엄 마

1.2K 94 10
                                    

[Eomma!]
::
-아니 ! 그냥 옆에 있어 주세요! 떠나가지 말고!-
( ani ! geunyang yeope isseo juseyo! tteonagaji malgo!)
emm…tidak, hanya di sampingku saja, janganlah kau pergi!
::
::
::
::

[DONGHAE POV]
Aku tertawa melihat eomma sibuk memasak di dapur dengan begitu banyak bahan yang ia ributkan. Bagiku eomma semakin cantik setiap hari walau usianya semakin bertambah juga. Tapi aku senang, itu membuatku tak ingin jauh darinya.

“Eomma, nae yeopo eomma… cup!” kuberikan satu ciuman di pipi lembutnya “saranghae eomma…” manjaku padanya sambil memeluknya erat.

“yaa.. kau menganggu eomma Hae!”

“aahh.. eomma, tapi aku merindukan eomma.. aku tidak mau jauh dari eomma..”

“YAK!” serunya lucu dengan mengangkat pisau sayur “kita tinggal bersama kan? Kenapa kau seperti merindukan seorang yeojachingu saja eoh?”

“eomma, kau tahu kan? Bagiku tidak ada yeoja yang lebih cantik dari eomma..” aku masih membela diri, tapi kulepaskan pelukannya. Aku duduk di depan meja eomma yang masih penuh sayuran.

“tidak ada orang lain dalam hidupku selama ini, karena eomma sendiri yang membesarkan dan merawatku..” seketika kutatap eomma menghentikan pekerjaannya.

Ia mengambil napas panjang, sebelum berkata sesuatu yang kuyakini itu menyakitkan..
“mianhae..”

Aku menggeleng,. “ani eomma.. cukup eomma disampingku, aku sudah bahagia..” jujurku.
Ya. Eomma membesarkan aku seorang diri. Aku melihat dan tahu persis bagaimana perjuangan eomma. Bahkan sejak aku lahir. Tidak ada Appa yang menggendongku atau menemaniku bermain. Sejak kecil hanya eomma, dia segalanya.

“Hae…”

“Aku tidak membenci namja yang menjadi Appaku, eomma. Tapi aku tidak begitu mengharapkannya, karena semakin aku berharap aku akan semakin melukai eomma yang sudah mengorbankan seluruh hidup eomma untuk menjagaku. Biarkan saja dia pergi, aku tidak butuh..”

Sepertinya eomma tersentuh dengan kalimatku. Tiba-tiba dia mendekat lalu memelukku erat sekali. Aku tahu eomma sedang menangis mengingat masa lalunya. Tapi aku tidak akan membiarkan eomma terus menyesalinya.

“eomma, gumawo.. karena eomma melahirkanku dan menyayangiku..” ya. Aku sempat berpikir bagaimana jika eomma waktu tidak menerima kedatanganku? Apa aku akan dibuang??

“Hae, kau segalanya untuk eomma.. gumawo adeul..”

“euhm..”

“ah.. eomma mencium bau tidak sedap.. yaak.. bukankah kau belum mandi? Kau habis bermain bola lagi kan?? Aigo.. keringatmu..” cibir eomma.

Ah. Benar juga, tadi Hyukjae mengajak bermain bola sepulang sekolah. hahaha..
“mian eomma! Hae akan mandi sekarang..”
Segera saja aku berlari, sebelum mendapat omelan yang lebih lagi. Walau aku suka sekali melihat eomma mengomel, karena disana aku tahu, eomma sangat menyayangiku.
[DONGHAE POV, END]

[EUNBI POV]
“ah.. eomma mencium bau tidak sedap.. yaak.. bukankah kau belum mandi? Kau habis bermain bola lagi kan?? Aigo.. keringatmu..” cibirku, mengalihkan pembicaraan sendu ini.

“mian eomma! Hae akan mandi sekarang..” ujarnya lalu berlari begitu saja.
Ah. Donghae selalu membuatku bahagia.

Melihat matanya, selalu mengingatkanku pada namja yang sudah membuat keadaan kami seperti ini. Janji yang ia ucapkan tidak pernah ada. Meninggalkanku dalam kondisi hamil begitu saja. Menghilang dan tidak bisa kutemukan lagi.
Aku hampir saja membunuh anak itu, karena aku membenci appanya. Tapi.. merasakan semua pergerakannya, aku menyayanginya.

Bertekad membesarkan anak seorang diri adalah keputusan yang berat. Pergi ditinggalkan keluarga yang tidak menerima keberadaan kami itu menyakitkan. Tapi demi putraku, demi Donghae, aku bertahan.

Aku tidak salah keputusan, Donghae benar-benar malaikat untukku. Dia satu-satunya kebahagiaan yang aku miliki.

Hah! Jika memikirkan itu…

Sakit??

Tidak, Donghae sudah menyembuhkan semua luka yang ada walau masih membekas. Setidaknya, bekas itu tertutup oleh tawa dan sentuhan Donghae.

Kalimat yang selalu diucapkanya, menjadikan alasanku untuk hidup sampai saat ini..

“hanya tetap eomma disampingku saja, sudah cukup bagiku untuk bahagia.. aku tidak butuh apapun, aku butuh eomma.. hanya eomma..”
[EUNBI POV, END]

Malam itu setelah Donghae mandi dan Eunbi sudah siap dengan masakannya, mereka berdua duduk menikmati makan malam.
Mereka tidak membutuhkan apapun, cukup saling memiliki, itu adalah kebahagian.

::
::

[FIN]

Way For Love ❇️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang