Brie memandang video dari laptopnya. Disana Harry tengah bermain gitar sambil menyanyikan sebuah lagu berjudul Angels Brought Me Here. Ini adalah kado natal Harry untuknya, memang sangat sederhana tapi sesuatu yang seperti inilah yang Brie mau dari Harry. Harry mungkin suka membuang uangnya tapi Harry yang menyatakan perasaan dengan hatinya adalah sesuatu yang lain. Sesuatu yang sangat spesial.
Video itu bukan hanya satu. Tapi Harry juga membuat video lima belas menit tentang bagaimana awalnya dia bisa jatuh cinta dengan Brie sampai sekarang mereka sudah bersama. Brie masih takjub, Harry bahkan ingat beberapa hal kecil saat kencan mereka dulu, seperti baju apa yang Brie kenakan dan beberapa hal yang Brie katakan. Harry juga membuat album foto yang hampir seluruhnya berisikan wajah Brie yang diambil secara candid.
Sisi romantis Harry adalah hal langka. Setelah mendapat kiriman video itu, Harry bertingkah aneh. Dia akan memasang wajah cemburut dan menggerutu kalau tindakan dia itu bodoh dan khilaf karena tidak punya ide apa yang harus dia berikan pada Brie sebagai kado natal.
Harry bodoh sekali. Dia kira hadiahnya itu konyol tapi bahkan hadiah Brie lebih bodoh lagi. Brie hanya memberikan Harry dasi merah. Brie tidak punya ide, apa yang harus dia beri ke Harry. Hampir semua hal sudah Harry miliki. Kemudian dia sadar kalau Harry jarang sekali memakai suit, terakhir dia melihat Harry memakai suit, Harry mengenakan dasi yang tidak match dengan jasnya. Atas dasar itulah Brie mempertimbangkan dasi sebagai hadiah natal paling pas. Apalagi Harry bilang dia ingin menjadi pengganti ayahnya, menjadi CEO raksasa bisnis Styles yang maha besar. Bukankah kalau mau jadi petinggi perusahaan harus menjaga kerapihan?
Brie sudah sangat percaya diri Harry akan menyukai hadiahnya. Tapi reaksi Harry ternyata tidak seperti ekspektasinya, Harry malah tertawa kencang memandang hadiahnya.
"Ada yang lucu dari hadiahku?"
Harry menggelengkan kepalanya dan mencubit hidung Brie gemas, "Thank for the present.".
Setelahnya Harry kembali tertawa. Brie sangat kesal, dia merasa hadiahnya itu tidak berkesan buat Harry. Tahu seperti Harry bertingkah begitu, Brie tidak akan memberi apa-apa ke Harry. Dasar pria tidak tahu diuntung!
Brie mengambil objek tawa Harry, "Kalau kau tidak suka aku ambil kembali saja."
Tawa Harry reda. Dia lalu mengambil kembali kado nya dari tangan Brie, "Jangan marah. Aku tertawa karena aku senang. Aku merasa seperti anak kecil yang baru pertama kali dapat hadiah natal. Aku senang sekali karena kau yang memberi kado natal pertama untukku. Merci Beaucoup, mon ange."
"Kau tidak pernah dapat hadiah natal? Satu kalipun? Are you kidding me?"
"Nope... kadoku hanya uang yang berlimpah dan itu sama sekali tidak berkesan. Uang itu tidak memberiku kebahagiaan, aku malah semakin tertekan."
Sekali lagi Harry mencurahkan hatinya ke Brie. Malam natal kali itu mereka habiskan untuk berbincang dari hati ke hati. Mereka membiarkan membuka hati mereka dari setiap hal yang mereka alami di masa hidup mereka. Percakapan itu membuat Brie tergerak untuk memberi tahu Harry tentang masa lalunya yang kelam... dia ingin membuka dosanya kepada orang yang dia sayang. Dia ingin tahu apakah Harry masih akan tetap menyayanginya kalau tahu Brie tidak sesempurna dalam bayangan laki-laki itu. Tapi Brie belum berani... dia masih menahannya. Masa lalunya mungkin tidak akan jadi masalah buat Harry, Harry baru mengenalnya akhir-akhir ini, Harry pasti akan memaklumi masa-masa kelam Brie tapi Brie tidak kuat untuk berbicara masalah itu. Ini masalah menyangkut sisi psikologisnya, tidak mudah mengorek luka dengan tangannya sendiri. Karena dia akan merasa jijik dan sakit di saat bersamaan.
***
New Year's Eve malam ini Harry tidak mengajak Brie kemana-mana. Mereka hanya diam di rumah, sibuk dengan kegiatan masing-masing. Harry dengan entah apa urusannya di ponsel dan Brie dengan khayalannya untuk pergi ke London Eye dan merasakan atmosfer ledakan kembang api berdua dengan Harry. Ingin rasanya Brie menarik ponsel Harry dan membuangnya jauh-jauh lalu membawa Harry ke tempat dimana seharusnya mereka berasa sebagai sepasang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Devil Meets The Angels
FanfictionIt's about Harry who is being so unforgivable jerks and love to bully everyone around him. And that is why he met the angels. One is the one who always rescue Harry's victims and the other one is Harry's doll to make the other one can look at him as...