Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
**
Tidak ada yang tahu alasan Donghae bisa bertahan menghadapi Eunhyuk sang anak Majikan yang selalu menyiksanya. Sebelum Donghae, mereka yang bekerja khusus untuk melayani Eunhyuk hanya akan bertahan dua sampai tiga minggu. Tapi Donghae? Ini sudah masuk bulan ke tiga.. dan belum ada kata 'pengunduran diri' dari mulutnya.
Bagaimana lagi? Jika ia tidak berada di dekat Eunhyuk? Akan kemana lagi? Sedangkan rumahnya sudah seperti neraka baginya. Appanya, ralat Appa tirinya suka sekali melemparnya dengan barang-barang hingga membuatnya luka.kalau sekedar memarahi itu tidak masalah.. tapi bagaimana dengan pukulan? Tamparan? Bahkan hukuman tak wajar?
Jadi, berada di sisi Eunhyuk, sekalipun menderita setidaknya lebih baik daripada di rumah.
"sudah ku bilang, angkat pelan-pelan babo!" bentak Eunhyuk sore itu "barang itu mahal dan kau malah membuatnya jatuh??"
"mian Eunhyuk ssi.. aku tidak sengaja, tapi barang itu tidak apa-apa.. tidak ada yang.."
"YAK!! Tetap saja kau menjatuhkannya!!" Eunhyuk tak mau tahu. Kamera baru yang dibelikan sang Appa hanya tak sengaja jatuh ke lantai. Tidak begitu keras karena tas pembungkusnya juga tebal tak akan sampai merusak ke dalamnya.
"mianhae.." Donghae menunduduk lesu dengan mata yang sudah ditahannya agar tidak menangis.
"kapan kau akan bisa bekerja dengan benar eoh??" Donghae tak menjawab. Ia malah sudah terisak mungkin sekarang.. "sudahlah, cepat bereskan semua ini.. aku ingin ke kamar.. bawakan aku cokelat panas dan roti ke kamar nanti, jangan lama-lama..'
"nde.."
.
.
.
.
Donghae ingin sekali lari dari dunia ini. tapi apa ia bisa? Ia masih berharap jika suatu kelak ada sehari saja untuknya bisa merasakan bahagia. Dengan begitu jika sewaktu-waktu ia harus pergi maka ia bisa pergi dengan tenang. Setelah eommanya meninggal empat tahun lalu, Donghae tinggal bersama dengan Appa tiri yang dinikahi eommanya lima tahun belakangan. Hanya setahun itu ia merasa punya keluarga yang lengkap. Tapi pertengkaran yang ia dapatkan, dan keadaan itu lebih parah setelahnya.
Tlak..
Donghae meletakkan cokelat panas dan roti pesanan Eunhyuk.
"kenapa lama sekali?"
"aku masih membereskan yang ta..."
"sudalah, kau keluar saja.. aku ingin tidur setelah ini.. dan kau, jangan kemana-kemana karna aku tidak mau jika pelayanku tidak berada di tempat saat aku membutuhkannya.."
"nde.."
Donghae undur diri dari kamar Eunhyuk. Menutup pintu perlahan dan meninggalkannya sendiri.
