 263 10
                                    



Aku menari dalam gelap malam yang tersisa

.

.

.


Tatapan Mingyu menajam memperhatikan rekaman video itu dengan seksama. Hingga cukup lama ia menyaksikan sesuatu yang aneh disana, "Tunggu sebentar, bisa mundur sebentar dan memperlambatnya!"

"Baiklah!" petugas itu melakukan sesuai yang diinginkan Mingyu.

Tatapannya berubah, emosinya berubah, ia tampak menggeram, "Kim Taehwan? Akan ku tangkap kau!" batinnya.

"Tolong, copykan rekaman ini untukku!"

Lelaki tua itu mengangguk mengerti, "Baiklah!"

.

.

.

Lelaki itu menutup pintu lalu bersandar sejenak, ia menutup matanya lalu menarik napas rakus. "Sial!" geramnya, "Ini gila!"

Park Jimin benar-benar tak terlihat baik dengan keadaannya setelah menemui Jenderal Yoo, ia mengusap wajahnya kasar. Apa yang dikatakan lelaki tua itu tentang misi rahasia cukup membuatnya kelimpungan, ia dalam kegelisahan yang besar juga tekanan batin yang luar biasa.

"Maafkan aku!" Ia kembali menarik napas pelan, lalu beranjak pergi dari tempat itu.


__One Love Two Dreams Chapter 18 "How About Us?"__

Jika aku harus mati karena semua ini, aku rela. Tapi sebelum itu terjadi, satu yang kuiinginkan. Kau hidup dengan baik dan bahagia. Kau tahu bukan bahwa aku begitu mencintaimu? Aku sungguh gila karenamu? Aku tak bisa melihatmu menderita karenaku? Jika kau bahkan tak percaya dengan perasaanku, kau boleh melakukannya tapi apapun yang terjadi, ku mohon tetaplah menjadi dirimu dan raihlah masa depanmu. Karena, aku bukan orang yang akan berdiri di masa depanmu, tapi aku hanya akan menjadi masa lalu yang pahit untukmu!

.

.

.

DOR


Cairan liquid merah merembes dari balik kaos lelaki itu, Taehyung tampak meringis kesakitan sedang Sujeong yang sebelumnya menutup matanya kini membukanya perlahan. Matanya membulat terkejut dengan apa yang ia lihat di hadapannya saat ini. Lelaki yang ia cintai masih berdiri tegak dengan darah yang mengalir di sekitar bahunya.

"Kenapa?" ceracau Sujeong dan lagi-lagi pistol itu terjatuh dari tangannya, "KENAPA? KENAPAAAA?"

Taehyung terdiam, ia tersenyum pada gadisnya. Senyum pahit yang mewakilkan perasaannya yang begitu kacau.

"Kenapa kau tak menghindar? JELAS-JELAS KAU BISA MENGHINDAR HARI ITU, TAPI KENAPA KAU TIDAK MENGHINDAR KALI INI?"

"Untuk apa aku menghindar, jika ini yang memang kau inginkan? Untuk apa aku hidup, jika yang kau inginkan adalah aku mati? Aku membuat kesalahan besar hari itu, walaupun tembakan ini tak mampu menghapus dosaku padamu, tapi aku tak akan menghindar," ujarnya dengan suara bergetar menahan sakit.

Air mata gadis itu semakin mengalir deras, ia melangkah mendekati Taehyung. Menatap lelaki yang kini semakin memucat dengan keringat yang mengucur deras di pelipisnya, lelaki itu masih bisa tersenyum lembut pada Sujeong.

One Love Two Dreams [Jilid I] ✔Where stories live. Discover now