Ah, lupakan sejenak kisah yang berat dan cerita ff yang rumit permasalahan.. coba kita baca yang ringan2 dan menyengkan untuk otak kita..
Ahahahaha..
Happy reading yach chingu!! Enjoy!!
:
:
:
:
Untuk kesekian kalinya Shindong harus pergi ke sekolah dongsaengnya karena anak itu kembali membuat masalah. Shin Donghee, tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi sikap Shin Donghae, dongsaeng satu-satunya. Ia sudah berusaha memenuhi kebutuhan sang dongsaeng agar anak itu tidak membuat masalah. Shindong berpikir jika semuanya sudah didapat oleh Donghae maka anak itu menghentikan kelakuan brutalnya.Apalagi sekarang?
Kemarin ia kedapatan memalak anak kelas satu. Beberapa hari yang lalu ia berkelahi dengan sunbae-nya karena berebut tempat duduk. Belum lagi masalah Donghae yang sering membolos atau jika ia masuk kelas hanya tidur yang dilakukannya.
Kurang apa lagi yang diberikan Shindong padanya sampai ia membalas semua kebaikannya dengan masalah yang ia timbulkan?
Orang tua mereka bahkan selalu memberikan apa yang Donghae minta tanpa menunggu hitungan hari. Tapi bukannya berubah menjadi anak baik, Donghae justru semakin memberontak.
Shindong memberi hormat saat masuk keruang guru, di sana sudah ada Donghae menghadap wali kelasnya. Anak itu bahkan tidak menampakkan wajah takut sama sekali. Malah mengabaikan kedatangan sang hyung.
"Shin Donghee ssi... silakan duduk.." sambut Kang seonsaengnim.
"dia membuat masalah lagi??"
"Nde, mianhamnida tapi kali ini kami menemukan bungkus rokok di laci mejanya.."
Mendengar hal itu Shindong mendelik ke arah Donghae sementara anak itu sendiri balas menatap dengan tidak bersalah.
"itu bukan punyaku.." datarnya.
"tapi kenapa itu ada di lacimu hah??? Kau mau menyangkal hal itu Donghae-ya?? Kau ini kenapa heoh?? Waeyo?"
"Hyung, tidak masalah rokok itu milikku atau bukan.. kau tidak pernah percaya padaku kan? Tidak ada yang mendengarkanku selama ini.. jadi, katakan saja.." Donghae beralih pada Kang seonsaengnim "apa hukuman untukku??"
Kedua namja dewasa itu hanya mendelik mendengar pernyataan Donghae. Sungguh, ia berani.
"Shin Donghae!! Bersikaplah sopan.. kenapa kau jadi membangkang seperti ini hah? Kau tahu, hyung sudah bosan mengurusimu.. berulang kali hyung harus ke sekolah hanya karena ulahmu.."
"jadi hyung bosan menemuiku?? Kau tidak mau mengurusku lagi hyung??" pertanyaan Donghae sendu "kalau begitu jangan datang saja jika itu hanya membuatmu bosan.." ujarnya sambil berdiri meninggalkan kedua orang itu yang masih tertegun dengannya.. "eoh, apapun hukumannya akan aku terima Saem.." ucapnya sebelum benar-benar pergi.
:
:Inilah yang ia benci, hidupnya sudah banyak berubah. Sejak beberapa tahun ini, semua orang sibuk dengan pekerjaannya. Appa dan eomma yang lebih memilih tinggal di Seoul karena alasan pekerjaan, sementara ia tetap berada di Busan menemani Shindong, tapi Shindong hyungnya juga semakin sibuk dengan alasan promosi jabatan.
Donghae memang anak yang mandiri, ia sudah terbiasa mengerjakan semuanya sendiri. Bahkan ia tidak pernah mengeluh jika ada masalah. Namun yang ia rindukan saat ini adalah duduk bersama dengan keluarganya dan saling bercerita. Dulu, hal itu masih terjadi. Appa dan eomma mereka pulang dua minggu sekali, Shindong pun akan meluangkan waktu di akhir pekan sehingga mereka masih bisa menyempatkan duduk bersama sekedar makan malam.
![](https://img.wattpad.com/cover/88403974-288-k555330.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Way For Love ❇️
FanfictionBROMANCE -Kisahnya dalam berbagai cerita lepas..- -Oneshoot- Note [sedikit berbeda dari Haru-OneDay. Lebih dalam untuk di rasakan]