“Aiissh.. kau ini, Appa harus bekerja dan kau masih mengomel?? Palliwa.. masuklah..”
Jeno tertawa sambil masuk ke dalam mobil Appa yang menjemputnya. “Appa, aku bisa ikut Appa saja? Aku sedang malas dirumah sendiri saat ini..”
“Ya… asalkan kau tidak membuat kekacauan..”
“Nde.. yaksoke..”
“euhm, gundae.. kau sudah makan?”
Jeno menggeleng “aku ingin makan bersama Appa..”
Sang Appa tersenyum, mengoyak rambut adeulnya dengan lembut “arrata.. kita makan dulu..”
:
Jeno, seorang anak berusia 14 tahun yang hanya tinggal berdua dengan Appa-nya. Lee Donghae, sebenarnya bukan namja setengah baya. Ia bahkan masih terlihat begitu muda, tapi harus membesarkan Jeno seorang diri. Bekerja keras hanya untuk Jeno dan memenuhi semua kebutuhannya.
Jeno mulai memanggil Donghae dengan sebutan Appa sejak ia kehilangan sang eomma, Lee Jinhae, 7 tahun yang lalu. Eomma Jeno adalah Noona dari Donghae. kehilangan Jinhae membuat Jeno bergantung pada Donghae yang notabene adalah samchon-nya. Dengan kasih sayang yang lebih, Donghae akhirnya meminta Jeno menganggapnya sebagai Appa, bahkan ia memperbolehkan anak itu memanggilnya Appa.
: :
: :
Mereka menyusuri jalan seperti biasanya sepulang dari tempat Donghae bekerja. Sampai seorang namja menghadang jalan mereka..
“kau.. sudah besar rupanya..” tunjuknya pada Jeno. Seketika Donghae menyembunyikan anaknya di belakang punggung.
