::
.
.
.
::
"gumawo hyung.. tapi aku tidak ingin makan.." Donghae, namja itu malas-malasan waktu Sungmin menyuruhnya makan.
"waeyo?" namja yang di panggil hyung itu mendekat, menatap pada wajah sang adik yang dikiranya ada masalah "gwaenchana?"
"hyung.. kapan dia akan datang? Ini sudah lewat seminggu.."
Sungmin mendesah. Kini ia tahu permasalahannya.
Donghae, bukan adik kandung Sungmin. Tapi ia sudah merawat anak itu sejak ia masih berusia sebelas tahun. Saat kakak kandungnya, menitipkan pada Sungmin. Kangin, yang jarak usianya sembilan tahun dengan Donghae, meninggalkannya bersama Sungmin untuk mencari pekerjaan yang layak. Bukan karena ia tak menyayangi Donghae tapi sebaliknya. Setiap bulan setelah sekian tahun Kangin rajin mengirim uang untuk semua keperluan Donghae. Dan setiap beberapa bulan sekali ia mengunjungi adiknya itu.
Seminggu yang lalu ada jadwal Kangin mengunjungi Donghae. Tapi entah apa yang menjadi pekerjaannya, hyungnya tak muncul sampai hari ini.
"mungkin pekerjaannya banyak Hae.."
"tapi apa hyung? Selama ini Kangin hyung tidak pernah mengatakan padaku soal pekerjaannya.. hyung, aku bukan anak sebelas tahun lagi.. aku bahkan juga sudah bekerja kan??"
"nde.. kau benar.."
"aku hanya ingin hyungku kembali.. aku akan bekerja lebih giat dan membawanya pulang.. aku tidak mau ia terus begini.. apa akan seumur hidup aku jauh dengan hyungku?" raut wajahnya sendu.
Sungmin paham kerinduan itu..
"sudah.. sebaiknya kau makan.. jika kau sakit dia akan marah besar.. kau ingat itu?"
Hah. Ya.. dia ingat! sangat ingat bagaimana Kangin menyeretnya ke rumah sakit tempo dulu.
"arraseo.."
::
::
::
::
Tanpa sepengetahuan Sungmin, pagi itu Donghae berniat pergi mencari Kangin. Ia ingin tahu apa yang dilakukan hyungnya, terlebih lagi bagaimana keadaannya saat ini.
Tidak akan ada yang mencurigainya. Dia bukan anak di bawah umur yang belum bisa pergi jauh dari rumah. Hanya mungkin ia belum terbiasa dengan kota baru yang cukup jauh darinya.
Dari Mokpo ke Seoul..
Perjalanan yang panjang..
"aahh.. Sungmin hyung semoga tidak cemas saat membaca pesanku.." gumannya, kini malah kuatir jika Sungmin berteriak histeris karena dia tidak ada.
::
::
Ini pertama kalinya ia ke Seoul sejak ia hidup. Walau ia sangat tahu jika kota itu adalah kota penting bagi negaranya.
"aku harus mencari kemana? Kota ini besar sekali.." katanya lesu.
Hanya berbekal foto yang pernah diberikan Kangin padanya beberapa bulan yang lalu dengan keterangan –ini tempat kerja hyung-.
Ya.. dia harus mencari minibar itu, jika ia bisa menemukannya pasti ia bisa bertemu juga dengan Kangin.
"ahh.. Kangin hyung.. tunggu aku!"
::
::
::
::
![](https://img.wattpad.com/cover/88403974-288-k555330.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Way For Love ❇️
FanfictionBROMANCE -Kisahnya dalam berbagai cerita lepas..- -Oneshoot- Note [sedikit berbeda dari Haru-OneDay. Lebih dalam untuk di rasakan]