[[ Play first ▶👆]]
[[ Aku ingin sekali berlari tapi tidak tahu kemana, karena selain kalian tidak ada lagi tempat yang bisa ku tuju]]
Cast : Siwon, Donghae
Genre : Brothership, Families:
:[Siwon POV]
Sebentar lagi musim akan berganti, musim yang paling dinanti olehnya sepanjang hidup. Walau udara dingin adalah musuh besarnya, tapi entah apa yang menjadi alasan justru ia selalu menggenggam musim itu dalam jemarinya.
Aku selalu ingat bagaimana ia berteriak girang saat salju pertama turun. Dengan kilat ia akan berlari keatap rumah. Merentangkan kedua lengannya. Menengadahkan kepalanya. Memejamkan mata. Membiarkan butiran putih itu menyentuh wajahnya.
Jika sudah begitu, aku hanya bisa memandang dengan senang.Tapi, dua hari yang lalu aku merasa gagal menjadi seorang kakak. Aku melukainya..
“eomma, Donghae bukan adik kandungku. Hasil tes DNA dan juga pernyataan dokter sangat jelas bukan? Golongan darah kita tidak ada yang sama dengannya. Bahkan kita harus mencari donor darah dari luar untuk menyelamatkannya”“tidak Siwon-ah, eomma memutuskan jika Donghae tetap anak kandung eomma. Adik kandungmu..”
Tlak!
Saat itulah aku dan eomma terkejut melihat Donghae sudah berdiri di depan pintu bersama dengan Appa yang baru saja menjemputnya dari rumah sakit. Ya. Dua minggu lalu Donghae mengalami kecelakaan. Beruntung tidak ada yang parah darinya.“eomma, apa yang dikatakan hyung itu benar?”
Eomma menggeleng mendengar pertanyaan Donghae. hatiku juga ikut sesak mendengarnya. Aku sudah terlanjur menyayanginya.
“dengarkan eomma dan appa dulu, Hae”
“ani…” hiks.. bahkan Donghae sudah mulai menangis disana. Aku tidak tega. Aku meraih tubuhnya hendak ku peluk tapi Donghae menyibak tanganku dan menghindar.
“Hae-ya, kau tentu saja anak eomma dan appa. Ibumu adalah kakak kandung eomma. jadi sama saja bukan? Kau dan Siwon tetap saudara. Kau bisa menjadi anak eomma”
“jadi benar?” Donghae menunduk lesu, aku pun butuh tahu yang sebenarnya. maka ku dengarkan saja penjelasan eomma dan appa.
“saat kau berusia dua tahun, ibumu menitipkanmu pada kami. Kami merawatmu.. menyayangimu seperti anak kami sendiri Hae”
“diama dia sekarang?”
“duduklah dulu, kau baru keluar rumah sakit Hae” ajak appa kemudian. Untungnya Donghae menurut. Kami lalu berhadapan satu sama lain.
“appamu meninggal saat kau masih dalam kandungan, kemudian ibumu bertemu seorang yang baik yang mau menikahinya. Tapi ia tidak bisa membawamu Hae. Ibumu sangat sedih waktu itu, ia dengan terpaksa menitipkanmu pada kami. Ia berjanji akan membawamu nanti.. ibumu selalu menyayangimu. Ia tidak melupakanmu. Ia selalu mengirim semua kebutuhanmu, asal kau tahu.. tidak semua barang yang eomma berikan itu dari kami, tapi juga dari ibumu”
Aku menatap Donghae yang masih menunduk dan terisak. Aku tahu ini sangat melukainya. Andai aku bersabar untuk bicara dengan eomma tadi mungkin tidak akan begini. Donghae masih terlalu labil untuk mencerna kenyataan. Usianya baru 16 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way For Love ❇️
FanficBROMANCE -Kisahnya dalam berbagai cerita lepas..- -Oneshoot- Note [sedikit berbeda dari Haru-OneDay. Lebih dalam untuk di rasakan]